Untuk Mu yang Menawarkan Kebahagiaan di Hidupku

Bagaimana bisa menawarkan kebahagian yang sesungguhnya jika ia tak tahu apa makna bahagia.

Advertisement

Definisi bahagia kita berbeda, bahagiaku masih terlalu sulit kau cerna, bukan untuk menolak ajakanmu hanya saja perlu waktu untuk membuatmu mengerti apa definisi bahagia menurutku.

APAKAH BAHAGIA ITU PACARAN ?

Banyak dari mereka yang menawarkan kebahagiaan tapi apa yang diberikan? hanya hubungan “berpacaran” yang menurut saya itu hanya kebahagiaan palsu.

Advertisement

Hanya dengan bermalam minggu duduk bersama di tempat romantis atau dinner di restoran yang high class? Coklat disetiap pertemuan.

Pesan pendek yang berisi selamat pagi siang malam, perhatian yang selalu mengalir, apakah itu kebahagiaan ?

Advertisement

MAAF BAHAGIAKU TAK SEKEDAR ITU

Bukan sesuatu yang mudah untuk meninggalkan budaya berpacaran, namun kenyataannya berpacaran bukan perkara yang membahagiakan.

Masih banyak cita-citaku yang ingin ku gapai, tak seharusnya kesempatan emasku ini harus musnah karena tawaran tawaran yang menurutku hanyalah palsu.

BELUM BERANI JATUH CINTA LAGI

“lebih baik sendiri terlebih dahulu, ketika aku jatuh cinta lagi disaat seperti ini apakah tidak sesakit yang dulu?” mereka berkomentar “kalau kamu jatuh cinta ya resikomu untuk patah hati” apakah cinta itu hanya berujung pada sakit hati ? sesempit itukah ? iya akan seperti itu jika cintanya salah.

Ku akui aku tidak lagi sanggup untuk merasakan sakitnya jatuh cinta dan rindu itu benarbenar menyiksaku waktu itu.

KU JELASKAN SEBAB AKU MEMBATASI PERASAANKU

Aku sudah paham betul bagaimana sakitnya berpacaran, sebisa mungkin aku akan menjauhinya.

Mungkin membutuhkan waktu belasan bulan lagi untuk menyelesaikan pendidikanku, masih banyak ilmu agama yang harus kuperdalam.

Jujur saja, Pernikahan adalah salah satu cara meraih bahagia menurutku.

Tawaran yang menjanjikan hanyalah pernikahan yang didasari dengan ilmu yang cukup.

Yang paling penting bagaimana seharusnya saling melepaskan lalu percaya atas takdirNya

Tidak perlu adanya komunikasi yang intens sehingga menimbulkan perasaan-perasaan yang tak ada kemaslahatannya.

TERIMAKASIH UNTUK SEBUAH TAWARAN KEBAHAGIAAN, NAMUN MAAF BAHAGIAKU TAK SEKEDAR ITU

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

mahasiswi fh ubhara surabaya dan berharap segera lulus :D

CLOSE