Untukmu Perempuan Mandiri yang Saat Ini Masih Sendiri, Tenanglah Pada Masanya Kamu Juga Akan Menjadi Istri

Teruntuk perempuan-perempuan mandiri yang saat ini sedang gamang dalam perolehan jodoh dan segala hal beraroma pernikahan. Tidak perlu bersedih, karena kamu tidak sendirian. Banyak perempuan-perempuan di belahan dunia yang memiliki situasi hidup sama denganmu saat ini.

Pandangan yang berpendapat bahwa orang single atau jomblo adalah orang yang kurang beruntung, sering kita temukan di masyarakat. Terutama perempuan, jika sampai pada usia 25 tahun ke atas belum menikah maka tidak jarang yang bilang, “perawan tua”, atau “telat nikah”. Tidak bisa dipungkiri, telinga kanan dan kiri sudah kenyang dan ingin muntah ketika mendengar pertanyaan yang sama lagi dan lagi, “kapan nikah?

Berbagai jawaban yang pada intinya untuk melindungi harga diri dan menutupi perasaan tersakiti kerap dilontarkan. Lantas, apakah kamu akan tetap bersembunyi di balik jawaban tersebut setiap harinya?

1. Perempuan mandiri pasti memiliki karakteristik unik pada dirinya

Kamu yang saat ini masih memilih untuk sendiri, bukan karena kamu tidak pernah berurusan dengan cinta atau selalu gagal dengan cinta. Tapi ada hal dalam dirimu yang hanya dirimu saja yang mengetahui. Menyesuaikan diri dengan orang baru atau cinta baru bukanlah hal yang mudah, karena karakteristikmu yang unik itu.

DePaulo dan Morris, Psikolog asal Amerika mengadakan penelitian mengenai singlism, penelitian tersebut menyebutkan bahwa orang yang single memiliki karakteristik kepribadian yang tidak matang, tidak aman, berpusat pada di sendiri, tidak bahagia, kesepian, dan ingin bebas. Berbeda dengan orang yang menikah mereka dinilai sebagai seseorang yang matang, emosinya stabil, baik hati, bahagia, jujur, mencintai, dan senang memberi.

Tidak semuanya seperti itu, karakteristik kepribadianmu pastilah memiliki sisi positif yang membuatmu berbeda. Kamu bukanlah tipe perempuan yang senang manja-manjaan dan kekanak-kanakan. Kamu adalah tipe orang yang dewasa dan memiliki pemikiran visioner.

2. Kamu sadar bahwa mandiri adalah kebutuhan, bukan gaya-gayaan

Semenjak Ibu R.A Kartini mendeklamasikan tentang emansipasi perempuan, kini perempuan punya kedudukan yang sama dalam hak dan kewajiban, kaitannya dengan sosial. Menjadi mandiri adalah salah satu wujud emansipasimu. Selama kamu bisa melakukan hal-hal pribadimu sendiri, mengapa harus merepotkan orang lain? Ketika kamu bisa pergi kemana-mana sendiri tanpa perlu menggantungkan pada orang lain, itu bukan gaya-gayaan, tapi itulah dirimu yang berdikari.

3. Kamu masih sibuk dengan cita-citamu untuk membangun masa depan

Masa depan yang lebih baik dibangun di masa kita saat ini. Perempuan perlu kerja keras untuk mencapai apa yang diinginkan. Lihat saja Agnes Monica yang masih mengejar mimpinya menjadi penyanyi internasional. Urusan jodoh jadi nomor kesekian dalam hidupnya. Serupa dengan artis cantik Gita Gutawa, Maudy Ayunda, dan Cinta Laura yang lebih mengedepankan pendidikan dibandingkan dengan terhanyut oleh yang namanya cinta.

Kamu, bisa jadi saat ini sedang sibuk menamatkan studi master atau mungkin doktoralmu untuk mengejar cita-cita menjadi profesor di usia muda. Bisa juga kamu sedang sibuk-sibuknya mengurusi pekerjaan yang membutuhkan perhatian tingkat tinggi untuk mendapatkan hasil yang kamu inginkan. Apapun itu, usahamu untuk membangun masa depan adalah hal yang sangat positif.

4. Komitmen adalah harga mati bagimu

Menjalani komitmen dan menyatukan dua pemikiran membutuhkan penyesuaian yang amat besar. Kamu mengerti betapa berharganya dirimu sehingga berhak menentukan cinta yang benar-benar tepat untuk menyatukan komitmen. Perempuan mandiri sepertimu, jika sudah berkomitmen akan serius dengan janjinya itu. Dan itu adalah harga mati.

5. Pada akhirnya, kamu tahu bahwa menjadi istri adalah kodrat perempuan

Seorang perempuan tentu butuh yang namanya dicintai dan juga mencintai. Jika saat ini kamu masih sendiri, bukan berarti kamu tidak butuh 2 hal tersebut, tapi penyalurannya yang berbeda. Jika perempuan di usiamu penyalurannya kepada pasangan hidup, kamu justru kepada hal lain yaitu kesibukanmu dan keluarga atau sahabatmu. Perempuan pada umumnya memutuskan untuk menikah dan hidup bahagia dengan pasangannya, menjalani kodratnya sebagai istri dan ibu.

Kamu yang saat ini sudah terlatih mandiri pastilah memiliki pengalaman tersendiri untukmu membangun rumah tangga yang bahagia dan sentosa. Pada akhirnya kesendirianmu akan terjawab ketika kamu menyadari bahwa peran perempuan yang paling mulia adalah menjadi istri. Jika kamu tetap tenang dan tak henti berdoa untuk jodohmu yang sedang memantaskan dirinya, hukum medan magnet masih berlaku. Kamu akan dipertemukan dengan orang yang tepat pada waktu yang tepat.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Menulis adalah caraku beraktualisasi, menemukan kongruensi dari kognisi dan afeksi yang sejalan dengan konasi.

25 Comments

  1. Siti Qomariyah berkata:

    Butuh kematangan dan keyakinan yg kuat untuk mengatakan “ya” tentang dia yg bisa d andalakan bukan hanya sekedar teman sepanjang nafas

  2. Shinta Dewi berkata:

    absolutely right!!!

  3. Lebih tepatnya mungkin untuk cewek2 yang mandiri itu memantaskan diri, cewek mandiri itu keren, pada saat dia menikah dia gak akan mengandalkan suaminya, tapi selalu ingat kodrat kita ya hehehe

  4. Ayyunii Sofiyana berkata:

    Nice article 🙂

  5. Leni berkata:

    semoga ini jadi motivasi 🙂

  6. Cintaaaaaaaa :3 :3

  7. Karena semua ada waktunya, ketika kita akan dipertemukan dengan orang yang tepat pada waktu yang tepat.

  8. Nur Hasanah berkata:

    Tetap bangga menjadi single, selama kehormatan tetap terjaga dan bisa bermanfaat bagi sesama,
    Yg sedih itu, jika pacaran lama tp g nikah2, menikah cm masalah waktu, semua akan terjawab disaat kita memang pantas