Wahai Calon Imamku, Aku Kan Menunggu Khitbahmu

Lagi, kali ini aku benar-benar merindukanmu. Semakin aku mencarimu, semakin kamu terasa jauh. Tidakkah kau merindukanku juga? Tidakkah kau berusaha mencariku? Selalu kuselipkan namamu dalam setiap doaku bahkan sebelum aku tahu namamu. Yang kuyakini adalah, kau pasti adalah seorang istimewa yang harus kujemput dengan ribuan doa, tangis kerinduan, dan usaha memperbaiki diri. Percayalah, sekarang aku sedang memperbaiki diri untuk bisa bersamamu. Walaupun perjumpaan tak tahu kapan, aku selalu menunggu saat-saat itu. Bukan kalender, di setiap detik aku selalu menantimu.

Advertisement

Sayang, begitu banyak kesalahanku selama ini. Aku secara sengaja bermain-main dengan hatiku sendiri. Kupikir aku senang, tapi tidak sama sekali. Semuanya semu, maafkan aku yang belum mampu sepenuhnya menjaga hatiku untukmu. Tapi kali ini aku berjanji, aku takkan membiarkan seorangpun mencuri hatiku darimu lagi. Akan kupastikan hati ini hanya untukmu wahai kekasih halalku.

Aku tidak berharap kamu bersih tanpa dosa, kamu tak perlu menjelaskan apapun kepadaku. Jika nanti telah kuputuskan bersamamu, aku takkan menanyakan lagi masa lalumu dan berapa mantanmu. Aku percaya kamu, aku terima kamu sepenuhnya.

Temuilah aku sekarang, mari kita bangun rumah tangga penuh cinta yang diridhoi Allah SWT. Tentunya kau juga menginginkan buah hati yang lucu-lucu bukan? Mereka yang bisa menghiburmu di kala kau lelah selepas pulang kerja. Tidak ada yang paling bahagia, selain aku istrimu yang melihat kebahagiaan itu.

Advertisement

Aku tak berharap kamu seorang pejabat, memiliki aset di mana-mana. Aku tak khawatir akan rejeki jikalau kita bersama. Karena Insya Allah, Allah akan selalu memberikan rezeki yang cukup untuk kita, untuk hidup yang layak, untuk biaya pendidikan anak-anak kita. Aku janji, aku takkan banyak menuntut. Aku percaya kamu adalah laki-laki yang bertanggung jawab.

Jemputlah aku sekarang, kutunggu Khitbahmu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Saya adalah saya. Tidak akan pernah menjadi dia atau siapapun. Bukan berarti saya menerima diri saya apa adanya. Tapi saya akan menjadi diri yg lebih baik lagi dan lagi dari diri saya yg dulu, dengan cara saya sendiri. Berubah tidak harus menjadi orang lain kan? #hamasah #keepistiqomah #smile #hijrah #intropeksi #KunAnti

CLOSE