Yakin Kita Bukan Calon Koruptor?

Kata korupsi sering banget kita denger di kehidupan sehari–hari, apalagi pas kita lagi nonton berita di TV, baca berita di koran bahkan denger berita di radio. Kalo denger kata korupsi pasti deh bawaannya kesel dan jengkel, karena korupsi ngambil uang rakyat jadi sama aja ngambil uang kita. Tapi kalo ngebahas korupsi secara serius itu ngebetein banget, karena ujung–ujungnya pasti ngebahas pejabat lah, politik lah, dan lain sebagainya yang masih jauh banget sama kehidupan kita sebagai anak muda. Tapi, anak muda itu kan bibit–bibit bangsa yang bakal nerusin bangsa ini, apa kita yakin selama ini kita bukan termasuk bibit koruptor? Hmm jangan yakin dulu.

Advertisement

Tapi apa sih sebenernya korupsi itu?

Nah, menurut bahasa latin disebut juga corruption, yang punya kata kerja corrumpere yang artinya buruk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik atau menyogok. Nah, kalo koruptor adalah orang yang melakukan korupsi.

Penjelasan gamblangnya ada dalam 13 pasal UU No.31 Tahun 1999, UU No.21 Tahun 2001, dan menurut UU itu ada 30 jenis tindakan korupsi, banyak ya? Secara ringkas, tindakan korupsi bisa dikelompokan menjadi :

Advertisement

1. Kerugian Negara

2. Suap – menyuap (sogokan atau pelicin)

Advertisement

3. Penggelapan dalam jabatan

4. Perbuatan curang

5. Gratifikasi (pemberian hadiah)

Pasti kita sebagai anak muda berfikir, “kita bukan koruptor” tapi jangan salah, karena tanpa disadari dikehidupan kita sehari–hari kita sering melakukan tindakan korupsi, contohnya :

1. Korupsi yang merugikan Negara

Contoh kecil yang bisa kita lakukan dalam hal merugikan negara misalnya pas kita mau jalan sama gebetan, biar keliatan keren kita pinjem mobil ke ortu kita, padahal mobilnya adalah mobil dinas, nah! jangan ngerasa keren dulu, karena kamu baru aja ngelakuin korupsi.

2. Korupsi yang berhubungan dengan suap–menyuap

Contohnya, karena keasyikan ngobrol sama doi kamu jadi gak liat lampu merah dan langsung aja nerobos, akhirnya peluit bunyi dari pak polisi nyuruh kamu berhenti. Ujung – ujungnya kamu minta damai dengan memberi uang sama polisi. Waaaah, artinya kamu ngelakuin korupsi!

3. Korupsi tentang penyalahgunaan jabatan

Disekolah, jabatan kamu ketua OSIS yang lagi ngadain acara baksos dan mintain sumbangan ke anak – anak disekolah. Eh, ternyata anggota OSIS yang lain mengkorup uang baksos-nya, dan kamu sengaja menghilangkan laporan keuangan baksos yang bisa buktiin kalo uangnya dikorup. Hmmm itu tandanya kamu korupsi!

4. Korupsi yang berhubungan dengan kecurangan

Kata “nyontek” sepertinya hal biasa. Pas lagi Ujian, kamu lirik – lirik jawaban temen kamu buat liat jawaban dia. Kamu udah korupsi tuh, kasihan kan temen kamu yang udah belajar susah payah tapi nilainya sama kayak kamu. Waah ini namanya korupsi ilmu!

5. Korupsi yang berhubungan dengan gratifikasi (pemberian hadiah)

Nilai ujian bahasa Inggris kamu jeblok nih, tapi karena guru kamu bertemen baik sama bokap, dia memutuskan buat ngasih kamu hadiah yaitu berupa nilai yang tinggi sama kayak anak – anak pinter dikelas kamu. Aduh, itu artinya kamu udah korupsi!

Pernah ngelakuin hal – hal diatas? Kalo pernah, kamu dikit – dikit udah ngelakuin korupsi kecil – kecilan tuh, yang mungkin bisa aja jadi korupsi yang besar ketika kamu jadi pejabat negara nanti.

Jadi, kalo tau ada korupsi laporin dong ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Melaporkan tindak korupsi sebenernya gak susah kok, Cuma biar proses investigasinya gak ribet ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melapor :

1.Uraikan kejadiannya

2.Pilih pasal – pasal yang pas

3.Penuhi unsur – unsur tindak pidana

4.Bawa bukti awal

5.Bawa identitas kamu untuk sewaktu – waktu dihubungi

Pengaduan bisa kamu sampaikan ke KPK ke email [email protected] . Untuk tau lebih banyak tentang korupsi, datengin aja website KPK di www.kpk.go.id

Demi mewujudkan Indonesia bebas dari korupsi, ayo share biar anak muda lainnya tau! @iiccaaw

Sumber Referensi: Buku panduan kamu buat ngelawan korupsi (KPK), Komik (pahami dulu baru lawan) (KPK) dan www.kpk.go.id

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Bukan seorang penulis, cuma seorang pembaca yang 'ngetikin' apa yang ada di otaknya. Udah.

CLOSE