Aku Rindu Kita, Namun Aku Memilih Tuk Melepas Semua

Sebuah nostalgia yang takkan terlupa tentang gadis bingung dan pengembara.

Advertisement

Perkenalkan, namaku Rindu. Aku adalah perasaan yang kadang sulit dijelaskan oleh akal, namun akan selalu dimengerti hati yang mulia. Hai kamu, apa kabar? Baik- saja bukan? Ya tentu, kau akan menjawab baik-baik saja padahal pada kenyataannya tidak. Seperti halnya aku sekarang. Mengenal cinta dan patah hati untuk pertama kali disaat bersamaan bukanlah perkara yang mudah. Seperti Naruto yang memiliki jurus seribu bayangan, aku juga harus memiliki kekuatan lebih untuk menerima semuanya. Aku harus menanggung konsekuensiku, karena jika aku berani jatuh cinta maka aku juga harus berani patah hati.

Tapi sebenarnya aku tidak patah hati, hatiku masih utuh hanya ada sedikit goresan yang akan sembuh seiring berjalannya waktu. Remember this place? Umm, aku yakin kamu masih ingat. Tempat dimana kita bertemu untuk yang pertama kali. Dan tempat yang menjadi saksi bahwa aku adalah orang terbahagia malam itu. Mungkin kamu bertanya apa yang menyebabkan aku begitu bahagia malam itu.

Ah, tidak usah dijawab aku yakin kamu sudah tau jawabannya. Hehe. Aku masih ingat rasanya, aku masih ingat tatapan itu, aku masih ingat garis wajahmu saat tersenyum, aku masih ingat wangimu dan aku masih ingat tingkah konyolmu saat berusaha membuatku tertawa Dan yang selalu ku ingat adalah saat kamu menggenggam tanganku seolah takut kehilangan. Indah bukan?

Advertisement

Tapi itu dulu, bukan sekarang. Hehehe Sekarang apa kabar dengan kita? Hahaha. Kita masih baik-baik saja ya? Kita masih bertukar pesan walau ga sering dulu. Tapi lewat tulisan ini aku ingin jujur, aku rindu kita yang dulu. Aku rindu mendengar celotehanmu yang menyebalkan tapi selalu berhasil membuatku tersenyum, aku rindu obrolan renyahmu, aku rindu ucapan selamat pagimu, aku rindu ucapan selamat malammu dan aku rindu semuanya, tentangmu. Mungkin kamu ga rindu, gapapa biar aku aja yang rindu. Ingin jujur lagi, sekarang kita sudah tidak banyak bicara ya. Mungkin karena kamu sibuk, entahlah.

Aku tau kita sedang berada dipuncak dan sebentar lagi kita akan bertemu dunia baru, dunia yang lebih luas. Aku harap, di dunia kamu yang baru nanti, kamu akan tetap menjadi kamu yang aku kenal, kamu yang selalu buat aku tersenyum setiap hari. Dan kalaupun nanti kamu ada di dunia baru, aku harap kamu tidak mencoba buat ngelupain aku. Karena yang perlu kamu tau adalah aku gaakan pernah nyoba ngelupain kamu. Dan andai suatu hati nanti, kamu menemuan seseorang yang lebih baik dari aku, aku harap kamu bisa bahagia selamanya. Karena kebahagiaan kamu adalah kebahagiaan aku. Jadi selama kamu bahagia, kamu gaperlu khawatir karena aku akan ikut tersenyum dibelakangmu.

Advertisement

Oh tuhan, ku cinta dia, ku sayang dia, rindu dia inginkan dia. Utuhkanlah rasa cinta dihatiku. Hanya padanya, untuk dia.

Aku tau, yang lalu biarlah berlalu. Tapi untukku tidak semudah itu. Butuh waktu entah berapa lama. Kamu terlalu indah, terlalu berharga dan terlalu manis untuk dilupakan. Kaya lagu Slank ya? Hahaha. Iya jadi, intinya adalah aku harap semuanya bisa kembali kaya dulu, mungkin sulit, aku tau. Tapi bukannya kita jangan cepat menyerah?

Bila di depan nanti, banyak cobaan untuk kisah cinta kita. Jangan cepat menyerah kau punyaku, ku punya kamu. Selamanya akan begitu.

Perlu diingat kembali, kisah kita belum usai. Mau berlajut? Aku mau, tapi kamu tidak tahu. Mungkin kamu nyari kisah yang lain, terserah. Dan aku akan tetap disini, tidak berubah. Aku lebay? Iya aku tau aku lebay, dan setelah ini kamu akan mengejekku. Tapi terserah, yang penting aku cuma mau bilang Aku rindu kita, rindu kamu! Hehe.

“Aku mencintaimu, biarlah itu urusanku. Bagaimana engkau kepadaku, terserah, itu urusamu.”— Milea

“Kalau limun menyegarkan, kamu lebih. Kalau cokelat diisi kacang mete katanya enak, tapi kamu lebih. Atau, ada roti diisi ikan tuna berbumbu daun kemangi, kamu lebih. Kamu itu lebih sehat dari buah-buahan. Tahu gak? Lebih berwarna dari pelangi. Lebih segar dari pagi. Jadi kamu harus mengerti ya, aku mencintaimu sampai tujuh ratusan tahunan, ditambah 500 tahunan lagi.” —Dilan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

I'm in love with writing, traveling and trying.

9 Comments

  1. Nellie Dy berkata:

    ohhh so sweet

  2. Rey Langelo berkata:

    Yang kurasakan saat ini…

CLOSE