Belajar dari Orang Goblok

Kalo disuruh milih, mau jadi orang pintar apa orang goblok?

Pasti kita semua jawab, pengen jadi orang pintar. Karena orang pintar terhormat, sedang orang goblok sama sekali tidak terhormat. Orang goblok, bahasa Sundanya “belegug”. Cenderung direndahin, diremehin. Itu sudah pasti.

Advertisement

Orang goblok kalo ngomong gak akan ada yang percaya. Gak mutu. Makanya wajar, orang pasti tersinggung kalo dikatain goblok. Bahkan sebagian besar kita juga males berteman dengan orang goblok. Takut. Atawa gak nyambung. Kalo dipikir, kasihan juga ya orang goblok. Bisa gak ada temannya. Udah goblok sendirian lagi. Ciyan deh lo …

Emang kenapa sih kita gak mau berteman sama orang goblok?

Takut ketularan apa gimana ya. Emang goblok bisa menular. Kan bukan penyakit? Atau takut status sosial kita turun. Atau ego kita aja yang merasa gak level. Bergaul ama orang goblok. Ya, semua itu sah-sah aja sih. Karena urusan kita masing-masing kok. Iya juga ya.

Terus, apa masalahnya sama orang goblok?

Ya, gak ada masalah. Kan cuma orang pintar aja yang segala sesuatu bisa dimasalahin. Segala rupa dimasalahin, gaya bicara dimasalahin, naikin terus nurunin BBM dimasalahin. Itu semua kan pikirannya orang pintar. Kayak gak tau aja bahwa masalah selalu ada. Enaknya jadi orang gobllok, masalah apa aja gak pernah dikomen. Semuanya dianggap biasa saja. Ada presiden gak ada presiden, ada PSSI gak ada PSSI biasa aja. Sama saja semuanya. Gak pengaruh, kata orang goblok.

Advertisement

Terus, kenapa ini tulisan jadi belajar dari orang goblok?

Ya belajar kan hukumnya wajib. Pada siapa saja. Belajar ama orang pintar bagus. Belajar ama orang goblok juga boleh. Kenapa gak gitu lho. Sekali-kali, belajar ama orang goblok juga gak apa-apa. Kok orang goblok dijadiin tempat belajar? Tuh kan, emang kalo orang pintar kebanyakan nanya. Belajar ya belajar aja, gak usah banyak tanya.

Orang goblok saking pengen pintar, kalo belajar tekun, gak banyak tanya. Beda ama orang pintar, mau belajar aja nanya dulu dimana? Yang ngajar siapa? materinya apa? Duh ribet banget sih. Orang goblok, entah nekad atau apa gitu, bisanya bertindak, gak takut gagal. Tapi kalo orang pintar, kebanyakan mikir, banyak rencana, tapi gak pernah dikerjain. Teori melulu. Kapan dilakoninnya. Capek deh.

Advertisement

Belajar dari orang goblok. Atau yang kita anggap goblok terkadang memang perlu. Bahkan bisa jadi sangat dibutuhkan. Karena orang goblok, biasanya dianggap rendah hati. Jarang ngomong. Pernah lihat cewek cantik pacaran sama cowok jelek gak? Itu bukan karena cowoknya kaya atau banyak uang lho. Tapi karena cowoknya goblok gak ketulungan.

Waktu sebelum pacaran, si cewek cantik nanya, “Kamu kan goblok, kok pengen macarain aku sih?” Si cowok jelek langsung jawab, “Iya memang, aku goblok banget sampe gak bisa bikin kamu jatuh cinta”. Ternyata, jawaban yang jujur dan rendah hati itu membuat cewek cantik tersenyum dan kesengsem. Maka, jadilah mereka pacaran. Hebat kan si cowok goblok itu?

Orang pintar biar ganteng agak susah dapet cewek. Kenapa? Karena kebanyakan ngomong dan gak rendah hati. Malah tinggi hati. Gak punya apa-apa ngakunya punya apa-apa. Mentang-mentang ganteng, ngaku temen-temennya artis semua. Giliran diajak makan di resto mahal, nolak melulu. Alasannya lagi sibuk. Bilang aja gak punya duit. Begitulah orang pintar.

Orang goblok itu memang jarang ngomong. Karena kalo udah ngomong kelihatan gobloknya. Tapi orang pintar bilang, perilaku “diam”-nya orang goblok kayak gitu malah dianggap rendah hati. Keren kan. Jadi mendingan diam, daripada banyak omong. Itu prinsip orang goblok.

Maka, pepatah “tong kosong nyaring bunyinya” gak bakal terjadi pada orang goblok. Itu kerjaannya orang pintar. Gak tahu bilang tahu. Gak bisa bilang bisa. Gak mampu bilang mampu. Kalo orang goblok, ditanya bisa gak? Tahu gak? Mampu gak? Semuanya dijawab dengan diam.

Sekali lagi, keren banget sih orang goblok. Ya begitulah. Kadang kita perlu belajar dari orang goblok. Walau sulit bagi orang pintar untuk belajar pada orang goblok. Memang, tidak ada kok orang yang mau jadi orang goblok. Tapi kita juga gak bisa menolak jika dianggap goblok sama orang pintar. Terima saja, justru orang goblok biasanya lebih bijak dari orang pintar. Kalo kata Alm. Om Bob Sadino, mendingan jadi “orang goblok yang pintar” daripada jadi “orang pintar yang goblok”.

Lho kok bisa?

Karena orang goblok lebih berani daripada orang pintar. Orang goblok tahunya kerja, orang pintar tahunya mikir sama analisis doang. Orang goblok itu gak pernah malu untuk belajar. Kalo orang pintar gak mau belajar lagi. Stop cuma sampe di situ doang. Dan yang penting, orang goblok selalu menggoblokkan diri sendiri sebelum menggoblokkan orang lain. Sikap yang sangat keren, tidak hanya bijak tapi reflektif. Karena itu, banyak orang sekarang gak mau lama-lama jadi orang pintar. Capek, gak kelar-kelar. Diomongin melulu tanpa mau dikerjain. Mendingan orang goblok, ngerjain aja dan gak perlu diomongin.

Yuk, kita belajar dari orang goblok … Ciamikk. #BelajarDariOrangGoblok

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pekerja alam semesta yang gemar menulis, menulis, dan menulis. Penulis dan Editor dari 28 buku. Buku yang telah cetak ulang adalah JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, dan Antologi 44 Cukstaw Cerpen "Surti Bukan Perempuan Metropolis". Konsultan di DSS Consulting dan Dosen Unindra. Pendiri TBM Lentera Pustaka dan GErakan BERantas BUta aksaRA (GeberBura) di Kaki Gn. Salak. Saat ini dikenal sebagaipegiat literasi Indonesia. Pengelola Komunitas Peduli Yatim Caraka Muda YAJFA, Salam DAHSYAT nan ciamik !!

4 Comments

  1. Fery Nongka berkata:

    Artikel bagus, saya termasuk orang goblom

CLOSE