Meski Jalan yang Kita Pilih Berbeda, Percayalah Kita Akan Tetap Bahagia

Untukmu yang sekarang telah jauh disana,

Advertisement

Kuyakin sekarang keadaanmu lebih bahagia, di mimpiku sekarang kau telah temukan dia yang dapat membuatmu bahagia dan melupakanku seketika. Di mimpiku kini kau temui kehidupan yang lebih membuatmu bernyawa. Di mimpiku kau tak ingin kembali bergelut ke masa lalumu yang penuh luka.

Di sini aku pun telah bahagia, bahagiaku mencoba melupakan segala bayangmu yang telah terekam abadi dalam ingatanku walau terkadang aku menemukan kesulitan untuk melakukannya. Sesekali ingin rasanya bercerita padamu dan meminta solusi atas semua masalah, tapi kuredam semua karenaku tau kau lebih bahagia tanpaku disampingmu, walau hadirku terkadang hanya sebuah sisi belakang cermin yang tak dapat engkau lihat.

Ku yakin kelak akan ada masanya Tuhan pertemukan kita kembali. Ku yakin waktu itu merupakan waktu yang sangat luar biasa, kubayangkan dirimu yang baru, kau dengan pakaian necis ala kantoran bergandeng dengan wanita cantik yang kurasa itu istri mu dengan dikelilingi anak-anak kecil lucu yang memanggilmu ayah, sungguh bahagia nya dirimu saat itu kurasa.

Advertisement

Tapi tenanglah, ku kan berjanji padamu kelak jika kesempatan itu hadir di depan kenyataan jalan kehidupanku maka kau akan temukan sosok baru dariku. Sosok yang selama ini tidak kau kenal, sosok yang selama ini tak pernah sanggup kau bayangkan hidup dan bersemayam dalam ragaku, aku hadir dengan diriku yang baru.

Aku bukanlah wanitamu dulu yang selalu merengek akan perhatian dustamu, yang dulu yang selalu bersikap seperti sampah di depanmu, yang dulu yang selalu bersikap konyol di depanmu, yang dulu yang selalu tak ingin lepas darimu walau satu langkah pun dibalakangmu.

Advertisement

Dan ketahuilah mungkin saja aku akan bersikap dingin dihadapanmu, bukan karena apa apa. Hanya saja aku tak ingin menyakiti hati wanitamu yang baru, aku tak ingin melukai hatiku sendiri lebih dalam dan semakin dalam lagi, mungkin saja saat itu kau tak akan lagi mengenali ku seperti kau dulu mengenaliku, mungkin saja perkenalan dari awal perlu adanya.

Ku tak mau seperti anjing peliharaanmu yang selalu setia menjaga rumahmu walau kau pergi meninggalkan rumah seharian tanpa berucap terimakasih padaku. Aku manusia biasa bukan malaikat apalagi dewa, ku bisa saja tiba-tiba marah dan jauh meninggalkanmu tanpa kau sadari. Aku tak mungkin sanggup menahan beban rindu yang ku tahu tak akan bisa tersampaikan untukmu

Untukmu yang semakin jauh meninggalkanku, kau dan aku bagaikan dua arah dalam satu garis panjang yang tak akan pernah menyatu setiap ujungnya. Andai saja bulat bentuknya mungkin kita akan bertemu walau sekedar bersua dan akhirnya kau pergi dan berlalu, walau tak demikian itu tak apa.

Kau bahagia berjalan ke arah selatanmu, dan aku dengan kesakitan berjalanke arah utaraku. Sesekali ku menengok ke belakang hanya sisi belakangmu yang kulihat berharap kau sekedar menengok atau melambaikan tangan, kurasa sia-sia saja.

Kau yang bahagia dengan suasana baru kehidupanmu yang diliputi musim panas penuh kegembiraan. Sedangkan aku hanya badai salju yang aku temui, dengan kedinginan tanpa kehangatan tanpa tujuan yang kutakutkan kumati kedinginan tanpa kau menyadarinya.

Tapi tenanglah, ku selalu berdoa akan kebahagiaan mu yang baru tanpaku disisimu, ku selalu berdoa agar wanitamu yang dulu ini kuat menjalani hidup sendiri tanpa topangan kuat tanganmu lagi, tanpa sentuhan hangat kelembutan kasihmu lagi. Ku yakin ku kan menemukan priaku yang baru , yang jauh dari sifat-sifatmu agar ku lupa terbiasanya ku bersamamu dan ku tau kau akan dapatkan wanitamu yang baru yang jauh lebih sempurna dari wanitamu yang dulu.

Kuyakin kelak kita kan bahagia dengan jalan kita masing-masing dengan arah hidup kita. Dengan tanah yang berbeda, angin yang berbeda, sungai yang berbeda, tebing yang yang berbeda, kerikil yang berbeda namun tetap dengan tujuan yang sama kebahagiaan dunia akhirat walau tak bersama selamanya.

Karena kutahu sesungguhya cintaku padamu tak melebihi rasa cintaku pada Tuhan dan orang tuaku. Maka dari itu biarkan aku bahagia dengan jalan yang telah mereka pilihkan untukmu, walau tak bersamamu aku tak apa. Percayalah kita akan bahagia.

Dari Wanita Pendiammu yang enggan beranjak dalam kenyamananmu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

pecinta bulan dan senyap.

CLOSE