Dirimu, Sosok yang Dekat Namun Sulit Untuk Kugapai

Seperti hal yang tak terduga, bahwa alur Sang Pencipta lagi-lagi tak dapat kuhindari. Ketika aliran alur itu mempertemukan kita dengan kisah yang teramat unik menurutku.

Advertisement

Hampir setahun kita berada di tempat yang sama. Namun, aku dan kamu bahkan tak pernah saling menyapa. Aku yang tak ingin mengenal siapa pun lagi ataukah kamu adalah sosok yang memang introvert menurut penilaianku. Entah, apapun alasan kita kala itu, sangat berbanding terbalik dengan apa yang terjadi diantara kita saat ini. Awal kisah kita bahkan terasa begitu cepat hingga pada akhirnya kita berubah menjadi sebuah hal yang tak bisa tuk terpisahkan. Sekali lagi. Terlalu unik. Menurutku. Dimana segala hal tentang rasa, tak satu pun yang tidak pernah kita rasakan. Tapi anehnya. Disaat yang bersamaan. Rasa yang tak pernah aku jumpai sebelumnya, begitu kuat menggerogoti dasar hatiku. Aku seperti mencintaimu untuk sebuah hal yang aku takutkan. Perpisahan. Ya, sebuah perpisahan.

Mencintaimu bagaikan aku tahu bahwa aku harus menyiapkan hatiku untuk sebuah perpisahan. Sebab, sebagian dari dunia yang berada di lingkaran kita, bahkan tidak menginginkan Cinta kita untuk bersatu. Dengan beribu alasan yang mereka lontarkan yang bahkan aku ataupun kamu tak ingin menerimanya, atau hanya berpura-pura untuk tidak mengerti. Demi menikmati waktu yang kita sebut itu adalah sebuah kebersamaan. Dalam diamku, hanya khayalan gilaku yang semakin berkembang untuk menggapaimu dalam kedamaian dan ketenangan di tengah ketulusan hati yang telah tercipta. Hanya khayalan gilaku yang membuat aku tetap berada disini di sisimu. Entah. Apa aku harus sebut itu adalah hanya sekeping khayalan gila yang menari Indah di benakku? Ataukah dengan rasa optimisme yang tinggi aku sebut itu adalah sebuah harapan klasik? Apapun itu, sungguh memberikan makna yang jauh berbeda. Dan teruntuk dirimu. Teruntuk kita. Teruntuk Cinta yang telah lahir di hati kita. Mungkin dalam pandangan kita. Alur logika kita. Banyak hal yang terasa tidak mungkin untuk tergapai dengan apa yang kita lewati sampai detik ini.

Aku akan tetap melantunkan syair merduku di tengah malam yang sunyi dalam bait sebuah doa dan harapan. Semoga. Semoga Sang Pencipta menciptakan alur kita sekali lagi sampai akhir cerita. Bukan sebuah alur yang terhenti di persimpangan jalan, lalu memulai alur dengan sosok yang baru lagi. Semoga Sang Pencipta senantiasa memberikan takdiNya untuk jiwa yang hidup di relung hati kita dan ditumbuhkannya menjadi rasa yang abadi hingga di penghujung waktu. Semoga. Apa yang kita semogakan menjadi sesuatu hal yang nyata. Dan semoga, untukmu yang terus berdiri tegak tetap memiliki kekuatan untuk memperjuangkan segalanya.

Advertisement

Sebab melawan ketulusan hati dalam bentuk sebuah rasa, sungguh menjadi hal yang tak pernah mudah. Ketika harus menerima bahwa ada sesuatu hal yang tak bisa untuk dipaksakan meski sedekat apapun itu, meski setinggi apapun rasa itu, meski saat ini masih berada pada genggaman tangan ini.

Pada akhirnya, hanya takdir yang membawa kita pada akhir perjalanan kehidupan ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE