Kurang Kokohnya Fondasi Negaraku

“Berapa jumlah guru yang tersisa ?”

Sebuah pertanyaan yang sederhana, namun sangat berarti bagi seorang Kaisar Hirohito. Pertanyaan itu ia ajukan tepat setelah Nagasaki dan Hiroshima dihancurkan dengan bom atom milik sekutu. Sebegitu berartinya guru bagi seorang Kaisar Jepang hingga ia tidak mempedulikan berapa pun jumlah tentaranya yang masih hidup. Baginya guru adalah pembangun bangsa. Dan terbukti hingga detik ini, Jepang bisa menjadi negara adidaya yang tak kalah dengan Amerika.

Guru adalah fondasi dari suatu negara. Di tangan guru lah nasib sebuah bangsa ditentukan. Guru memberikan sesuatu yang tak ternilai kepada setiap manusia. Tanpa adanya sesuatu tersebut, dunia yang gelap akan gelap selamanya. Sesuatu itu biasa kita sebut dengan pendidikan. Pendidikan yang bisa membuat suatu bangsa bangkit, atau malah terpuruk.

Berapa banyak jumlah guru yang tak tentu nasibnya dibandingkan dengan anggota parlemen yang bisa berpesta pora setiap harinya. Sungguh miris melihat nasib pembangun bangsa lebih menderita dibanding tikus-tikus penggerogot uang negara. Pemerintah seakan tidak pernah sadar bahwa mereka bisa duduk di kursi jabatan dengan bangganya berkat jasa rakyatnya. Bahkan dengan berkedok ingin meningkatkan taraf pendidikan di Indonesia, mereka rela menggelontorkan banyak dana hanya untuk jalan-jalan keluar negeri dengan alasan ‘study banding’. Sudah jelas jika kita lihat di dunia maya bagaimana sistem pendidikan di luar negeri.

Uang yang bukan hak mereka ya mereka gunakan itu bahkan bisa untuk membiayai banyak siswa yang tidak mampu untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Biaya pendidikan di negara ini sungguh tidak sangat tidak sesuai dengan apa yang harusnya kita dapat.


Apakah pemerintah tidak memberikan dana kepada sekolah ? Apakah pemerintah sudah kehabisan dana untuk mendanai biaya operasional sekolah ? Jawabannya ya, pemerintah sudah tidak punya dana lagi sebab dana tersebut sudah diambil oleh tikus-tikus di parlemen jauh lebih besar.


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penulis muda yang mengabdikan diri untuk mimpi

4 Comments