Masih Menganggap Matematika Itu Sulit? Ayo Ajak Anak Bermain dengan Matematika Sejak Dini!

Kurikulum 2006: “Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan diskrit. Untuk mengusai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.”

Kline (1973) :“Matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan mengatasi permasalahan sosial, ekonomi, dan alam. Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir, oleh karena itu logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika.”

Advertisement

Dari kutipan diatas, Matematika memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia namun pada kenyataannya mata pelajaran matematika sampai saat ini tidak begitu diminati oleh sebagian siswa. Bahkan ada juga yang menganggap pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit dan menakutkan. Sehingga banyak siswa yang memiliki prestasi belajar matematika di bawah nilai rata-rata

Dalam dunia pendidikan, berbagai upaya di lakukan agar matematika menjadi ilmu aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. Baik melalui metode pengajarannya maupun materi-materi yang diajarkan, dan kedua hal ini saling terkait. Para guru berusaha meningkatkan minat peserta didik terhadap hasil belajar matematika. Salah satunya ialah dengan penerapan metode permainan dalam matematika .

Jenis-jenis permainan dalam pembelajaran matematika :

Advertisement
  1. Menggunakan media
  • Snowball
Advertisement

langkah-langkah pembelajaran model Snow Ball Throwing (dalam Sopian, 2010 : 21-22) sebagai berikut:

  1. Guru menyampaikan materi yang disajikan;
  2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan materi;
  3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya;
  4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok;
  5. Kemudian kertas kerja tersebut dibuat seperti bola dan di lempar dari satu siswa kesiswa yang lain selama kurang lebih lima menit;
  6. Setelah siswa mendapat satu bola atau satu pertanyaan, diberikan kesempatan
  7. Kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian;
  8. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan;
  9. Guru memberikan evaluasi;
  10. Penutup.
  • Kartu Domino

Kartu domino merupakan suatu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menarik minat siswa dalam pembelajaran Matematika. Selain itu kartu domino juga digunakan untuk menghafal fakta dasar penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian serta digunakan untuk menghafal bangun-bangun geometri. Darhi (2001:314)

Aturan bermainnya tergantung kesepakatan pemain, dapat dimainkan oleh 2-4 siswa.dalam membuat kartu domino persamaan linear satu variabel untuk mengisi bidang persamaan linear satu variabel sebaiknya menggunakan table terlebih dahulu supaya mempermudahkan dalam menyusun kartu tersebut. Kegunaan adalah untuk melatih keterampilan siswa dalam memahami materi persamaan linear satu variable dalam pembelajaran matematika.

  1. Permainan yang diadaptasi dari permainan tradisional
  • permainan congklak

Dapat digunakan siswa untuk memahami operasi hitung seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Misalnya permainan congklak kita gunakan sebagai alat peraga untuk menjelaskan konsep perkalian (x) dan pembagian (:).

Misalnya begini… Nak ayo kita isi lobangnya, ada tujuh lobang, 1,2,3,4,5,6,7. Coba hitung nak, ada berapa jumlah semuanya? (7+7=14). Ada 2 lobang masing-masing ada 7 biji congklak, jadi semuanya ada berapa? (2×7=14). Oya nak, kamu punya 14 biji, kita bagi 7 yuk! Jadi cukup untuk berapa lobang nak? Oh… untuk 2 lobang pak (14:7=2).

  • Permainan ular tangga

Adalah permainan yang dapat dimainkan oleh dua atau sampai empat orang siswa. Setiap siswa memiliki bidak, dan dia mendapatkan kesempatan secara bergiliran untuk mengocok dadu. Setiap angka yang keluar dari mata dadu, maka siswa diperbolehkan melangkah maju sejumlah angka tersebut. Jika bidak mereka berada di dasar tangga maka bidak tersebut akan menaiki tangga dan berhenti di posisi berakhirnya tangga tersebut. Sebaliknya jika saat melangkah, bidak tersebut berhenti di ekor ular maka harus turun kebawah sampai di tempat kepala ular. Jadi mereka akan menggunakan proses matematika dalam permainan ini yaitu penjumlahan dan pengurangan.

Bidak seorang siswa berada di angka 21, kemudian dia melempar dadu dan mendapat anggka 3, jadi ia menggerakkan bidak maju 3 langkah. Ternyata siswa tersebut berhenti pada anak tangga sehingga bidaknya menaiki anak tangga hingga di angka 46. Jadi berapa angka yang menjadi bonus bagi siswa tersebut?

Berikut kalimat matematika dari permasalahan tersebut

21 + 3 = …

Dari permasalahan tersebut siswa mendapatkan bidaknya berhenti pada angka 24. Namun bidak tersebut berada pada anak tangga maka harus naik ke angka 46.

Berikut kalimat matematika dari permasalahan tersebut

24 + … = 46

  1. Menggunakan Aplikasi
  • Kids Numbers and Math merupakan aplikasi yang mengusung konsep game edukasi matematika. Aplikasi ini sangat cocok untuk anak-anak karena mengusung tema permainan yang menyenangkan. Anak-anak nantinya akan belajar tentang pengenalan angka, operasi penjumlahan, pengurangan, dan pemilihan nilai terbesar dan terkecil. Dengan tampilan antarmuka yang menyegarkan dan tidak membuat bosan, dijamin aplikasi ini akan membantu perkembangan matematika anak Anda.
  • Save The Hamsters merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh tiga mahasiswa dari Universitas Trunojoyo, Madura. Aplikasi yang hanya hadir di Windows Phone ini mengusung konsep permainan matematika yang menyenangkan dengan tokoh sang Hamster. Hamster yang ada pada game edukasi matematika ini harus dijatuhkan sesuai angka yang ada pada badannya. Jika hamster yang dijatuhkan posisinya sesuai, maka pemain bisa lanjut ke level berikutnya. Secara keseluruhan permainan ini sangat menarik dan cocok untuk melatih perkembangan matematika anak. Apalagi game ini mendapat penghargaan sebagai pemenang juara kedua pada lomba Imagine CUP 2012.

Itulah beberapa permainan yang bisa diterapkan dalam pembelajaran matematika sehingga suasana mengajar belajar menjadi menyenangkan dan aktif .

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE