Mengapa Sepatah Kata Bisa Menggelorakan Kehidupan?

Jangan remehkan meskipun hanya sepenggal kata. Meskipun ia berdiri sendiri tanpa ada yang menemani, dia akan menjadi kekuatan yang tak bisa dikalahkan. Hal ini terlihat pada puisi, hanya berisan kata yang seakan tidak menyatu akan tetapi memiliki beribu makna yang terpendam di dalamnya, beribu kenangan yang tersimpan di dalamnya, beribu kritik yang menggebu padanya. Selain itu, pada pementasan teater, hanya gerak dan terucap satu dan dua kata, itu saja bisa menggerakkan hati dan meneteskan air mata penonton. Betapa kuatnya sang kata menggema dalam kehidupan.

Advertisement

Nah, Mengapa “Kata” bisa menggelorakan kehidupan? kita memang sering tidak menghiraukan kekuatan akan kata-kata yang bisa menghipnotis manusia. Bagi yang sering melihat Mata Najwa, pasti ia akan terhipnotis dengan rangkaian kata Najwa Shihab ketika menutup acara talk shownya.

Rangkaian kata yang terpadu menimbulkan irama dan makna yang mendalam bagi yang mendengar dan membacanya.

Selain itu, suatu perusahaan yang ingin produk atau jasanya dapat laku di masyarakat, pasti ia akan menggunakan daya pikat melalui rangkaian kata yang indah, padat, dan bermakna. Lihat saya tanyangan iklan di televisi, begitu indahnya dengan kesederhanaan kata yang dirangkai sedemikian rupa.

Advertisement

“Kata” pun bisa mendatangkan bencana ketika seseorang telah salah menempatkannya. seberat-beratnya bencana adalah bencana dari kata itu sendiri. Maksudnya ketika seseorang salah berkata dan kata itu diresapi oleh banyak orang, akan menjadi bumerang bagi yang mengeluarkan.

Memang kata terlihat tidak hidup, akan tetapi bernyawa ketika bersatu padu dalam barisan kata sepadan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahmud Mushoffa , dilahirkan di Kediri , 12 Desember 1993. Ia dilahirkan dari pasangan Dami dan Siti Rofiah. Tempat tinggal asalnya di Jalan Sakura Lingkungan Pulerejo Kelurahan Bawang Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Ia pernah mengenyam pendidikan di TK Miftahul Ulum selama dua tahun, kemudian dilanjutkan ke SDN Bawang 3. Alhamdulillah, setelah SD ia bisa melanjutkan ke MTsN Kediri II yang merupakan sekolah unggulan di Kota Kediri dan kemudian melanjutkan studi di MAN Kota Kediri 3. Sekarang ini sedang menempuh kuliah di Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Universitas Negeri Malang. Selama mengenyam pendidikan di MTs, ia pernah mengemban amanat dari teman-teman dan guru-guru untuk memimpin organisasi pramuka MTsN Kediri II periode 2008/2009. Alhamdulillah, ketika menggeluti dunia kepramukaan di tingkat penggalang, ia pernah menyabet gelar pramuka garuda dan bintang tahunan pramuka di Kota Kediri. Kemudian, ketika menempuh studi di MAN Kota Kediri 3, ia kembali diberi kepercayaan dari teman-teman untuk mempimpin organisasi Kelompok Ilmiah Remaja An-Nahl MAN Kota Kediri 3 periode 2011/2012. Pada saat kuliah, tepatnya semester 2, ia pernah bergabung dengan proyek dosen untuk menyelesaikan video dokumenter Sekolah Bersih dan Sehat yang diselenggarakan Universitas Negeri Malang atas perintah dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. Beberapa karyanya telah termuat di media massa. Aktivitas sekarang yang masih ia jalani adalah bergabung dengan Ikatan Alumni MAN 3 Kediri di Malang, Forum Lingkar Pena, Unit Kegiatan Mahasiswa Penulis Universitas Negeri Malang, Mengajar Bahasa Indonesia di Lembaga Bimbingan Belajar, dan Aktivis Gerakan Mahasiswa Mengajar UMengajar.

CLOSE