Move On itu Susah, Bagi Kamu yang Tidak Niat Membuang Kenangan. Help Yourself to Move On, Guys!

Mungkin kamu pernah mendengar atau merasakan susah sekali melupakan mantannya atau masa lalu. Setiap ingin memulai hidup baru selalu teringat dia. Kadang bila ingin menjalin hubungan baru selalu ada perasaan bahwa sang mantan lebih baik. Selalu membandingkan kekasih dengan mantan. Ada juga yang putus nyambung dengan mantan, atau ada juga yang sudah punya kekasih tetapi masih menjalin hubungan dengan sang mantan.

Advertisement

Ada yang mengatakan “kenapa ya kok susah sekali untuk move on!” Ada yang merasa terjebak di masa lalu dan tidak bisa memulai hidup baru. Ada yang masih terus meratapi dan menyesali perpisahan padahal sang mantan sudah berbahagia dengan kekasih baru. Ada juga yang selalu mencari informasi sang mantan atau selalu melihat sosmed-nya. Selalu mencari alasan untuk bisa sms atau telpon sang mantan.

Seorang teman meratapi dan menyesali perpisahannya dengan kekasihnya, sampai setiap ada yang mau mendekati selalu ditolaknya. Padahal sang mantan itu sudah menjalin hubungan dengan orang lain dan hidup bahagai. Bahkan ketika bertemu, seakan-akan lupa kalau pernah menjalin hubungan dengan dia.

Sebenarnya, mereka ingin sekali untuk bisa move on dan melupakan masa lalu tetapi tidak tahu bagaimana caranya. Bagaimana dan apa yang harus dilakukan agar bisa move on dan memulai lembaran baru.

Advertisement

Beri waktu untuk bersedih

Tidak apa-apa memberi waktu pada diri sendiri untuk bersedih. Kamu boleh menangis sepuasnya, bersedih, sesedih-sedihnya. Tetapi, jangan terlalu lama untuk bersedih. Beri waktu secukupnya dan jangan berlarut larut dalam kesedihan itu. Tetapkan berapa lama kamu mau berkabung, sebaiknya cukup 3 bulan. Setelah Kamu puas bersedih dan merasa cukup untuk masa berkabung kini saatnya menyiapkan diri untuk naik kelas dan memasuki ke tahap berikutnya.

Advertisement

Memaafkan diri sendiri

Ketika terjadi perpisahan, orang seringkali menyalahkan diri sendiri. Dan menganggap diri kurang cukup baik buat pasangan, merasa tidak memberikan perhatian yang cukup atau lainnya sehingga pasangan memutuskan atau memilih bersama yang lain. Sering bertanya-tanya apa yang aku lakukan? Jadi cenderung merasa bersalah dan menyesali keadaan. Berhentilah untuk menyalahkan diri sendiri atau orang lain. Mulai memaafkan diri sendiri dan menerima diri sendiri dengan baik. Setiap orang bisa berbuat kesalahan, kesalahan bukan untuk disesali tetapi pelajaran apa yang bisa kita petik dari kesalahan itu. Belum tentu juga kamu yang bersalah. Pelajaran apa yang bisa Kamu petik dalam berelasi dengan sang mantan sehingga nanti Kamu bisa lebih baik lagi dalam berelasi dengan orang lain dan tidak terjadi kesalahan yang sama.

Biarlah masa lalu tetap tinggal di masa lalu

Menerima Kenyataan

Mulailah belajar menerima kenyataan bahwa kalian sudah putus dan berpisah. Jangan berharap dia akan datang kembali, apalagi bila dia sudah punya pasangan lain. Tidak perlu menyesali apa yang sudah terjadi dan sudah lewat. Kamu tidak bisa mengubah masa lalu, tapi Kamu bisa menciptakan masa depan yang lebih baik buat diri sendiri. Biarlah masa lalu tinggal di masa lalu. Tidak perlu menunjukan bahwa Kamu patah hati atau ingin dikasihani oleh sang mantan, melakukan tindakan yang bodoh dan menyakiti diri sendiri. Terimalah kenyatan bahwa memang kalian telah berpisah. Dan kalian masing-masing punya jalan sendiri-sendiri.

Buang semua kenangan masa lalu

Simpan semua barang yang bisa mengingatkan ke mantan, masukan semua dalam satu kotak. Kalau perlu jual semua barang atau berikan ke orang lain. Jangan memutar lagu-lagu kenangan ketika masih bersama. Jangan ke tempat-tempat yang biasa kalian kunjungi ketika masih bersama, sampai Kamu bisa menetralkan perasaanmu dengan event di masa lalu. Simpan semua foto kalian berdua dan ganti dengan foto yang lain.

Buanglah mantan pada tempatnya

Be Happy for your self

Mungkin ini saat yang tepat untuk memanjakan diri sendiri atau membahagiakan diri sendiri. Kalau dulu Doi suka melarang kamu melakukan sesuatu oleh mantan, kini saatnya Kamu melakukankannya. Misal: Mantan tidak suka bila Kamu hang out atau nonton bersama teman-temanmu. Kini saatnya Kamu pergi hang out dan bersenang-senang dengan teman-temanmu. Pergi melakukan perawatan diri dan menikmati kesendirianmu. Kamu bisa melakukan apapun yang Kamu suka. Tapi ingat jangan melakukan sesuatu yang akan merusak tubuhmu atau masa depanmu. Mulai melakukan sesuatu yang bisa menyehatkan diri baik secara fisik ataupun jiwa. Kamu bisa ikut fitness, yoga, melakukan olahraga, spa, mengubah penampilan atau apa saja yang bisa meningkatkan rasa percaya dirimu. Menikmati hobby Kamu yang mungkin selama ini terhambat karena memiliki pasangan.

Bahagia itu keputusan diri sendiri dan tidak bersyarat

Fokus pada masa depan

Setelah Kamu menyadari kenyataan yang ada dan menerimanya dengan lapang dada. Mulailah melihat masa depanmu sendiri. Pikirkan apa yang Kamu inginkan dan harapkan untuk diri Kamu sendiri. Pikirkan hal-hal positif yang bisa Kamu lakukan dan kerjakan. Fokus pada kelebihan diri Kamu dan apa yang ingin Kamu raih. Mulailah merancang goal yang ingin Kamu capai. Tidak perlu buru-buru mencari pengganti yang hanya untuk balas dendam atau menunjukan ke mantan. Fokuslah pada sesuatu yang bisa meningkatkan kulitas diri Kamu. Baca buku-buku yang menyemangati diri Kamu atau lakukan kegiatan sosial membantu orang lain. Belajar untuk gembira dan tersenyum dengan sepenuh hati. Jalan lebih tegap dengan kepala diangkat. Tanamkan semangat dalam diri Kamu sendiri kalau Kamu bisa melalui ini semua.

Move on! Memang lebih gampang diucapkan daripada dijalani. Orang sering mengatakan ingin Move on tetapi dia tidak pernah melakukan apapun dan masih tinggal dengan kenangan pahitnya. Menikmati semua kesedihan dan suka menyiksa diri dengan terus mengingat dan mengingat kesakitannya itu. Mengasihani diri sendiri dan merasa menjadi orang yang paling menyedihkan. Kalau Kamu masih seperti itu maka Kamu tidak akan pernah move on!

Tidak ada yang bisa memotivasi atau membantu Kamu untuk bisa bangkit atau move on kecuali diri Kamu sendiri. Move on atau tidak itu adalah sebuah keputusan. Apakah Kamu mau hidup di masa lalu terus atau bangkit dan belajar memulai hidup baru. Semua Kamu yang memutuskan, apakah Kamu mau jadi loser atau winner? Ingat, waktu itu terus berjalan, jangan sampai Kamu menyesal setelah tua dan tidak memiliki siapa-siapa dan apa-apa!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Co-founder NLP Coach Indonesia. yang bergerak dibidang Business Consultant dan pelatihan dengan teknik NLP dan juga soft skill lainnya. Direktur Penerbit EnerJik Kharisma yang menerbitkan buku NLP, pengembang diri dan juga Novel. Psikolog di Bina Grahita Mandiri. Master Psikologi, Master Practitioner NLP, Certificate Advanced coach NLP. Sertifikasi untuk HRD dan penggajian karyawan penulis untuk penelitian psikologi, prilaku manusia, dan juga penulis entrepreneur dan bisnis. Desainer buku Aktif di beberapa organisasi masyarakat dan perempuan. Aktivis perempuan dan pemerhati soal HAM dan kesetaraan gender

CLOSE