Pancasila Perlu Propaganda

Jika bicara mengenai pancasila, maka yang terlintas di pikiran saya adalah pelajaran mengenai kebangsaan, kewarganegaraan, patriotisme, dan ideology. Secara umum, pelajaran yang berkaitan dengan pancasila berisi tentang begaimana menjadi warga Negara yang baik dan pemerintahan yang baik. Pada sila-sila pancasila pun juga mengajarkan ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan sosial.

Advertisement

Faktanya pancasila merupakan ideologi yang cocok diterapkan di Indonesia. Karena nila-nilai dari pancasila sesuai dengan kebudayaan bangsa Indonesia. Tapi kebudayaan cepat atau lambat akan terkikis oleh modernisasi. Modernisasi membawa gaya hidup yang tak jarang menyimpang dari budaya bangsa kita. Ini mengakibatkan ideology pancasila yang selama ini kita anut menjadi tak berguna.

Kemanakah nilai-nilai dari Pancasila yang selama ini kita akui dan anut sebagai dasar landasan kita berwarganegara di Indonesia ini? Negara kita mengaku negara beragama, tetapi tetap saja mengerjakan perbuatan-perbuatan yang melanggar baik hukum agama maupun hukum negara. Negara kita mengaku negara beradab, tetapi nyatanya masih banyaknya pelecehan-pelecehan yang terjadi di Indonesia.

Negara kita mengaku sebagai negara kesatuan, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara Indonesia di perbatasan malah mencari nafkah di negeri orang. Negara kita mengaku selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah, tetapi pada kenyataanya setiap masalah yang ditemui selalu menemui jalan buntu dan tak pernah terselesaikan. Negara kita mengaku adil dalam menghakimi, pada kenyataanya masih banyak warga Indonesia yang main hakim sendiri.

Advertisement

Untuk mengatasi hal itu ada satu cara yang patut dicoba. Suatu cara menanamkan kembali nilai-nilai pancasila menggunakan suatu metode yang mungkin cukup ekstrim. Pemerintah perlu melakukan metode propaganda, tapi yang dipropagandakan adalah nilai-nilai pancasila. Propaganda merupakan usaha untuk merumuskan secara tegar azas-azas penyebaran informasi serta pembentukan opini dan sikap. Jika kita melihat, pancasila adalah sebuah ideologi, cara terbaik menanamkan ideology adalah dengan propaganda. Sejarah membuktikan ideology komunisme sukses dilakukan di Uni Soviet melalui propaganda, Hitler dapat mempersatukan dukungan rakyat Jerman juga melalui propaganda. Salah satu senjata propaganda yang paling ampuh adalah media massa. Media massa memegang peranan penting untuk mempengaruhi opini publik.

Pemerintah bisa saja membuat film-film yang mempropagandakan mengenai pentingnya pancasila, nilai-nilai pancasila, pokoknya semua mengenai pancasila. Sekali atau dua kali mungkin masyarakat tak akan tertarik, tapi jika dilakukan berkali-kali, maka akan tertanam dengan sendirinya. Sesuatu yang diulang-ulang akan menjadi kenyataan. Indonesia pernah sekali melakukan propaganda melalui film, yaitu film G30S/PKI yang dibuat saat rezim Soeharto. Sekali lagi sejarah membuktikan, kala itu rakyat benar-benar terpropaganda sampai rakyat benar-benar anti dengan PKI.

Jadi perlunya pemerintah untuk melakukan propaganda pancasila melalui media massa. Tak harus membuat film yang bagus, yang penting komunikatif. Pemerintah hanya perlu melakukannya serentak untuk semua media massa dan dilakukan secara terus menerus. Hilangkan hiburan-hiburan TV yang tak perlu dan tak mendidik, isi dengan acara-acara yang berisi doktrin pancasila. Itu merupakan salah satu cara yang patut dicoba untuk menanamkan dan mendoktrinkan nilai-nilai pancasila ke rakyat Indonesia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Putra Dewangga Candra Seta, semuanya bisa dijadikan nama panggilan, terserah mau panggil yang mana. Kelahiran 17 Juni 1993 di bidan daerah Nganjuk. Suka nulis gak jelas dengan ide yang tak jelas juga. Punya banyak hobi tapi mudah bosan (Komputer, Nulis, Desain, Bikin film, maen game, kenalan sama orang dll). Suka sendirian daripada kumpul2, tapi sosalisasi tetap terjaga. Suka senyum sama semua orang, termasuk senyum2 sendiri. Ramah tapi sok pendiem. Ndak pernah bisa hafal lagu dg bahasa inggris, tapi kalau lagu galau cepet hafal. Kalau mau nulis cerita harus galau dulu,

CLOSE