Patah Hati Berkali-Kali Itu Keren, Kok!

Nope!

Advertisement

Because being with the right one needs more efforts, prayers, lucks, and times.

Pengalaman adalah guru yang paling luar biasa adalah pepatah yang sangat benar. Kamu tetap tidak bisa belajar apapun hanya dengan sekali saja mencoba. Jarang sekali ada orang yang sekali mencoba langsung berhasil (mungkin ada, tapi sepertinya sedikit). Belajar setir mobil misalnya, pertama kali kamu harus kenal dulu mobilnya seperti apa, mana kopling, mana rem, dan masih banyak lagi hingga ke hal-hal kecil seperti tombol AC, dll.

Sama dengan cinta, ada yang sekali langsung berjodoh, ada pula yang harus mengalami banyak patah hati lalu kemudian menemukan serta ditemukan dengan jodoh yang pas. Nah buat yang lebih sering patah hati, let’s simplify this, it’s only a matter of time.

Advertisement

Patah hati akan membuatmu belajar banyak tentang karakter orang. Semakin sering patah hati, semakin kamu tahu bahwa setiap orang itu unik dengan segala hal yang melekat pada dirinya. Kamu akan belajar banyak bagaimana cara menghadapi berbagai macam sifat. Misalnya nih mantan pertama punya sifat cemburuan dan kamu sudah terbiasa menghadapinya.

Lalu mantan selanjutnya pemarah (hal-hal kecil dijadikan masalah, ngga ngabarin setiap berapa menit udah pasti bakal perang dunia kesekian). Atau kamu ketemu lagi sama the possessive one yang ngelarang kamu main futsal atau basket sama teman-temanmu, atau ngga boleh keluar lama-lama walaupun sama temen cewek. Bisa jadi juga ketemu sama yang cuek banget sampai bikin kamu ngerasa ngga dicintai lagi.

Advertisement

Nah kalau semua sifat udah pernah kamu jalani, berarti kamu sudah dianggap cukup matang untuk menjalin hubungan yang lebih serius karena sudah berpengalaman dan tahu cara mengatasinya.

Banyak yang bilang kamu playgirl/playboy gara-gara sering putus dan ganti pasangan. Well, are you discussing about someone’s life? Do you pay her/his bills? Have you cleaned up her/his room? Whatever, I don’t care at all. Kita yang tahu apa yang terbaik untuk hidup kita, orang lain cukup jadi penonton. Nggak suka? Just leave the show!

Karena pada akhirnya setiap hubungan pasti mengarahnya ke sebuah jenjang yang dinamakan pelaminan maka bersama dengan yang terbaik adalah tujuan akhir dari semuanya. See? Generasi patah hati itu adalah generasi yang nantinya akan menjadi matang untuk menjalin sebuah hubungan pernikahan di waktu yang tepat. Like old people commonly said, we learn from the past to have another bright future life ahead. Make sense?

So, be happy because your life is beautiful. Don't forget to laugh out loud!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Young woman on the move | Shabby chic lovers | Beautiful words minded | Thank God it's ME~

4 Comments

  1. Wani Hendiyani berkata:

    Yuk cek siapa saja yg mengintip FB kamu di goo.gl/TlJUkd

  2. Fitrian Debi berkata:

    luaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaar biasa banget

CLOSE