Sudah Menyaingi Jakarta, Kini Surabaya Pun Sama Macetnya. Piye Iki, Rek?

Setelah satu pekan jalan raya Surabaya terlihat “santai”, kini jalan raya Surabaya nampak sibuk kembali. Pasca libur lebaran, jalan di daerah Surabaya memang terlihat kembali mengalami kepadatan. Terutama di beberapa wilayah, seperti Jalan Jend. A. Yani menuju arah kota dan sebaliknya, Jalan Raya Darmo, Jalan Margomulyo, Jalan Gunungsari Rolak, Jalan Wonokromo TL Al Falah dan Jalan Basuki Rahmad.

Advertisement

Berdasarkan pantauan, kepadatan jalan raya di dominasi oleh kendaraan roda empat. Mulai jam 06:30 WIB jalan sudah mulai terlihat padat, karena memang di jam tersebut rata-rata para pekerja, pelajar dan pengguna jalan lainnya mulai berangkat untuk memulai aktivitasnya. Kemacetan biasanya berlanjut sampai pukul 09:00 WIB. Setelah itu jalan biasanya terlihat agak lengang hingga pukul 16:00 WIB. Namun jalan akan kembali macet karena pukul 16:00 WIB ketika banyak pekerja yang mulai menggunakan kembali jalan.


Macet memang sudah menjadi tradisi di Surabaya. Tiada hari tanpa macet, tiada hari tanpa tarik ulur rem kendaraan.


Sudah tidak asing lagi bagi warga Surabaya, khususnya para pengguna jalan, jika setiap berangkat dan pulang beraktivitas selalau disuguhi kemacetan. Jika dilihat melalui kacamata orang awam, mudah saja menyimpulkan kemacetan di Surabaya. Volume kendaraan yang selalu bertambah tiap tahunnya, terutama kendaraan roda empat. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk di Surabaya yang semakin membludak. Tidak hanya itu, masalah ego yang dimiliki pengguna jalan juga memicu terjadinya kemacetan.

Advertisement


Mereka selalau mementingkan kepentingan pribadi, sehingga peraturan lalu lintas mereka abaikan. Tidak jarang pula sikap tersebut membahayakan para pengguna jalan yang lainnya, terutama pejalan kaki.


Sudah banyak solusi yang diberikan oleh pemerintah setempat. Misalnya penggunaan kendaraan massal seperti bus, mikrolet, dll. Namun seberapa besar pun usaha pemerintah mengatasi kepadatan jalan di Surabaya, semua akan selalu percuma jika tidak adanya kesadaran pengguna jalan itu sendiri. Untuk itu sudah seharusnya kita berfikir tentang penggunaan sarana transportasi massa agar dapat mengurangi volume kendaraan serta tertib pada peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.


Dengan begitu rutinitas macet sedikit demi sedikit bisa dikurangi dan kita semua bisa nyaman dalam berkendara. Terjebak macet tak seindah terjebak asmara, lho!


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

33 Comments

  1. Lisa Elisabeth berkata:

    Hadiah uang jutaan rupiah, hanya dengan handphone kamu?
    emang ada?
    ayo kunjungi http://www.dewa168(.)com

  2. Denpasar juga minn

  3. Nurhayati berkata:

    Kalo macet mah udah dari dulu min..apalagi kalo barengan jam masuk sama pulang kerja

  4. Sylla Nusine Asb berkata:

    Kalau gak mau macet ya jangan pake mobil atau motor ,harus disiplin naik kendaraan umum . Macet itu bukan karna Pemerintah yg gak becus tapi kita sendiri yg gak bisa disiplin untuk jalan kaki atau naik kendaraan umum.

  5. Sugiarto berkata:

    What… Kota Surabaya Macet????? ?

    Sabarlah, maka daripada itu tunggu saatnya Pak Joko menjadi presiden, Surabaya macet lewat… ?

  6. Soleh Yudiana berkata:

    lha wong penjualan sepeda motor ambek mobil nggak di batesi malah di target kongkon ngedol sak akeh-akehe yoOpO nggak mancet Lurd…

  7. Thony Hermawan berkata:

    Masih parah Jakarta ?

  8. Resi Saputra berkata:

    4 ruas jalan masih macet. Macete pas jam berangkat dan pulang kerja

CLOSE