Tahukah Kamu, Bahwa Aku Benar-Benar Mencintaimu? Semoga Waktu Bisa Menjawabnya

Aku mencintaimu. Setiap bagian dari diri ini membutuhkanmu. Setiap pecahan puing hati ini mencoba bertahan untukmu. Benarkah sekalipun aku tak pernah melintasi pikiranmu?

Advertisement

Mengapa luka ini terus ada? Menganga lebar untuk merasakan semakin banyak luka. Kau mengiris lalu menyembuhkannya. Seluruh tubuhku kini sudah dipenuhi oleh luka menganga tanpa kutahu apakah masih ada lahan tersisa untuk kau lukai dengan cuma-cuma.

Aku mencintaimu dan segala tentangmu, entah itu kelebihanmu atau itu kelemahanmu. Segala keindahanmu, tak luput juga cacatmu. Aku mencintaimu lebih dari aku mencintai diriku sendiri. Kejamkah aku? Ku tak mau tahu tentang apapun juga.

Namun, aku mencintaimu. Untuk itulah aku rela berduka demi sukacitamu, untuk itulah aku rela menanggung hujan demi menghindarimu kedinginan. Untuk itulah aku rela bertahan mesti kutahu kau takkan sadar, untuk itulah aku akan selalu berada di sini.

Advertisement

Aku mencintaimu. Bisakah kau tengok aku kemari? Bisakah kau lunakkan sedikit hatimu untukku? Bisakah aku merasakan kembali kasih sayangmu? Aku mencintaimu. Bolehkah aku merasakan bagaimana indahnya dicintai olehmu? Bolehkah aku berharap kelak kau akan mencintaiku? Bolehkah aku mengisi hari-harimu?

Aku selalu bertahan untuk mencintaimu. Dan akupun tak tahu bagaimana caranya untuk berhenti mencintaimu.

Advertisement

Aku mencintaimu. Besarnya rasa cintaku tidak lebih kecil dari luka yang kurasa. Besarnya kasih sayangku mungkin tidak akan membuatmu percaya. Besarnya cintaku mungkin tidak akan pernah kau temukan pada siapapun juga.

Aku mencintaimu. Membuatku selalu tidur bersama bayangmu dalam mimpi indahku. Membuatku selalu merasa ada yang bertahan hidup di dalam diri ini. Membuatku mampu memandang tegak walau aku tak melihat apapun juga.

Aku mencintaimu. Mampu kubertahan karenamu, mampu kutersenyum karenamu, terbiasa kumenangis karenamu. Aku mencintaimu. Bukan karena apa yang ada padamu. Bukan karena apa yang kucari selama ini. Bukan karena berapa lama aku mengenalmu.

Aku mencintaimu karena aku tidak tahu bagaimana caranya untuk berhenti. Seandainya ada jalan untuk berhenti mencintaimu, lebih baik aku tak mencari tahu. Aku tak berkeinginan untuk tahu karena aku mencintaimu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

A college students at Jakarta. Born on November 1, 1994. Batam.

CLOSE