Teruntuk Kau Yang Mencintai Lelakiku, Haruskah Kuikhlaskan Dia Padamu?

Untukmu yang mencintai lekakiku. Haruskah kuikhlaskan dia untukmu? Haruskah kuikhlaskan dia untukmu yang juga mencintainya? Tidak, aku tidak bisa. Aku mencintainya dan aku percaya dia juga mencintaiku. Namun kini ia disudutkan dengan dua pilihan. Engkau yang dulu pernah bersamanya sebelum ia melabuhkan hatinya untukku atau aku yang kini telah ia janjikan untuk ia setiai sepenuh jiwanya.

Advertisement

Aku tau hatimu hancur ketika ia memutuskan untuk mengakhiri kisahnya denganmu dan memulai kisah yang baru denganku. Aku tau persis alasan pertama dia meninggalkanmu bukan karena dia tidak mencintaimu lagi, hingga akhirnya ia menemukanku, di situlah awal dia yakin bahwa tidak ada lagi cinta untukmu. Dia pun meyakinkan hal itu untukku dan aku mempercayainya.

Namun setelah setahun berlalu, kini engkau hadir lagi dalam kehidupan kami. Aku tahu engkau masih mencintainya hingga sulit untukmu mengikhlaskannya untukku. Tapi kini aku yang sedang menjalin hubungan dengannya seharusnya engkau mengerti perasaanku. Hatiku hancur melihat ia seolah akan pergi meninggalkanku ketika ia melihatmu terlihat lebih tidak kuasa melepaskannya. Ketika ia melihat aku lebih kuat dalam hal ini. Sehingga sepertinya dia akan lebih memilihmu.

Untukmu lelaki yang kucintai, kukatakan padamu bahwa aku tidak sekuat yang terlihat. Untuk melepasmu pergi dariku, aku tidak punya kuasa dalam hal ini. Aku tau engkau mencintaiku, namun engkau tidak mampu melukai siapapun di antara aku dan dan dia. Engkau mungkin akan melihat yang terlemah di antara kami, lalu engkau akan memilihnya untuk menjadi penguatnya.

Advertisement

Sayangku, aku tidak kuat untuk melepasmu pergi. Kumohon, mengertilah. Untukmu yang juga mencintai lelakiku, kukatakan padamu bahwa aku sangat mencintai lelakiku ini. Namun aku tidak mau melukai siapapun dalam masalah ini. Aku mohon engkau mengerti bahwa ia telah menjanjikan sebuah janji suci untukku. Mungkin engkau menganggap aku telah merebut dia darimu. Namun kukatakan padamu bahwa ia meyakinkanku bahwa ceritamu dengan dia telah berakhir.

Aku tidak menyalahkan dia karena aku tau persis alasannya meninggalkanmu dan aku memahaminya. Aku mohon padamu jika nanti aku yang menjadi pilihannya, kumohon engkau ikhlaskan kami. Aku mengerti ini terlalu berat untukmu. Tapi aku tidak ingin melukaimu lebih dalam. Engkau jauh lebih baik dariku dalam beberapa hal. Dan engkau pasti akan menemukan seseorang yang kelak akan mencintaimu sepenuh hati. Jangan menutup hatimu untuk yang lain. Kumohon tegarlah, jadilah wanita yang kuat. Dan jika nanti aku yang harus mengikhlaskannya untukmu, kan kubiarkan waktu yang menyembuhkan luka di hatiku ini.

Kita mencintai lelaki yang sama, kemudian membuat dia harus memilih di antara kita, siapapun nanti yang menjadi pilihannya, bukankah apapun yang terjadi kita harus mengikhlaskannya? Dan satu hal yang pasti, aku tetap akan memperjuangkan dia yang aku cintai, aku tetap mempertahankan hubungan yang telah kami bangun ini, dan aku tidak tau kapan perjuanganku akan berakhir. Maafkan aku untuk semuanya. Maafkan aku jika aku terlalu egois. Kita sama-sama wanita dan aku yakin kita bisa saling memahami.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

6 Comments

  1. Meutya Randira berkata:

    ahirnya aku melepaskan dia, karna prempuan itu benar2 lemah… namun yang aku rasakan sekarang …!!!! hancur..!!! entah kapan aku bisa kembali menjadi wanita riang dan bahagia seperti dulu… laki-laki itu benar2 menghancurkanku……. bisakah aku menyembuhkan luka ini..??/

  2. Calista Khairani berkata:

    Bisalah,hidup harus tetap berjalan, pastinya.Hanya anda yg bisa mengijinkan hati anda terluka/tersakiti oleh orang lain. Jika anda tidak mengijinkkannya, maka apapun perkataan/perbuatan orang lain tak akan sanggup menyakiti/melukai hati anda.

CLOSE