Makna Motif Batik dan Acara yang Cocok Saat Memakainya. Awas, Jangan Kondangan Pakai Batik Kematian Lho!

Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang pengaplikasiannya bisa kita jadikan gaya fashion etnik. Padu padan batik pun sering kita kenakan di acara-acara resmi dan pesta. Kesan mewah dan elegan yang ditimbulkan oleh goresan motif batik menambah kekhasan budaya Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO ini.

Tapi jangan asal pilih batik guys. Setiap motif batik klasik mengandung makna-makna filosofis masing-masing. Ternyata nggak semuanya bisa pas digunakan waktu kondangan dan acara pernikahan. Ada motif batik yang melambangkan duka cita dan sering digunakan untuk melambangkan kematian. Wah, jangan dipakai buat kondangan kalau yang ini.

Motif yang paling cocok untuk menghadiri acara pernikahan ya motif jalu mampang

Bentuknya agak rumit, seperti arti cinta~~ via batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.co.id

Motif klasik ini melambangkan sebuah semangat hidup dan gairah. Mengenakan motif batik ini juga bisa berarti merestui kedua pengantin untuk menjalani hidup bersama serta mendoakannya agar langgeng. Jadi mengenakan batik dengan motif ini bisa banget lho buat kamu untuk menghadiri acara pernikahan. Biar totalitas deh kondangannya!

Nah, kalau pengantinnya ya pakai motif sido jodho, biar benar-benar berjodoh!

Bentuknya mirip kepakan sayap dan burung yang disatukan via dunianyamaya.wordpress.com

Sido jodho dalam bahasa Jawa berarti menjadi berjodoh. Mengenakan motif ini juga bisa sebagai perlambangan doa untuk pasangan agar tetap langgeng.Boleh aja kok mengenakan ini saat acara kondangan, apalagi jika kamu bersarimbit atau berbaju couple dengan pasanganmu. Biar lebih romantis. Selain itu motif ini juga sering digunakan ketika prosesi lamaran atau tunangan.  Selain pakai bajunya, harus tau juga dong makna filosofisnya!

Kalau nggak menemukan dua motif di atas, bisa mengenakan motif parang ini. Melambangkan kewibawaan dan aman deh dipakai kondangan

Jessica Alba sampai pakai motif ini di red carpet via jadiberita.com

Motif parang pada masanya sering digunakan oleh keluarga kerajaan untuk melambangkan kewibawaan dan kebijaksanaan. Seperti bentuknya, parang merupakan senjata khas Jawa yang sering kali digunakan sebagai perlambang kehormatan. Motif ini tergolong sangat populer di Indonesia. Hampir semua orang mengenal motif ini sebagai motif khas batik yang paling banyak dipakai. Jadi, aman-aman saja jika kamu pergi ke acara pernikahan mengenakan batik dengan motif ini. Meskipun tidak bermakna filosofis yang mengandung perlambangan doa kepada pasangan, namun motif ini tidak bermakna kesedihan dan duka cita.

Ini dia motif yang seharusnya dihidari. Motif slobok yang melambangkan duka cita, sebaiknya jangan kamu pakai saat kondangan ya!

Motif slobok umumnya seperti ini, dengan berbagai warna dan etrkadang dengan garis yang tegas via blog.qlapa.com

Slobok dalam bahasa Jawa berarti longgar. Motif ini dibuat dimaksudkan untuk melambangkan duka cita. Longgar dimaksudkan untuk doa agar arwah yang meninggal diberi kelonggaran dan ampunan serta dilapangkan kuburnya. Motif ini berupa bentuk geometris segitiga yang biasanya berwarna hitam putih. Warna dasar dari batik ini seringnya hitam atau coklat dengan pewarna alami yang sering disebut soga. Kalau bisa, jangan pakai ini ya di acara pernikahan, buat orang yang paham filosofinya pasti menilai motif ini sangat tidak pantas di acara pernikahan. Alih-alih mau ikutan bahagia, pakai motif slobok terkesan membuatmu  berduka cita atas pernikahan mempelai. Wah kan gawat!

Sekarang sudah tahu ‘kan? Mana motif batik yang harusnya nggak kamu pakai di acara pernikahan? Sebisa mungkin kita mengetahui dengan baik apa yang kita pakai. Lagian, batik ‘kan budaya kita sendiri. Kenapa nggak kita pelajari. Yuk lebih peduli lagi dengan warisan budaya kita yang satu ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis