Gaji Tak Seberapa, Tabungan Hanya Bisa Diam Di Tempat. 6 Trik Mengelola Uang Bagi Pemula!

Dulu saat masih menjadi mahasiswa, sebagian kamu mungkin kepikiran tentang betapa enaknya nanti kehidupan setelah bekerja. Punya penghasilan sendiri dan ke mana-mana tak lagi mengandalkan uang orangtua. Namun, bayanganmu kala itu ternyata berbeda jauh dari realisasinya. Saat sudah bekerja, kamu justru lebih merasa bahwa pengeluaranmu ludes begitu saja.

Advertisement

Entah karena kebutuhan yang semakin banyak atau kamu merasa kesulitan untuk menahan godaan. Seboros apa pun kamu, harus tetap belajar mengelola gaji dengan bijak. Akan sangat disayangkan jika gaji yang kamu dapatkan dari kerja keras hilang begitu saja tanpa jejak. Karenanya kali ini Hipwee coba rangkumkan cara cerdas kelola gaji biar penghasilanmu tak lenyap tanpa arti.

1. Euforia gajian memang sering bikin lupa diri. Karenanya saat gaji masih hangat-hangatnya, langsung sisihkan bagian untuk kebutuhan primermu

Jangan terlena dengan euforia gajian.

Jangan terlena dengan euforia gajian. via elitedaily.com

Misalnya gajimu Rp 2 juta, maka:

Bayar kosan: Rp 500 ribu

Makan asal kenyang 30hari: Rp  800 ribu

Total: Rp 1,3 juta

Jangan terbawa euforia gajian yang melenakan, baiknya saat gaji masih utuh, tetapkan dulu daftar pengeluaran. Catat pengeluaran rutinmu tiap bulan dan pastikan untuk mendahulukan kebutuhan primer. Yang tergolong kebutuhan primer ini diantaranya anggaran ‘papan’-mu. Uang bulanan kos buat kamu yang sedang di perantauan atau mungkin cicilan KPR buatmu yang sudah berani menanggung beban sebagai pemilik rumah. Sisihkan juga biaya untuk makan sekadar kenyang untuk sebulan ke depan. Biar sekalipun pengeluaranmu bulan ini banyak, kamu tak bakal mati kelaparan.

Advertisement

Beruntunglah kamu yang masih hidup dengan orangtua karena porsi kebutuhan dasar untuk berlindung di bawah atap, masih gratis. Tapi ya kalau memang merasa sudah dewasa, sudah waktunya kamu merasa malu hanya sekadar menumpang di rumah orangtuamu. Mulailah menawarkan untuk membayar listrik atau biaya telepon sebagai biaya primer, untuk sedikit membantu beban finansial orangtua.

2. Tanpa disadari kadang kebiasaan jajan cukup menyedot gaji bulanan. Tanpa perlu menyiksa diri, siasati hal ini dengan sistem subsidi silang. Apa itu?

Jajan camilan kalau keseringan bisa nguras kantong juga.

Jajan camilan kalau keseringan bisa nguras kantong juga. via hallobandung.com

Biasanya sih ini masalah yang mengintai kaum hawa. Di mana urusan lidah dan perut secara nggak langsung berpengaruh pada kesehatan dompetmu. Sebagian kamu, para cewek terutama, pasti doyan banget jajan camilan. Misalnya jajanan sejuta umat seperti macaroni pedas, seblak, piscok, leker, hingga siomay atau batagor. Walaupun mungkin harganya nggak seberapa, tapi kalau keseringan ‘kan bisa nguras kantong juga.

Nah, biar hobi jajanmu nggak bikin kantong bolong, terapkan deh sistem subsidi silang. Maksudnya gini, kalau kamu udah jajan camilan yang cukup banyak hari ini, maka menu makan siang atau malammu harus lebih murah dari biasanya, misalnya dengan sayuran plus tempe atau tahu aja. Nah, besoknya porsi jajanmu dikurangi, biar bisa beli lauk ayam atau daging untuk menu makan siang atau malam. Nggak menyiksa bukan? Jajan tetap jalan dan keuangan tetap aman sampai akhir bulan.

Advertisement

3. Sebagai anak muda yang selalu aktif dan butuh koneksi, kebutuhan sosial itu mutlak harus dianggarkan. Biar tetap bisa dinner romantis atau nongkrong cantik, tanpa kebablasan

Bujetkan juga kebutuhan sosial, seperti nongkrong di kafe bareng teman.

Bujetkan juga kebutuhan sosial, seperti nongkrong di kafe bareng teman. via pravsworld.com

Satu kali hangout:

Rp 100 ribu x 3 = Rp 300 ribu

P.S: hangoutnya kalau bisa sebulan 3 kali aja. Kalau mau lebih dari itu, potong bujetnya menjadi Rp 50 ribu tiap hangout, biar bisa 6 kali dalam sebulan.

Yang termasuk kebutuhan sosial adalah hangout bareng pacar, teman, atau rekanan. Entah karaoke atau sekadar makan bareng. Menetapkan budget untuk hangout itu perlu, biar gajimu nggak ludes begitu saja. Tetapkan bujet Rp 50 – 100 ribu sekali hangout. Bujet segitu udah cukup kok untuk sekadar makan bareng atau karaoke. Biar nggak bikin kantong bolong, sesekali cobain deh untuk nongkrong bareng teman di warung tenda pinggir jalan, biar lebih murah. Nggak kalah asyiknya dengan nongkrong di mall atau kafe. Yang penting ‘kan ngumpulnya, bukan tempatnya.

4. Baju, makeup, dan gadget, seharusnya masuk golongan kebutuhan yang terjadwal. Kebutuhan yang tak bisa sembarangan kamu beli meski dibandrol harga yang menggiurkan

Shopping tergolong kebutuhan yang terjadwal.

Shopping tergolong kebutuhan yang terjadwal via elitedaily.com

Bagi anak muda terutama kaum hawa, penampilan adalah kebutuhan. Jadi, wajar kalau kamu menganggarkan untuk beli baju dan makeup. Boleh saja kamu membeli baju, hijab, sepatu, atau makeup. Hanya saja waktunya harus direncanakan. Jangan mendadak! Kalaupun diskonnya menggiurkan, tetap harus diselaraskan dengan pengeluaranmu yang lain. Baiknya rencanakan untuk beli baju sebulan sebelumnya. Termasuk juga makeup seperti lipstick dan bedak. Jadi, kalau bulan ini kamu sudah beli baju, maka keinginan untuk beli makeup kalau tunda bulan depannya.

Pun dengan gadget, jangan pernah sekalipun tergiur membelinya secara mendadak. Rencanakan dari jauh hari, biar kamu bisa menabung dulu sebelumnya. Dengan begitu, bujet untuk membeli gadget tidak akan terlalu mengganggu pengeluaran yang lain.

5. Biar gaji tak langsung lenyap tanpa arti, kita perlu disiplin dalam memegang uang. Seringlah bertransaksi tunai biar benar-benar terasa kalau sedang menghabiskan uang

Makin mudah, makin tak terasa ketika menghabiskan uang

Makin mudah, makin tak terasa ketika menghabiskan uang via quirkyyme.com

Bawalah uang tunai yang kamu sudah anggarkan ketika berbelanja atau hangout bareng teman. Cara ini mungkin terdengar sederhana tapi efektif untuk menjaga biar anggaran tak gampang jebol. Terutama di era serba digital dan mobile ini, godaan mengeluarkan uang makin banyak dan tambah dipermudah. Dari gerai-gerai ATM yang tambah menjamur, memudahkan menarik uang tunai dimana saja. Toko-toko kecil pun sudah memberikan layanan pembelian via kartu debet maupun kredit. Apalagi situs belanja atau aplikasi online dimana pembelianmu akan selesai hanya dengan satu pencetan tombol.

Hati-hati! Kemudahan transaksi uang ini bakal membuatmu terlena dan seringkali tak sadar sudah berapa besar pengeluaranmu hari ini. Makanya, akan lebih bijak kalau kamu membatasi transaksi keseharianmu dengan cara tunai. Kecuali situasi darurat, semua pengeluaran online benar-benar harus diawasi secara ketat kalau bisa dihindari.

6.  Jangan berhenti sampai pengelolaan yang baik saja, rencanakan pula agar gajimu bisa tumbuh berkembang. Pilihlah rencana investasi yang paling mudah dan memungkinkan untuk saat ini

Investasi emas juga bisa

Investasi emas juga bisa via telegraph.co.uk

Investasi tidak harus mahal kok, cukup dengan modal Rp 500 ribuan aja. Buat kamu yang belum berani mengambil investasi jangka panjang macam KPR rumah, pikirkanlah investasi jangka pendek apa yang mulai bisa kamu usahakan. Bisa mulai belajar tentang pasar saham atau sekadar melihat potensi-potensi bisnis yang memungkinkan. Berinvestasi uang sekadarnya di usaha temanmu yang tampak menjanjikan juga bisa jadi pilihan.

Atau mungkin bisa juga investasi langsung seperti membeli emas. 1 gram emas yang dibandrol sekitar Rp 550 – 580 ribu, bisa jadi cara investasi paling memungkinkan. Apapun pilihanmu, yang penting kamu paham bahwa investasi itu sangat penting untuk masa depan. Dan jangan pernah merasa gajimu terlalu sedikit untuk melakukan investasi. Asal kamu pintar mengelola uangmu seperti tips di atas, pasti ada celah agar tabunganmu tak hanya diam di tempat!

Gunakan gaji yang kamu dapat dari hasil kerja keras dengan sebijak mungkin. Ingat, jangan mudah terbawa euforia gajian di awal bulan. Supaya keuanganmu selamat hingga akhir bulan dan kalau bisa berkembang.

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Belum bisa move on dari Firasat-nya Dewi Dee.

CLOSE