Jika 8 Cara Pandang Ini Masih Kamu Pelihara, Nggak Usah Mimpi Jadi Orang Kaya!

Memang nggak bisa dimungkiri bahwa materi menjadi salah satu tolak ukur kemapanan seseorang. Banyak orang sukses, tapi belum tentu ia mapan. Nggak sedikit juga orang yang berlomba-lomba untuk memiliki penghasilan sebanyak-banyaknya dan mendapatkan predikat kaya. Perlu kamu ketahui bahwa meskipun setiap orang punya kemampuan untuk menjadi kaya, namun menjadi kaya bukanlah sebuah keberuntungan, melainkan sejauh mana kita berusaha dan bagaimana cara kita memandang uang itu sendiri.

Salah satu perbedaan antara orang kaya dengan orang biasa-biasa saja tampak dari cara pandangnya. Nah, jika kamu termasuk orang biasa yang punya cara pandang seperti ini, jangan harap kamu bisa segera mapan dan mengikuti jejak orang kaya deh!

1. Orang ini malas menjajal hal baru dan enggan beranjak dari zona nyaman

Malas beranjak dari zona nyaman via fortune.com

Berada di zona nyaman memang terkadang memberikan ketenangan tersendiri, mengingat kamu nggak perlu menjajaki dunia baru dan berusaha beradaptasi. Namun, orang-orang kaya cukup memahami bahwa hal yang lebih luar biasa akan terjadi saat kamu mampu mendobrak kenyamanan dan melihat potensi besar di luar sana. Peluang usaha selalu penuh dengan risiko, tetapi itulah yang akan membuat kamu mampu mencapai hasil lebih baik dan mendulang kekayaan.

2. Bukan berarti pilih-pilih pertemanan, namun orang ini cenderung bergaul dengan orang yang nggak tepat

Salah bergaul via www.bustle.com

Dalam bersosial, kita memang nggak disarankan untuk pilih-pilih pertemanan. Namun, jika menyangkut kesuksesan termasuk meniti kemapanan, seleksi pertemanan diperlukan. Kebanyakan dari orang kaya cenderung berpikir untuk bisa berteman dengan orang-orang kaya lainnya. Bukannya sombong atau mengesampingkan orang yang biasa-biasa saja, hanya saja mereka ingin belajar melalui pengalaman masing-masing. Orang-orang yang sudah sukses bisa menjadi motivator bagi mereka untuk meraih kesuksesan juga.

3. Lebih senang bekerja meniti karier dibandingkan menciptakan peluang karier

Gila jabatan via www.ucsf.edu

Jika ditelisik lebih jauh, orang-orang biasa lebih suka mendapatkan jabatan tinggi di kantor tempatnya bekerja. Mereka senang berjuang mendapatkan jenjang karier tertinggi di perusahaan dan mendapatkan penghasilan yang besar dari sana. Daripada meniti karier, orang kaya lebih suka berjuang menciptakan usaha sendiri sehingga bisa mendapatkan pendapatan pasif dari usahanya. Atau yang lebih simpelnya lagi, orang biasa akan dengan senang hati bekerja lembur untuk mendapat uang tambahan. Orang kaya memiliki cara tersendiri untuk mencari solusi dari permasalahannya dengan memiliki lebih dari satu pekerjaan sehingga pendapatan mereka lebih besar.

4. Bekerja hanya untuk menghasilkan uang, mengesampingkan ilmu dan pengalaman yang bisa dimanfaatkan di masa depan

Tergiur dengan uang via Bekerja%20hanya%20untuk%20uang

Hal ini menjadi salah satu alasan yang membuat orang biasa lebih cepat tergiur pindah pekerjaan. Tawaran gaji yang lebih tinggi di perusahaan lain akan lebih menarik ketimbang bertahan dan menimba ilmu di pekerjaannya yang sekarang. Bagi orang kaya, pengalaman lebih berharga daripada hal lainnya. Selagi bermanfaat, mereka akan menggali ilmu sedalam-dalamnya dan mendapatkan pelajaran berharga untuk usaha yang akan mereka kembangkan kelak.

5. Cenderung boros dan menghambur-hamburkan uang ketimbang menabung atau membuat uangnya bertumbuh

Cenderung suka belanja via www.ibm.com

Sebuah studi yang sudah dipublikasikan dalam buku “The Millionaire Next Door”, orang kaya cenderung lebih cerdas mengelola pendapatan mereka. Mereka tahu caranya mengumpulkan aset dan tetap hidup sederhana. Orang kaya cenderung membuat uangnya bertumbuh untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi dari sebelumnya. Berbeda dengan orang biasa atau kelas menengah, mereka cenderung akan menghabiskan uang supaya terlihat sudah punya banyak uang. Meski harus mencicil, mulailah untuk kumpulkan aset dengan harga yang cenderung naik setiap tahunnya, contoh sederhananya adalah membeli emas atau cicilan rumah.

6. Terlalu fokus menabung tapi nggak berusaha untuk menambah pemasukan

Fokus menabung via www.thebalance.com

Mungkin dari dulu hingga sekarang, kita selalu berpikir bahwa orang yang rajin menabung akan menjadi kaya. Nyatanya, orang kaya bisa semakin kaya bukan karena mereka rajin menabung. Melainkan karena rajin memikirkan bagaimana caranya untuk terus menambah pendapatan mereka. Mereka lebih berani untuk berinvestasi dengan tujuan agar pemasukannya jadi maksimal. Saat orang kaya dengan penuh keyakinan dalam menambah pemasukannya, orang biasa justru sibuk memikirkan risiko apabila mereka juga melakukan hal yang sama.

7. Merasa cukup pintar dengan ilmu yang didapatkan, padahal orang kaya selalu ingin belajar

Merasa cukup via www.youtube.com

Bukan nggak mungkin jika orang-orang kaya nggak pernah merasa cukup dengan segalanya, termasuk dalam menimba ilmu tentang berbagai hal. Orang-orang kaya selalu ingin belajar hal baru untuk mengasah kemampuannya. Untuk mempelajari hal baru tersebut, mereka nggak akan segan-segan untuk menyediakan waktu luang hanya untuk belajar.

8. Takut untuk bermimpi, atau punya mimpi tapi inginnya instan dan minim usaha

Nggak punya mimpi via makeupandbeauty.com

Orang biasa seringkali meremehkan kemampuan diri mereka. Itulah yang membuat mereka enggan memiliki mimpi besar di dalam hidupnya. Padahal, orang kaya justru memiliki mimpi-mimpi yang sepertinya mustahil. Namun, mereka tahu bahwa mereka bisa mewujudkannya asalkan memiliki pemikiran yang tepat. Atau mungkin, mereka sama-sama punya mimpi yang sedang berusaha untuk diraih. Tapi, orang kaya nggak pernah pesimis, mereka memusatkan seluruh usahanya untuk meraih mimpinya tersebut.

Jika salah satu cara pandang di atas masih kamu pelihara sampai sekarang, segera ubah dan upayakan yang terbaik yang kamu bisa. Jadi orang kaya itu nggak bisa instan begitu saja!

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

salt of the earth, light of the world