Nggak Hanya di Wajah, Jerawat Ternyata Bisa Mampir di Bibir Kemaluan. 7 Cara Ini Bisa Mengatasinya

Pernahkah kamu menemukan bintil kecil mirip jerawat saat nggak sengaja meraba bagian bibir kemaluan? Kadang hanya terlihat memerah, kadang juga menampakkan whitehead yang mirip jerawat matang. Kok bisa sih, jerawat tumbuh di situ? Jangan-jangan terkena penyakit menular seksual? Bahaya nggak, sih?

Tenang dulu, bintil kecil mirip jerawat ini memang sering dialami oleh para cewek. Bedanya dengan jerawat di wajah yang melibatkan kelenjar minyak, jerawat di vagina berhubungan dengan kelenjar keringat. Kelenjar ini akan membentuk jerawat ketika tersumbat. Tapi kamu nggak perlu khawatir, sepanjang bintil ini nggak menimbulkan rasa sakit, kamu masih bisa mencegah dan mengatasinya, kok. Begini caranya…

1. Gunakan celana dalam berbahan katun dan nggak ketat untuk memberikan sirkulasi udara di area vagina. Dia juga butuh bernapas, lho…

bahan katun

bahan katun via www.aliexpress.com

Penyebab utama munculnya jerawat di bibir kemaluan adalah keringat yang terjebak di area selangkangan. Keringat ini akan mengumpulkan bakteri yang bisa menyebabkan peradangan dari pori-pori keringat, lalu jadilah jerawat.

Cara untuk mengatasinya adalah dengan memilih dan mengenakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat seperti katun. Hindari celana dalam dari bahan sutera atau nilon. Sesuaikan juga ukurannya agar nggak terlalu ketat agar keringat nggak terjebak dan vagina bisa bernapas dengan baik.

2. Menjaga kebersihan area kelamin dengan selalu membersihkan dan mengeringkannya setelah mandi atau buang air

jangan lupa dikeringkan

jangan lupa dikeringkan via www.rd.com

Masalah umum para cewek adalah mereka lengah dalam membersihkan vaginanya. Berbeda dengan alat kelamin cowok, vagina sangat mudah lembap. Nggak mengeringkannya dengan sempurna setelah mandi atau buang air, adalah kesalahan besar. Karena cepat lembap, bakteri akan cepat berkembang, bercampur dengan keringat dan memunculkan jerawat.

Nah, mulai sekarang, pastikan vaginamu selalu kering setelah kontak langsung dengan air, ya. Kamu bisa gunakan handuk lembut untuk menyekanya tiap kali habis mandi atau buang air.

3. Cukurlah rambut kemaluan menggunakan gunting dan hindari menggunakan alat cukur agar nggak melukai bibir kemaluan

cukur teratur

cukur teratur via dfsmag.com

Mencukur rambut kemaluan itu perlu. Rambut kemaluan yang terlalu panjang akan menjadi sarang keringat dan bakteri. Selain itu, vagina dengan rambut yang nggak dicukur juga akan lebih lama kering.

Kamu sangat dianjurkan untuk mencukur rambut kemaluanmu secara berkala. Gunakan gunting dan potonglah secukupnya. Hindari mencukurnya sampai habis untuk meminimalisir kemungkinan folikel rambut yang tumbuh ke dalam dan menyebabkan peradangan pada kulit vagina.

4. Saat menstruasi, gantilah pembalut dan celana dalam setiap 4 jam sekali untuk menghindari kelembapan, iritasi, dan paparan bakteri

rutin ganti pembalut

rutin ganti pembalut via www.youtube.com

Hey cewek, jangan hanya mengganti pembalut ketika cairan darah sudah penuh. Gantilah tiap 4 jam sekali untuk menghindari kelembapan pada kulit. Jika kulit yang lembap ini teriritasi, terjadi luka terbuka, lalu terpapar bakteri. Nah, bakteri inilah yang menyebabkan munculnya jerawat. Jadi, mengganti pembalut secara rutin saat menstruasi adalah cara yang tepat untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang menyebabkan jerawat.

5. Begitu juga penggunaan celana dalam dan pantyliner yang harus diganti secara berkala juga

celana dalamnya juga

celana dalamnya juga via nite.com

Ini penting. Kamu harus memperhatikan pemakaian celana dalam yang sangat berpengaruh pada kelembapan area vagina. Setidaknya, kamu perlu mengganti celana dalam sebanyak 2 kali dalam sehari. Jangan gunakan celana dalam yang belum kering sempurna. Begitu pula pemakaian pantyliner, kamu perlu menggantinya selama 4 jam sekali, sama dengan pemakaian pembalut. Pantyliner akan menampung keputihan dan keringat yang berpotensi menumbuhkan bakteri di dalamnya.

6. Bersihkan area vagina dengan sabun yang lembut dan nggak mengiritasi kulit. Lebih baik lagi kalau kamu gunakan bahan-bahan alami yang aman

pilih sabun yang nggak mengiritasi kulit

pilih sabun yang nggak mengiritasi kulit via www.glamourgirlandfunkythreads.com

Sabun pembersih vagina nggak semuanya bagus untuk kesehatan vagina. Perlu kamu tahu bahwa vagina punya kadar Ph alami yang harus dijaga agar tetap stabil, yakni sekitar 3,5 hingga 4,5 untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang nggak sehat dan mendukung pertumbuhan bakteri baik. Nah, penggunaan sabun ini akan mempengaruhi kadar Ph pada vagina.

Pilih dan gunakan sabun pembersih vagina dengan ukuran Ph yang nggak terlalu tinggi maksimal 2 kali seminggu saja sudah cukup. Hindari juga menggunakan wewangian yang disemprotkan pada vagina yang mengandung bahan kimia berbahaya.

7. Perhatikan makanan yang dikonsumsi, jauhi makanan yang mengandung lemak tinggi

perbanyak buah dan sayuran

perbanyak buah dan sayuran via www.lifehack.org

Beberapa makanan yang dikonsumsi berlebihan akan memicu produksi minyak dan keringat berlebih. Seperti mayones, margarin, telur, gorengan, dan makanan lain yang mengandung minyak jenuh yang tinggi. Kurangi mengonsumsi makanan-makanan tersebut dan lagi-lagi, perbanyak sayur dan buah-buahan, ya!

Sebagai tambahan, jerawat ini nggak perlu dipencet karena bisa menimbulkan peradangan lebih lanjut. Tetapi bila jerawat pecah dengan sendirinya, keluarkan cairan dari dalamnya dengan tuntas. Yang paling penting, jika kamu nggak yakin dengan pengobatan sendiri, kunjungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut, apakah jerawat tersebut berbahaya atau nggak. Semoga sehat selalu, ya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

salt of the earth, light of the world