Please, Jangan Ucapkan 8 Kalimat Ini Saat Kondangan, Bikin Pengantin Baru Nggak Nyaman

Menghadiri undangan pernikahan alias kondangan menjadi satu hal yang cukup mengesankan. Sebagai tamu undangan, kita tentunya merasa dihargai karena diberi kesempatan untuk menyaksikan momen penting yang diselenggarakan. Belum lagi jika pasangan yang menikah itu adalah sahabat ataupun kerabat dekat kita, antusiasme untuk kondangan lebih besar pastinya.

Sudah seyogyanya kita ikut bersimpati dengan mengucapkan selamat kepada sang mempelai. Nggak lupa juga turut mendoakan segala yang terbaik bagi mereka. Tapi, terkadang kita nggak sadar bahwa kalimat yang kita ucapkan sering membuat orang lain jadi bete atau tersinggung. Nggak terkecuali mereka para pengantin baru yang belum siap menghadapi komentar dari para tamu undangan.

Nah, biar nggak menyinggung perasaan mereka, Hipwee Tips mengajakmu untuk berhenti mengatakan hal-hal ini pada pengantin baru. Catat, ya!

1. “Akhirnyaaa, setelah sekian lama…”

akhirnya… via delsolphotography.com

Ini adalah salah satu kalimat yang sering sekali dilontarkan, pun meskipun kamu nggak datang ke acara dan hanya mengucapkannya lewat pesan singkat. Memang sih, kamu nggak memiliki tendensi apapun saat mengutarakan kalimat ini. Kamu hanya bermaksud mengungkapkan kelegaan, karena mereka yang kamu tahu telah bersama dalam waktu lama itu akhirnya meresmikan hubungan. Tapi, ketahuilah bahwa kalimat ini sebetulnya nggak perlu. Hanya pasangan bersangkutan lah yang tahu dan berhak menentukan kapan mereka akan meresmikan hubungannya.

2. “Lekas punya momongan, ya!” atau “Mau punya anak berapa?”

cepet punya anak, ya! via www.theknot.com

Kalimat ini semacam tuntutan tak berkesudahan yang datang dari orang yang sama sekali nggak akan ikut bertanggung jawab kalaupun pasangan tersebut lekas punya anak setelah menikah. Setiap pasangan suami istri pasti senang jika memiliki anak, tapi kalimat ini akan menjadi sensitif jika dilontarkan di pesta pernikahan. Yang ada, mereka masih harus memikirkan membeli rumah atau malah tujuan hidup lain seperti rencana karier atau justru menikmati momen bulan madu. Biarlah mereka menikmati dulu masa bahagianya sebagai pasangan suami istri. Punya anak atau nggak itu tergantung keputusan mereka berdua juga izin dari Yang Mahakuasa, ‘kan?

3. “Malam pertama nanti pasti akan jadi malam paling indah buatmu…”

cieee, malam pertama via www.neilredfern.com

Seperti halnya mengutarakan harapan agar cepat dapat momongan, berspekulasi soal malam pertama mereka juga menjadi hal yang kurang etis untuk dilontarkan. Kamu nggak perlu ikut campur, soal ranjang itu urusan pribadinya pasangan pengantin. Ya, meskipun kamu hanya sekadar bercanda, tapi rasanya tetap nggak etis jika sampai diucapkan di pesta pernikahan. Skip yang ini juga, ya!

4. “Ingat ya, kehidupan usai menikah itu nggak seindah waktu pacaran…”

Rasanya hampir setiap pasangan yang menikah sudah mengetahui tentang fakta ini. Bahwa kehidupan rumah tangga adalah kehidupan yang penuh liku-liku dan nggak seindah cerita waktu pacaran. Meski bermaksud mengingatkan, sebaiknya kamu tahan untuk nggak mengucapkan hal ini dan biarlah pasangan pengantin membangun kehidupan rumah tangga dengan cara mereka sendiri. Akan lebih baik jika kamu mengutarakan harapan-harapan yang positif bagi pernikahan mereka.

5. “Kamu cantik deh, tapi sayang kelihatan gendut pakai gaun warna ini…”

yaudah sih~ via beerdrinkingbride.com

Segala sesuatu yang berhubungan dengan berat badan dan bentuk tubuh adalah hal yang sensitif bagi cewek, apalagi mereka yang sedang menjadi ratu di pesta pernikahannya. Kalaupun menurutmu gaun atau kebaya yang dipakai nggak cocok, simpan saja dalam kepalamu. Coba bayangkan, kamu juga pasti nggak mau ‘kan ada yang mengatakan hal ini di pesta pernikahanmu kelak? Jangan terlalu blak-blakan, cobalah katakan “Kamu cantik banget, aku sampai pangling, lho!” yang bikin si pengantin senyum-senyum sendiri.

6. “Ih parah, kok kamu nggak ngundang si… sih?”

mungkin dianya yang nggak datang via www.wlnls.com

Seringkali kamu terheran-heran karena menyadari bahwa ada yang nggak diundang dan datang ke pesta pernikahan, yang mungkin adalah teman baik kalian berdua. Tolong jangan menanyakannya langsung kepada mempelai. Mengundang adalah hak si pemilik acara. Kalaupun mereka nggak mengundang orang yang menurutmu pantas untuk diundang, mempelai dan keluarganya pasti punya pertimbangan sendiri. Atau, jangan-jangan orang yang kamu harapkan datang itu memang nggak bisa hadir ke acara? Jadi jangan suudzon dulu, ah!

7. “Pestanya meriah banget, habis berapa duit kalau boleh tau?”

Masalah finansial adalah hal yang tabu untuk dibicarakan. Mungkin kamu sebentar lagi akan menikah dan butuh gambaran berapa kira-kira pengeluaran yang dibutuhkan untuk menggelar pesta pernikahan. Tapi ketahuilah, menanyakan langsung hal ini saat resepsi rasanya kurang pantas. Jika niatmu bertanya memang sebagai referensi, tunggulah beberapa hari dan tanyakan secara pribadi pada mempelai.

8. “Acaranya kok membosankan, ya? Riweuh banget…”

riweuh banget via www.theknot.com

Sekali lagi, kamu nggak perlu membahas hal-hal negatif di pesta pernikahan pada sang mempelai. Dalam sebuah pesta, sesempurna apapun yang dipersiapkan, selalu saja ada hal yang kurang memuaskan. Banyak waktu dan tenaga yang dikeluarkan oleh tuan rumah untuk mempersiapkan sebuah pesta pernikahan. Percayalah bahwa mereka sudah berusaha sebaik mungkin membuat tamu-tamunya nyaman. Simpanlah keluhanmu, nggak perlu mengumbarnya pada tamu lain. Nikmati saja acaranya dan ikut berbahagialah untuk orang yang sudah mengundangmu.

Pernikahan adalah momen sakral yang luar biasa. Perlu waktu berbulan-bulan bahkan hitungan tahun untuk mempersiapkannya. Maka sebagai tamu undangan, ada baiknya jika kamu menghormati dan menghargai undangan mereka dengan nggak mengutarakan hal-hal yang membuat perasaan kurang nyaman. Kecuali kamu dan teman pengantinmu sudah parah level bercandanya, sih…

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

salt of the earth, light of the world