5 Hari 4 Malam Menapaki Keindahan Pulau Komodo Tanpa Bikin Kantong Belel

Cerita tentang keindahan Pulau Komodo memang selalu berhasil membuat banyak wisatawan nyaris mati penasaran dengan keindahan alamnya. Namun sayang, streotype bahwa berlibur ke sana membutuhkan budget selangit nampaknya juga masih berhasil mempengaruhi banyak wisatawan lokal untuk tidak mengunjungi pulau nan cantik yang terletak di Indonesia bagian timur tersebut.

Padahal asal kita tahu triknya dan mau sedikit susah, menikmati keindahan pulau yang dihuni oleh hewan purba bernama Komodo tersebut tidak selamanya hanya bisa menjadi khayalan loh. Karena tingginya perhatian Hipwee akan keberadaan turis bermodal minim yang ingin jalan-jalan ke Pulau Komodo, kali ini kita mengeluarkan artikel tentang cara jalan-jalan ke Pulau Komodo dengan modal ala kadarnya.

1. Riset Pra-Perjalanan Akan Membantu Kamu Membuat Keputusan Yang Lebih Tepat

Lakukan riset mendetail

Lakukan riset mendetail via swissnomads.com

Gak cuma skripsi saja yang butuh riset, sebelum melakukan perjalanan pun penting banget untuk kamu melakukan riset. Kenapa? Karena dengan melakukan riset kamu bisa mengetahui secara detail perkiraan biaya yang dibutuhkan.

Dengan melakukan riset sebelum berangkat ke Pulau Komodo kamu jadi tahu jenis transpotasi apa yang bisa kamu pilih untuk sampai ke sana dengan biaya terjangkau. Apakah itu via darat, laut, atau mungkin udara. Oh ya jangan selalu berorientasi pada angka saja ya. Perhitungkan juga biaya makan di jalan, waktu yang dibutuhkan, hingga faktor kesehatan.

2. Jangan Takut Naik Pesawat. Asal Kamu Pintar Berburu Tiket Promo, Biaya Perjalananmu Bisa Jauh Lebih Hemat

Menghitung secara cermat

Menghitung secara cermat via 2.bp.blogspot.com

Secara logika perjalanan darat menawarkan pilihan biaya yang bisa jadi paling bersahabat di kantung. Namun seringkali bukan tidak mungkin perjalanan via laut atau bahkan udara bisa menjadi pilihan yang menguntungkan. Salah satunya adalah dengan kesempatan berburu berbagai tiket promo pesawat. Contohnya di Bulan Maret 2014 lalu ada orang yang mendapat tiket promo pulang-pergi Yogyakarta-Bali hanya dengan Rp.250.000.

Tiket promo ini biasanya didapat lewat sale besar-besaran yang diadakan sebuah maskapai dan dibeli jauh-jauh hari, 8 bulan sampai 1 tahun sebelum waktu keberangkatan. Selain lewat sale besar-besaran kemungkinan untuk mendapat tiket murah meriah seperti itu didapat ketika sebuah maskapai akan membuka rute terbarunya sehingga maskapai tersebut melakukan promo. Maka dari itu penting banget nih bagi kamu untuk selalu up to date tentang info-info terbaru seputar tiket pesawat. Saran dari Hipwee sih coba deh langganan news letter dari berbagai maskapai. Biasanya info-info tentang tiket promo atau potongan harga akan diberitahu melalui kepada pelanggan melalui news letter tersebut.

Setelah Sampai di Bali, Kamu Bisa Memilih Beragam Opsi Transportasi yang Sesuai Kantung

Kabin kapal penyeberangan ke Labuan Bajo (Kredit Foto: Segala Sudut)

Kabin kapal penyeberangan ke Labuan Bajo (Kredit Foto: Segala Sudut) via segalasudut.com

Selanjutnya dari Bali ada perjalanan darat dan perjalanan laut, serta udara untuk sampai ke Labuan Bajo. Jika kamu memilih perjalanan darat ada bus malam dengan biaya Rp.600.000 sudah termasuk biaya penyebrangan Bali-Lombok, Lombok-Sumbawa, dan Sape-Labuan Bajo dengan total perjalanan 36 jam.

Selain perjalanan dengan bus tersebut cara lainnya adalah dengan menggunakan Kapal Pelni dengan rute Benoa-Ampenan-Bima-Labuan Bajo dengan biaya tiket sebesar Rp.235.000 untuk kelas ekonomi berangkat dari Pelabuhan Benoa pukul 09:00 dan tiba di Labuan Bajo pada pukul 17:00 hari berikutnya. Untuk informasi tentang jadwal keberangkatan dan detail harga tiket bisa cek di sini. Di luar kedua alternatif tersebut masih ada jalur udara dengan range harga Rp.500.000 – Rp.1.000.000 tergantung dari waktu kamu pergi.

3. Pergilah Bersama Teman-Teman. Selain Lebih Seru, Pergi Bersama Juga Efektif Menekan Biaya Perjalanan.

Ajak teman-teman kamu saat berlibur

Ajak teman-teman kamu saat berlibur via i.huffpost.com

Sudah bukan rahasia lagi kalau pergi bersama teman-teman adalah cara paling ampuh untuk mengirit pengeluaran saat berlibur. Kalau kita jalan-jalan ke Pulau Komodo secara rombongan penghematan yang paling terasa adalah kamu dan teman-teman bisa share kapal saat island hoping.

Keuntungan lainnya yang di dapat kalau kamu pergi bersama-sama adalah kalian bisa berbagi biaya penginapan dan makan. Di Labuan Bajo salah satu tips agar kamu bisa makan murah adalah dengan berburu makan di pinggir jalan pelabuhan Labuan Bajo. Pesan aja ikan bakar yang bisa dimakan berdua setelah itu dibayar secara patungan.  Untuk ikan bakar yang bisa dinikmati 2 orang tersebut, kamu cukup membayar Rp 70.000,00

4. Cari, Bandingkan, dan Temukan Penginapan Termurah Menurut Kamu di Labuan Bajo

Berburi hotel murah di Labuan Bajo

Berburi hotel murah di Labuan Bajo via samandkaty.files.wordpress.com

Jangan dikira bahwa Labuan Bajo adalah tempat antah berantah dengan penginapan murah yang minim. Saat ini kamu bisa dengan leluasa mencari berbagai penginapan murah lumayan mudah. Ketika baru sampai di Pelabuhan Labuan Bajo kamu bisa memulai berburu penginapan murah. Di sekitar pelabuhan ada penginapan nelayan dengan harga Rp.25.000 per malamnya. Penginapan ini adalah penginapan yang biasa digunakan oleh nelayan Pulau Komodo jika pulang berlayar dan tidak sempat pulang ke rumah. Namun kamu tentu tidak bisa mengharapkan fasilitas yang mumpuni ya. Bisa dibilang kamar ini adalah kamar yang hanya cocok untuk merebahkan badan.

Kalau mau sedikit “naik tingkat” tapi tetap irit, ada penginapan yang dibanderol dengan harga Rp.50.000/orang Rp,75.ooo/2 orang. Hotel ini menggunakan sistem shared bathrom. Artinya kamar mandi yang kamu gunakan adalah kamar mandi bersama dengan tamu lainnya. Mau sedikit lebih privat tapi tetap hemat? Ada juga kok hotel  yang harga per malamnya dibanderol hanya Rp.100.000 dengan sistem kamar mandi dalam dan juga dapat sarapan. Itu baru 3 dari sekian banyak jenis penginapan murah yang di Labuan Bajo, kalau kamu mau usaha dan mau ribet tanya-tanya pasti dapat yang lebih murah!

Mau lihat contoh rencana perjalanan ke Komodo yang tidak membuat kantong kamu jebol? Cek aja di sini!

Setelah mengetahui berbagai beberapa tips yang bisa kamu gunakan untuk merencanakan liburan murah ke Komodo. Hipwee juga bakal kasih kamu contoh itenerary murah yang bisa kamu contoh kalau memang berniat berjalan-jalan ke Komodo.

Hari 1: Perjalanan Ke Bali, Dilanjutkan Naik Kapal Pelni

Suasana mau masuk kapal laut

Suasana mau masuk kapal laut via beritadaerah.co.id

Seperti telah disebutkan di atas bahwa karena faktor keberuntungan dan sedikit usaha, seseorang bisa mendapat tiket promo PP Yogyakarta-Bali hanya dengan mengeluarkan dana Rp.250.000 saja. Berangkat dari Yogyakarta pukul 04:55 WIB dan sampai jam 06:00 WITA. Sesampainya di Bali baru melanjutkan perjalanan dengan tiket Pelni dari Benoa ke Labuan Bajo menggunakan kapal Pelni Tilongkabila dengan harga tiket Rp.235.000 untuk sekali jalan untuk kelas ekonomi.

Jika kamu menggunakan kapal laut, kamu tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk makan karena harga tiket tersebut sudah termasuk makan. Tapi perlu diingat, makanan kapal itu SANGAT seadanya. Kalau mau, kamu bisa membawa bekal makanan kering atau snack untuk mengganjal perut. Perjalanan menggunakan kapal laut ini di mulai pukul 09:00 pagi dan tiba pukul 17:oo di hari berikutnya.

Hari 2: Sampai Di Labuan Bajo. Berburu Penginapan dan Istirahat

Makanlah di pinggir jalan untuk menghemat

Makanlah di pinggir jalan untuk menghemat via 1.bp.blogspot.com

Setelah perjalanan kurang lebih 30 jam, setibanya di Labuan Bajo tepatnya pukul 17:30 merapatlah kapal di Pelabuhan Labuhan Bajo. Kamu bisa langsung mencari penginapan. Oh ya bagi kamu yang suka jalan kaki, kamu bisa berjalan dari pelabuhan untuk mencari penginapan di sekitar pelabuhan dan bisa juga mencari di Jalan Soekarno Hatta. Di Jalan ini ada banyak pilihan penginapan yang ramah terhadap kantung backpacker.

Hari 3: Berburu Paket Tur Murah Ke Komodo National Park

Plang masuk ke komodo

Plang masuk ke komodo via www.indietravellers.com

Bangun pagi, berjalanlah ke luar hotel untuk merasakan keramahan penduduk Labuan Bajo. Orang Timur itu terkenal ramah, tidak jarang kamu akan merasa mendapat senyum dari Glen Fredly sepanjang trip mu di sini. Tak hanya berjalan-jalan tanpa tujuan, waktu di pagi hari ini bisa juga kamu manfaatkan untuk sarapan. Takut mahal? Tenaaang, ada kok nasi kuning dengan harga Rp.7.500 saja. Selain enak nasi kuning juga banyak sehingga cukup mengisi perut untuk seharian berpetualang di Pulau Komodo nantinya.

Setelah sarapan, saatnya kini mencari paket tur untuk melihat Komodo. Ada 2 tempat yang menjadi habitat Komodo yaitu Taman Nasional Komodo atau dikenal juga dengan nama Loh Liang (Pulau Komodo) dan Loh Buaya (Pulau Rinca). Untuk bisa mengunjungi kedua pulau ini kamu harus menggunakan kapal baik yang disewa secara langsung atau dengan mengikuti trip harian. Tidak perlu khawatir mencari jasa perjalanan yang siap melayani trip kamu ke Pulau Komodo dan Pulau Rinca karena ada banyak sekali agen perjalanan yang tersedia di Jalan Soekarno Hatta. Sebelumnya kami juga bertanya tentang kemungkinan menyewa kapal harian. Ternyata harganya cukup tinggi. Untuk Pulau Komodo harga sewanya untuk satu kapal sekitar Rp.1.500.000/hari dengan kapasitas 15 orang. Sedangkan untuk Pulau Rinca dihargai Rp.1.200.000 dengan kapasitas orang yang sama.

Sebenarnya kalau pergi dengan jumlah rombongan besar (15 orang) untuk kedua tujuan ini kita bisa mengeluarkan biaya hanya sebesar Rp 180.000,00 saja. Namun karena tidak punya massa sebanyak itu akhirnya diputuskan untuk mencari paket tur dari jasa perjalanan lainnya. Setelah bertanya dari satu agen ke agen lainnya akhirnya kami mendapat paket termurah yakni Rp.550.000 dengan fasilitas makan siang dan snack. Setelah proses pembayaran, perjalanan pun segera di mulai.

4 Jam Di Atas Kapal yang Tidak Terasa Membosankan

4 jam di atas kapal tak terasa membosankan

4 jam di atas kapal tak terasa membosankan via raisa-sadida.blogspot.com

Perjalanan dari Labuan Bajo ke Pulau Komodo memakan waktu sekitar 4 jam tergantung dari tinggi gelombang. Kalau kamu membayangkan bahwa perjalanan selama 4 jam tersebut adalah perjalanan yang membosankan kamu salah besar. Barisan bukit-bukit yang berada di tengah laut adalah pemandangan terindah yang pernah dilihat. Meskipun di beberapa bukit tampang gersang juga tidak mengurangu eksotisme keindahan alam Pulau Komodo. Bahkan jika diperhatikan bukit-bukit yang berbaris tersebut mirip dengan lokasi di Film Lord Of The Rings yang terkenal itu.

Hentakan kapal yang menghantam gelombang juga ikut membuat suasana petualangan semakin terasa. Jangan lupa untuk membawa sunblock dengan SPF yang tinggi karena eksposur matahari di sini sangat tinggi. Jika kamu duduk di kapal bagian depan kamu bisa juga menikmati jernihnya air laut khas laut timur yang luar biasa. Bahkan sesekali terlihat juga berbagai ikan-ikan kecil berwarna-warni yang memanjakan mata.

Sport Jantung Saat Mengunjungi Sang “Raja” Di Pulau Komodo

Ini dia si "raja" di pulau komodo

Ini dia si “raja” di pulau komodo via field-days.com

Sesudah 4 jam berlalu pelan-pelan bentuk Pulau Komodo mulai terlihat. Dalam hati sudah mulai deg-degan mengingat katanya si “raja” pulau ini lumayan galak dan suka menyerang. Namun karena sudah sampai di sini dan memang tujuannya mau melihat Komodo kayaknya lucu aja kalau ujung-ujungnya tinggal di kapal. Setelah kapal benar-benar merapat barulah satu persatu kita turun ke pulau dan berjalan ke posko Pulau Komodo. Di sini kita bertemu dengan petugas resmi Pulau Komodo dan bertemu ranger. Ranger adalah sebutan untuk pawang komodo. Bagi WNI yang membawa kamera akan dikenakan biaya Rp.10.000 dan WNA Rp.50.000. Selesai dengan urusan pembayaran pengunjung akan diberi pengarahan oleh petugas setempat tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Ya peraturannya si standar kaya tidak diizinkan merusak habitat sekitar, dilarang mendekati komodo apalagi mencoba mengajak bersalaman (ini bercandaan dari petugas di sana. Pas dengar sih memang gak lucu, tapi ketawa saja sebagai bentuk penghargaan), sama diminta untuk tidak memisahkan diri selama trekking dilakukan.

Di sini ada 3 jalur track yang bisa dipilih yakni trek panjang, sedang, dan pendek. Sebagai orang yang cukup tahu diri dengan kemampuan fisik yang terbatas akhirnya dipilihlah trek pendek. Hal sebaliknya tentu berbeda dengan yang terjadi pada para wisatawan bule yang memang kuat jalan lama. Mereka pun memilih trek panjang. Setelah di bagi ke dalam 2 regu yakni trek panjang dan trek pendek di mana regu trek panjang berjumlah 20 orang yang semuanya bule dan 2 orang yang adalah kami warga asli Indonesia kami pun memulai perjalanan.

Selama perjalanan di sini ranger pun mulai menjelaskan tentang Komodo. Mulai dari jenisnya, sifanya, kebiasannya, dan juga mengenai keberadaan pulau itu sendiri. Sembari mendengarkan, tidak henti-hentinya doa dipanjatkan untuk memohon perlindungan Tuhan dari serangan Komodo. Baru berjalan 10 menit tiba-tiba ada 2 komodo lagi berduaan berteduh di bawah rindangnya pohon di Pulau Komodo. Sang ranger pun dengan penuh semangat menjelaskan bahwa Komodo adalah hewan berdarah dingin. Mendengar ceritanya nyali jadi semakin ciut, saya sampai menghindari kontak mata dengan si Komodo karena takut diserang. Ranger pun menyuruh saya mendekat dengan Komodo dan mengambil gambar. Awalnya saya menolak karena ketakutan tapi dengan bijaksananya si Ranger membujuk saya dengan mengatakan “Masa sudah sampai sini gak foto sama nenek moyang”. Akhirnya dengan setengah takut dan setengah keberanian saya berdiri di belakang ekor komodo. Baru saya mau jongkok ekornya bergerak, jantung saya pun berdetak, dan dengan sigap saya berlari ke arah ranger .

Berfoto bersama komodo (Kredit Foto: Raisa Sadida)

Berfoto bersama komodo (Kredit Foto: Raisa Sadida) via raisa-sadida.blogspot.com

Tapi kembali ranger meyakinkan saya dan menyuruh berfoto lagi. Saya pun dengan tegas dan yakin menolak suruhan si ranger karena khawatir dengan kesehatan jantung saya. Setelah itu kami pun berjalan lagi dengan santai sambil mengobrol. Menurut si bapak ranger di pulau ini ada sekitar 2.500 komodo yang tinggal. Sayangnya pada saat saya ke sana sedang tidak musim kawin sehingga komodo lagi malas jalan-jalan. Selama treking 1 jam hanya ada 3 komodo saja yang terlihat. Mungkin 2.497 lagi bersembunyi entah di mana.

Akhirnya setelah rute treking pun berakhir dan kami kembali ke pos pintu masuk. Saya bernafas lega tapi baru beberapa menit nafas kembali berat mengingat masih ada lagi satu tempat horor yang harus saya datangi yakni Pulau Rinca yang adalah habitat Komodo lainnya. Kami pun menunggu bule lainnya yang masih trekking di track yang panjang. Sekitar 1 jam kemudian mereka datang dan kami pun melanjutkan perjalanan ke spot selanjutnya. Oh ya bagi kamu yang ingin membeli souvenir Komodo bisa juga loh membeli di sini.

Pulau Rinca, Petualangan Di taman Jurassic Park-nya Indonesia

Jalan setapak di Pulau Rinca

Jalan setapak di Pulau Rinca via blog.meow.fr

Semua tamu pun berkumpul dan kami berjalan beriringan ke kapal untuk melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya. Setelah semua penumpang berkumpul di kapal dan perlahan kapal menjauhi Pulau Komodo makan siang dibagikan. Makan siang di kapal kali ini terasa sangat nikmat karena ditemani dengan birunya langit terang. Meskipun udara terasa sangat terik tapi karena keindahan pemandangan alam Pulau Komodo yang mencekat udara panas tersebut menjadi tidak terlalu berarti. Kapal bergerak semakin cepat  ke arah Pulau Rinca. Setelah sekitar 2 jam, awak kapal mengumumkan bahwa kapal sebentar lagi akan sampai ke Pulau Rinca.

Sesampainya di Pulau Rinca kesan gersang langsung bisa ditangkap oleh indera pengelihatan. Kesan gersang itu diperkuat dengan debu yang berterbangan di sekitar pulau. Rombongan pun berjalan mendekati pintu masuk yang ternyata berjarak agak jauh. Tapi meskipun jauh perjalanan selama menuju pintu masuk terkesan sangat epic. Kalau bukit-bukit yang berjejer rapi saat berangkat ke Pulau Komodo tadi mengingatkan pada set lokasi Lord Of The Rings, di Pulau Rinca membuat kita merasa memasuki dimensi purbakala mirip di film Jurassic Park.

Medan trekking di Pulau Rinca (Kredit Foto: Ransel Kecil)

Medan trekking di Pulau Rinca (Kredit Foto: Ransel Kecil) via ranselkecil.com

Setelah berjalan sekitar 20 menit kita sampai juga di gerbang masuk dan sama seperti di Pulau Komodo di pulau ini ada juga pilihan trek panjang, sedang, dan panjang. Sebagai bukti konsistensi kembali saya memilih trek pendek. Saya dan teman saya kembali menjadi dua-duanya peserta di trek ini karena anggota rombongan lainnya memilih (lagi) trek panjang.

Trekking pun di mulai pelang-pelan. Kami berjalan membentuk satu barisan panjang menelusuri jalan setapak memulai perjalanan. Berbeda dengan trekking di Pulau Komodo yang antara geng trek panjang dan geng trek pendek langsung di pisah, di pulau ini kami berjalan dulu bersama-sama. Di kiri-kanan ada rerumputan yang kering. Berhati-hatilah saat melewati pohon karena bisa jadi di sana ada ular pohon yang bisa saja mematuk kamu kalau tidak hati-hati.

30 menit telah berlalu dan tiba di suatu titik rombongan di pisah menjadi 2 yakni geng trek panjang dan trek pendek. Dengan mengikuti petunjuk ranger saya mulai menyusuri trek tersebut. Sampai pada akhir rute kami tidak menjumpai satu pun komodo. Tapi ketika akan memasuki daerah pos ada sekitar 5 ekor komodo yang sedang berjemur. Karena sudah agak terbiasa rasa jantungan pun sudah tidak terlalu terasa lagi. Banyak orang yang menjadikan kelima komodo tersebut sebagai objek foto mereka, ya kalau buat saya duduk sambil melihat sudah lebih dari cukup lah ya. Saya masih ogah mati muda aja sih sebenarnya

Saat Perjalanan Pulang Jangan Lupa Melihat Keseksian Matahari Pulang Ke Peraduan

Sunset epic di labuan bajo

Sunset epic di labuan bajo via gottakeepmovin.com

Singkat cerita, perjalanan ke Komodo pun berakhir. Ketika akan pulang waktu menunjukkan pukul 17.30 waktu setempat. Matahari yang tadinya berada di atas kami kini sudah bergerak melingkar seolah ini bersembunyi di balik gunung yang terlihat dari kapal kami. Semburat cahaya kekuningan terlihat begitu indah tercampur langit sore yang berwarna putih keabu-abuan. Pemandangan tersebut adalah pemandangan indah yang ditawarkan oleh keindahan Labuan Bajo yang harus kamu lihat paling tidak sekali seumur hidup.

Ketika kapal sudah dekat dengan dermaga d Labuan Bajo tampak kelap-kelip lampu kapal, rumah, dan penginapan yang berada di perbukitan soal menyambut kedatangan kami. Perjalanan yang meskipun terasa melelahkan tersebut dibayar lunas dengan pemandangan alam yang luar biasa indah yang sepertinya akan menjadi hal langka yang tidak bisa dilihat seperti itu.

Hari 4: Memanfaatkan Waktu Tersisa Dengan Mengunjungi Goa Cermin. 

Pintu masuk goa cermin

Pintu masuk goa cermin via images.detik.com

Karena baru akan kembali ke Bali keesokan harinya, daripada hari itu hanya tidur-tiduran hotel akhirnya diputuskan untuk mencari destinasi dekat dengan biaya irit. Dari hasil tanya kanan-kiri kami pun mendapat informasi bahwa di dekat sini ada goa cermin. Salah satu cara termurah ke sana adalah dengan menaiki angkutan umum. Akhirnya kami pun bersiap-siap untuk mengunjungi Goa Cermin dan meminta penjelasan kepada resepsionis mengenai kendaraan apa yang harus kami pilih untuk sampai ke sana.

Petualangan hari terakhir pun dimulai. Kami menyetop kendaraan dan bertanya apakah betul nanti akan lewat daerah goa cermin. Setelah dijawab iya baru kami naik. Sembari berjalan si sopir tersebut mengatakan bahwa hanya akan mengantar sampai gerbang lalu kami disuruh berjalan sendiri ke dalam pintu masuk goa cermin. Menurut petunjuk dari resepsionis ongkosnya sekitar Rp.3.000 namun sebagai turis kami menyadari bahwa pasti ada harga “turis” sehingga kami pun sengaja melebihkan uang untuk dibawa. Begitu sampai kami pun turun dan bertanya :

Saya: Berapa pak ongkosnya? Tadi dari Jalan Soekarno Hatta…

Sopir: Biasa kan Rp.3.000 toh?

Wah jujur sekali ya orang-orang di sini, jujur membuat saya selaku turis merasa salut. Usai membayar ongkos angkutan kami pun memasuki lokasi wisata goa cermin yang terkenal itu. Berdasarkan keterangan dari pemandu, katanya ribuan tahun yang lalu goa ini berada di bawah laut. Namun karena perubahan alam jadilah tinggal goa saja. Meskipun terdengar remeh tapi goa ini sangat keren. Batu-batu stalaktit yang berada di dalam goa menambah keseruan petualangan di sini. Oh ya untuk bisa menikmati keindahan goa cermin pengunjung hanya perlu membayar Rp.10.000 untuk tiket masuk dan Rp.10.000 untuk jasa pemandu. Setelah puas berjalan-jalan kami pun memutuskan untuk pulang. Malam harinya kami menghabiskan waktu dengan duduk-duduk saja di hotel menikmati malam terakhir di Labuan Bajo.

Hari 5

Hari kepulangan…

Perkiraan Rincian Biaya

Hari 1

Yogyakarta-Denpasar = Rp.250.000 PP

Airport tax = Rp.50.000

Kapal laut Denpasar-Labuan Bajo= Rp.235.000

Total Pengeluaran Rp. 535.000

Hari 2

Penginapan di Lb. Bajo = Rp.75.000 :2 = Rp.37.500

Ojeg = Rp.10.000

Makan Malam = Rp.35.000

Total pengeluaran Rp.82.500

Hari 3

Sarapan = Rp.7.500

Penginapan = Rp.37.500

Tur + Bawa Kamera= Rp.565.000

Makan Malam = Rp.20.000 (nasi goreng telor + lalapan + air putih)

Total pengeluaran Rp. 630.000

Hari 4

Sarapan = Rp.7.500

Penginapan = Rp.37.500

Ongkos + goa cermin = Rp.23.000

Makan siang = Rp.20.000

Makan malam = Rp.20.000

Total pengeluaran Rp.108.000

Hari 5

Sarapan = Rp.7.500

Penginapan = Rp.37.500

Pesawat Lb Bj-Denpasar = Rp.675.000 (Promo)

Airport tax Lb Bajo = Rp.15.000

Sampai di Bali

Airport tax Bali = Rp.50.000

Tiket Bali-Yogyakarta = – (Karena sudah termasuk tiket PP di awal)

Total pengeluaran Rp. 785.000

TOTAL PENGELUARAN 5 Hari 4 Malam Rp. 2.140.500

Bagaimana? Apakah setelah membaca artikel ini kamu makin tertarik untuk segera packing ke Pulau Komodo? Tunggu apa lagi, hidup terlalu singkat untuk tidak pernah menjejakkan kaki di salah satu tempat terbaik negeri ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Travel addict...