8 Kelakuan Konyol Para Pendaki, Mulai Sok Jadi Mandor Hingga Bisa Ngeliat Mbak Kunti!

Mendaki gunung saat ini sudah menjadi aktivitas hits nan kekinian bagi para kawula muda. Tak peduli perempuan atau lelaki, semuanya kini berlomba-lomba menjajaki puncak-puncak tertinggi. Di balik setiap pendakian, selalu ada cerita yang tak lekang diceritakan hingga masa tua datang. Mulai dari cerita konyol dan lucu, hingga cerita seram yang dialami kawan. Mengajakmu bernostalgia, diantara  8 kelakuan konyol pendaki ini pasti salah satunya pernah ada di diri teman serombonganmu. Selamat mengingat dan tertawa yaa…

Berani taruhan, diantara sekian banyak orang dalam rombongan, minimal ada satu yang selalu jadi “mandor.“ Ya, tipe pendaki yang bingung mau ngapain pas yang lain mendirikan tenda

kesel sih, tapi ya gimana, dia emang nggak bisa apa-apa, hiks

kesel sih, tapi ya gimana, dia emang nggak bisa apa-apa, hiks via instagram.com

Advertisement

“Ren, lu ngapain kek, malah berdiri aja. Bantuin kek, ngapain kek.“
“Duh, gue kan nggak bisa pasang tenda. takutnya entar malah ngerusak. Udah gue nari-nari aja di sini ya buat ngehibur kalian semua, gimana?”

Kenalin, yang model begini namanya pendaki “mandor.“ Mereka adalah kalangan yang biasanya bingung mau ngapain ketika temen-temennya sibuk mendirikan tenda. Pada akhirnya, mereka akan berdiri aja sambil mengamati jalannya proses. Ada yang begini? Jelas adaaa. Dan biasanya (lagi), kawan-kawannya akan ganti memanfaatkannya di “sesi kegiatan“ yang lainnya. Entah disuruh ngumpulin kayu buat api unggunlah, masaklah, atau apapun dengan dalih salah siapa nggak ngebantu pas semua orang sibuk mendirikan tenda. Hehee…

Ada juga yang malah “ngerepotin“ dengan indra ke-enamnya. Oke dia bisa lihat yang nggak kasat mata, ngeselinnya adalah ketika dia dikit-dikit ngomongin “mereka“

kalau ada yang begitu mending tinggalin, suruh jalan sendiri aja

kalau ada yang begitu mending tinggalin, suruh jalan sendiri aja via rei.com

“Eh jangan diriin tenda di sini deh mendingan.“

“Kenapa?”

“Dari tadi ada yang liatin. Tau nggak muka dia itu rata, terus kepalanya bisa dipatahin sendiri, dan ditenteng terus kemana-mana. Serem deh.”

“?&^$%^#%^&*”

Advertisement

Tiap orang pasti sudah tahu, kalau masing-masing gunung biasanya memiliki cerita sendiri-sendiri di kalangan para pendaki. Tiap pendaki pun sudah mafhum, saat mendaki itu pasti butuh menjaga sikap sehingga tidak mengganggu “penghuni gunung.” Nah, kalau mengalami kejadian aneh atau ngeliat yang nggak kasat mata itu sebaiknya diem. Nggak usah diomongin ke pendaki lainnya saat masih di atas. Mending pas turun atau udah ada di rumah sekalian. Bukan apa-apa, bukankah ini sudah jadi semacam kode etik sesama pendaki?

Ada yang newbie dan rempongnya naudzubillah. Kalau rempongnya buat diri sendiri mungkin nggak jadi masalah, tapi ketika menghambat pendakian, ya semua pasti sepakat kalau dia bersalah

apalagi kalau sampai dia bawa anak, duh Gusti!

apalagi kalau sampai dia bawa anak, duh Gusti! via assets.babycenter.com

Pendaki yang satu ini bisa dibilang orang yang belum pernah mendaki, tapi niat-banget-pengen-melakukan-pendakian. Karena faktor yang pertama itulah, dia jadi excited dan penuh dengan segala kerempongan-kerempongan. Awalnya, dia bakal kerja keras googling sana sini, dan ngerepotin temen dengan nanya segala macem hal seputar dunia pendakian. Dia bakal bawel buanget soal logistik dan apapun, bakal nanya dengan detail yang kebangetan. Susah dijelasin, yang jelas dia paling rempong dan seketika kamu jadi pengen lemparin dia dari atas tebing. Yang sabar, ya…

Ada yang bapernya nggak ketulungan. Ngomong apa aja nyambungnya ke perasaan. Bahkan, hal sepele macam lihat awan aja dia lihatnya mantan

Advertisement
yang begini bawaannya curhat melulu

yang begini bawaannya curhat melulu via instagram.com

“Za, lu lihat deh awan sebelah sana.”
“Kenapa?”
“Kok bisa ya membentuk kata mantan gitu?”
“Mana sih?”
“Itu loh, yang sebelah sana kaya M, lanjut ke kanan itu membentuk kata mantan.”
“Perasaan lu aja kali ah.”
“Ah gue jadi pengen balikan.” *langsung mewek*

Pendaki model begini bawaannya mellow terus pas manjat gunung. Lemah banget macam marsmallow. Ciri-cirinya adalah, muka sendu, jalan gontai, dikit-dikit curhat. Ati-ati, kalau ada temen abis putus mending nggak usah diajakin mendaki gunung ya. Daripada kamu sendiri yang makan ati.

Ada yang banci foto banget. Dikit-dikit berhenti buat motret, dikit-dikit berhenti buat selfie. Segala macam alasan dikeluarkan, termasuk dengan dalih kelelahan. Duh Gusti~

yang begini niatnya emang udah buat hunting foto cyin

yang begini niatnya emang udah buat hunting foto cyin via fstoppers.com

“Berhenti bentar dong, capek nih.”
“Berhenti lima menit dong, pemandangannya oke nih.”
“Nyampe depan situ berhenti dulu ya, senja di situ kayanya oke buat difoto.”

Makin kemari, dijamin makin banyak spesies pendaki kaya begini. Dikit-dikit berhenti, tiap ada objek bagus difoto. Kamu yang sabar kalau ada salah seorang kawan di rombonganmu yang modelnya begini. Dia bakal sering tiba-tiba hilang dan tiba-tiba muncul. Cara mengenali tipe ini pun mudah, cari aja yang pegang hape kemana-mana, atau selalu ada kamera yang menggantung di dadanya. Tak peduli apapun yang terjadi, pokonya banyak foto yang terkumpul nanti.

Ada yang udah 11 12 sama doraemon. Segala hal yang nggak penting pun dibawa. Mending kalau yang dibawa sebatas plester dan perlengkapan P3K lainnya, hairdryer pun dibawa. Mbok dipikir dulu klo mau mendaki

kalau rumah bisa masuk juga bakal dia bawa tuh

kalau rumah bisa masuk juga bakal dia bawa tuh via sectionhiker.com

Selain konyol, jenis pendaki ini termasuk yang paling unik, langka, dan paling layak untuk dipepet terus. Sama halnya seperti doraemon, backpack atau carrier miliknya sudah mirip sama kantong ajaib, segalanya ada. Dia termasuk visioner, memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi selama mendakian. Kaki lecet dan kamu butuh plester, dia ada. Gunting kuku pun dia bawa, butuh sarung tangan, dia bakal siapin, kehangatan pun akan dia berikan. Tapi bakal  bikin kesel kalau dia bawa hal nggak penting macam hairdryer, ricecooker, atau benda-benda yang nggak bakal bisa difungsikan di gunung nantinya, hiks!

Kalau ada satu orang yang berbakat jadi koki handal alias si tukang masak, hampir pasti ada satu orang lagi yang paling males. Tiap masak nggak mau bantuin, tapi maunya makan nomor satu

yang masak dua orang, lihat deh yang makan siapa duluan

yang masak dua orang, lihat deh yang makan siapa duluan via images.detik.com

“Masak buat makan malem yuk..”
“Ayook. Aku buka sarden, kamu masak mienya ya, kamu bikin nasi, kamu bakar sosis. Eh Cinta, sini bantuin dong.”
“Duuh, dingin. Lagian aku nggak pinter masak-masak di gunung gini.”

Bersyukurlah kalau kamu nggak punya temen macem ini selama pendakian. Dan percayalah, ini termasuk tipe pendaki paling ngeselin dan sering dimusuhin sejagad. Gimana enggak, kelakuannya mau enaknya doang, disuruh masak nggak mau bantu. Giliran makan, maunya yang pertama. kan KZL!

Terakhir adalah (biasanya cewek-cewek nih), dia yang hobi banget minta anterin pipis pas tengah malem. Kalau bisa sendiri sih nggak papa, nah ini make bangunin orang lain segala

ada yang selalu bangunin orang tiap tengah malem? ADAA!!!

ada yang selalu bangunin orang tiap tengah malem? ADAA!!! via kompasiana.com

Ada tipe pendaki yang baiknya super. Udah nyampe atas, eh dia mau turun lagi buat bawain carrier temennya yang kelelahan. Semalem apapun dia juga mau anterin temennya pipis di semak-semak. Nampaknya, kebaikan pendaki satu ini nggak akan berfungsi kalau nggak ada pendaki tipe ngeselin model selanjutnya. Pas semua mau tidur, ditanya mau pipis apa enggak, dia jawab enggak. Baru tidur sejam, eh main bangunin orang seenaknya buat minta anterin pipis. Kalau cantik sih nggak papa. Kalau dia nggak tahu terimakasih mah tinggalin aja :3

Jadi, apa kamu termasuk dalam 8 list  kelakuan pendaki konyol ini? Kalau belum, silahkan milih ya. Boleh lebih dari satu, di mix and match sesuai selera juga nggak papa. Hehee. Kalau keinget temenmu, pasti kamu membatin dan tertawa. Tapi hal itu bikin kangen mereka juga.

Eniwe, selamat merencanakan pendakian selanjutnya, ya…

Suka artikel ini? Yuk follow Hipwee di mig.me!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Rajin menggalau dan (seolah) terluka. Sebab galau dapat menelurkan karya.

CLOSE