Diprotes Netizen dan Pecinta Alam, Plang Besi di Danau Segara Anak Rinjani Akhirnya Dicopot!

Sabtu 25 Juni kemarin dunia pendakian Indonesia diramaikan oleh berita pencopotan plang besi di Danau Segara Anak, Gunung Rinjani. Plang besi bertuliskan “Segara Anak Lake” yang berdiri tepat di pinggir Danau Segara Anak itu dicopot setelah mendapat protes keras dari para pencinta alam dan juga netizen. Sebetulnya, apa sih yang bikin pemasangan plang ini diprotes keras? Yuk, simak ulasannya.

Proyek pemasangan plang besi ini ternyata dibiayai pemerintah pusat melalui Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.

Plang besi ini benar-benar mengganggu

Plang besi ini benar-benar mengganggu via www.twitter.com

Seperti dikutip dari utarakita.com, proyek pembangunan plang besi ini dibiayai oleh pemerintah pusat melalui Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Penjelasan itu disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat, HL Muhammad Faozal. Pembangunan plang besi berbentuk tiga dimensi ini awalnya bertujuan untuk mempercantik pemandangan di Danau Segara Anak. Tapi nyatanya justru dinilai sebagai bentuk perusakan lingkungan.

Yang mengejutkan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB justru tidak tahu kalau plang ini dipasang di tepi danau

Semoga cepat dicopot ya

Semoga cepat dicopot ya via www.twitter.com

Yang paling mengejutkan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat justru mengaku tidak tahu menahu kalau pembangunan plang itu dilakukan di tepi Danau Segara Anak. Untungnya, Faozal bergerak cepat dan langsung memerintahkan petugas untuk segera mencopot plang besi itu dari Rinjani. Faozal sudah mengirimkan 50 pendaki untuk melakukan pencopotan. Plang itu akan dipindahkan ke tempat yang lebih tepat dan tidak mengganggu estetika.

Dari kritik, hujatan, sampai surat terbuka, semua dilakukan untuk mendukung pencopotan plang besi di Danau Segara Anak.

Ragane Simba di Danau Segara Anak

Ragane Simba di Danau Segara Anak via www.facebook.com

Sejak awal pemasangan, plang besi di tepi Danau Seraga Anak itu sudah mendapat kritik keras baik dari para pecinta alam maupun dari masyarakat luas. Mayoritas pendaki yang kebetulan melihat langsung pembangunan itu merasa heran dan kecewa. Bahkan, netizen juga menghujat TNGR yang dinilai keliru dalam membuat kebijakan. Surat terbuka juga dikirimkan oleh salah seorang pecinta lingkungan dari Universitas Mataram, Ragane Simba, melalui Facebook.

“Gunung Rinjani adalah Tiang Utama yang menopang kehidupan di Pulau Lombok. Rinjani adalah tabungan sumber air, tabungan oksigen dan tabungan sumber kehidupan satwa, tumbuhan, dan masyarakat Lombok. Apabila bapak mau menanam sesuatu di sana, tanamlah pohon, jangan menanam besi! Kalau bapak peduli dan mudah-mudahan peduli, mohon dengan sangat agar tulisan (plang) yang tidak berguna itu dibongkar sebelum kami bongkar. Dan kalau pun bapak tidak peduli dengan kelestarian Gunung Rinjani, mohon dengan sangat jangan tambah merusaknya! Jika bapak memang tidak mampu mengelola Taman nasional Gunung Rinjani yang sebentar lagi akan menjadi geopark dunia, lebih baik bapak pergi dan Lombok dan mengelola taman bermain anak-anak di tempat lain. Karena masih banyak sekali orang yang mau dan mampu mengelola TNGR yang indah ini. Gunung Rinjani adalah gunung yang sangat sakral dan disucikan oleh masyarakat pulau Lombok dari dahulu kala sebelum bapak menjabat. Bahkan, sebelum bapak lahir. Jadi tolong jaga tatanan budaya, adat, dan kelestarian Gunung Rinjani! Jangan merusaknya!”

Rinjani itu wilayah konservasi, bukan taman rekreasi. Plang besi itu jelas mengganggu keindahan alam Rinjani yang asri

Mari kita jaga kelestarian alam Rinjani

Mari kita jaga kelestarian alam Rinjani via www.trekkingrinjani.com

Ada banyak komentar bermunculan terkait pembangunan plang besi di tepi Danau Segara Anak. Semua menolak karena kehadiran plang itu justru mengganggu. Memang benar sih, pemasangan plang itu sangat tidak tepat karena Rinjani itu wilayah konservasi, bukan taman rekreasi. Daripada sibuk memasang plang besi yang mengganggu pemandangan dan estetika, lebih baik Balai TNGR memikirkan tata pengelolaan sampah yang baik supaya keindahan dan kelestarian alam Rinjani teta terjaga.

Ayo sama-sama kita kawal upaya pemerintah dalam menjaga lingkungan. Kalau ada kebijakan yang positif, ayo kita dukung. Tapi kalau kebijakannya justru berlawanan dengan upaya pelestarian lingkungan, kita berhak untuk mengkritik dan menolaknya. Yang penting semua punya tujuan yang sama, yaitu menjaga kelestarian lingkungan. Semoga Rinjani tetap terjaga ya alamnya, yuk kita jaga sama-sama!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini