Mau Foto Liburan yang Yahud? Jangan Lakukan Kesalahan-Kesalahan Ini!

Baris yang sejajar, lebih rapat, lihat kamera, bilang ‘Cheese’…!

CHEESE!

Advertisement

Bukankah kamu udah terlalu sering mengambil gambar dengan cara ini? Liburan jauh-jauh, beberapa tahun sekali pula, tapi kok fotonya cuma gitu-gitu aja. Padahal foto itulah yang akan mengingatkan kamu soal kenangan yang terjadi semasa liburan. Foto itu juga yang nantinya kamu unggah ke media sosial supaya teman-temanmu iri tahu kabarmu di sana.

Jika menurut udah saatnya foto berbaris rapi membawa spanduk hilang dari peredaran, kamu wajib segera mencari ide baru untuk foto. Semoga daftar kesalahan dari Hipwee di bawah ini bisa membantu kamu menggali ide-ide kreatif dan unik kamu nantinya.

1. Mengambil gambar dari sudut yang sudah tertebak

Temukan sudut yang gak biasa

Temukan sudut yang gak biasa via www.flickr.com

Memang gak ada salahnya berdiri membelakangi marka tanah, dengan wajah menghadap kamera dan berlagak natural seolah kamu gak minta di foto. Tapi, bukankah kamu sendiri bosan dengan foto yang begitu-begitu saja?

Advertisement

Bikin sesuatu yang beda. Jangan mengulang-ulang potret dari perspektif lurus. Coba sesekali ambil perspektif dari atas, dengan mencari permukaan yang sedikit lebih tinggi. Atau malah dari bawah sekalian, terutama kalau permukaan tanahnya memiliki rumput dengan tekstur menarik. Ambil gambar dari sudut sedekat mungkin ke tanah. Dengan begitu, kamu bakal punya sudut pandang unik dan berbeda dari turis-turis lainnya.

2. Melupakan skala saat memotret objek yang sangat besar (atau sangat kecil)

Kelihatan megahnya

Kelihatan megahnya via thedigitalstory.com

Para pelancong sering melupakan kalau penikmat foto mereka juga ingin tahu betapa megahnya objek yang mereka lihat. Termasuk kamu, mungkin. Kalau kamu niatnya mau pamer, tentu niat itu akan gagal kalau teman-temanmu gak tahu betapa megahnya objek yang kamu jepret. Jadi, jangan cuma jepret objek megah itu saja. Sertakan pembanding untuk memperlihatkan skala lanskap yang kamu jepret. Kamu bisa manfaatkan bangunan di sekitarnya, atau orang-orang yang berdiri di dekat objek yang ingin kamu jepret itu.

3. Terlalu sering menempatkan objek di tengah foto

Penggunaan rule of thirds

Penggunaan rule of thirds via photosntravel.com

Komposisi mungkin terdengar terlalu teknikal bagi orang awam, tapi sesungguhnya hal ini bisa kamu pelajari. Cukup terapkan jurus rule of thirds yang membagi foto kamu menjadi tiga bagian secara horizontal dan vertikal. Perhatikan empat titik yang tercipta dari pertemuan garis-garis tersebut. Lalu, tempatkan fokus dari gambar yang akan kamu ambil di salah satu titik tersebut. Dengan komposisi tersebut kamu akan menciptakan foto yang seimbang, enak dipandang, dan gampang dikenang.

Advertisement

4. Mengabaikan manfaat golden hour pada fotomu

Sebagai pelancong, kamu mungkin menyukai cahaya terang di tengah hari. Akhirnya, banyak fotomu yang diambil saat siang. Boleh saja, kok, asal kamu tidak melupakan yang namanya golden hour — waktu-waktu dimana matahari memendarkan cahaya yang lebih lembut. Golden hour bisa kamu temukan sesaat setelah matahari terbit dan sebelum matahari terbenam. Dengan cahaya yang lebih lembut, fotomu akan terlihat lebih unik dan menarik.

5. Kamu gak maksimal dalam memanfaatkan cahaya matahari

Sunset: sengaja dibikin backlight agar dramatis

Sunset: sengaja dibikin backlight agar dramatis via inthelandofdragons.com

Jangan menggantungkan sumber cahayamu dari flash kamera, karena kamu udah diberkahi dengan sistem tata cahaya yang selalu ada: matahari. Manfaatkan sinarnya sebagai unsur yang memperindah gambar. Cobalah bereksperimen dengan backlight, sehingga yang kamu tangkap adalah siluet yang dramatis pada saat matahari terbenam.

Cara lain memanfaatkan matahari adalah membiarkan cahayanya masuk langsung ke lensamu hingga menciptakan efek flare, yang bikin foto kamu jadi hangat-hangat menyilaukan gitu deh.

sun flare

sun flare via www.flickr.com

6. Terlalu fokus dengan subjek, hingga melupakan latarnya

Perhatikan dulu latar belakangnya

Perhatikan dulu latar belakangnya via www.hostelworld.com

Papan penanda, nama tempat, atau papan informasi bisa menjadi unsur yang cukup kuat untuk memberi cerita pada foto liburan kamu. Namun, hati-hati dalam memilih tulisan apa yang ada di latar belakang fotomu. Misalnya, kalau kamu main ke Amsterdam, jangan merasa telah menghasilkan gambar yang inspiratif dengan menjepret gerbang bertuliskan ‘Homo Sapiens Non Urinat in Ventum’ di pusat kota. Tulisan itu bukan pepatah bijak dalam bahasa Latin!

Mulai sekarang beri perhatian lebih untuk latar belakang foto, jangan cuma subjeknya doang.

7. Berpose kaku seperti patung

Jangan terlalu sering menyeragamkan diri. Liburan nggak mewajibkan kamu berpose kaku, dengan mata menghadap kamera dan senyum yang dipaksakan. Santai aja, gak ada yang keberatan dengan pose kreatifmu selama kamu gak mengganggu orang lain.

Manfaatkan kamera yang kamu gunakan untuk menciptakan sudut-sudut yang mampu mengecoh mata. Foto liburan yang unik akan bikin liburan kamu lebih menyenangkan.

8. Melupakan hal yang kecil dan detil

Jangan lupakan hal yang detil

Jangan lupakan hal yang detil via reelfoto.blogspot.com

Jika ingin foto liburanmu memiliki cerita, jangan pernah melupakan hal-hal detil. Pastikan matamu terbuka untuk melihat hal yang lebih dalam dan kecil yang bisa memperkuat cerita dalam fotomu.

Jika berkunjung taman yang indah, beri penekanan ekstra terhadap objek yang membuatnya elok: bunga, dedaunan yang bewarna unik, atau binatang yang hidup di sana. Ketika berkunjung ke toko cindera mata, jangan lupa mengambil gambar close-up dari benda-benda lucu itu. Lebih bagus lagi jika kamu bisa mengambil proses pembuatannya!

9. Kamu gak menghormati nilai, kultur, dan kebiasaan warga lokal

Lakukan dengan hormat

Lakukan dengan hormat via www.purwoshop.com

Jangan seenaknya menjepret wajah semua orang yang kamu temui selama liburan. Ingat, gak semua orang suka difoto. Beberapa terlalu malu, dan yang lain akan mencemaskan privasi mereka. Jika menurutmu seseorang yang kamu temui tersebut sangat menarik untuk dijadikan subjek dalam foto, hampiri dia dan minta izinnya terlebih dahulu. Walau kalian berbeda bahasa, senyum yang penuh hormat dan gestur memegang kamera akan bikin dia mengerti kalau kamu ingin mengambil gambar.

Jika diizinkan, ambil gambar sambil menciptakan interaksi. Tanya dia: apa yang sedang dia lakukan? Apakah dia asli sana? Kalau dia gak mengizinkanmu mengambil fotonya? Udah, mundur teratur. Jangan ngeyel!

Intinyajangan mau jadi ‘biasa’ kalau kamu bisa membuat foto yang gak biasa. Kenangan yang membekas dalam ingatanmu akan terus menginspirasimu untuk berangkat liburan yang berikutnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Football, Music, Movie.

CLOSE