Ponorogo Gak Cuma Punya Sate Aja. 7 Kuliner Khas Ini Juga Wajib Kamu Coba!

Ponorogo. Kabupaten yang terletak di sisi paling barat provinsi Jawa Timur ini terkenal dengan tarian reog dan kuliner satenya. Yup, berbeda dari sate-sate lainnya, daging ayam sate Ponorogo nggak nanggung empuknya, bumbu kacangnya pun melimpah. Nggak heran kalau kamu yang berasal dari Ponorogo sering dapat komentar orang tentang sate khas daerahmu ini.

Advertisement

Eh, padahal kuliner Ponorogo yang patut dicoba nggak cuma satenya! Masih ada banyak sajian yang bikin perut mendadak lapar dan liur menggenang. Hehehe. Serius, lho. Yuk, kita simak makanan apa saja yang ada di bawah ini! Supaya kalau ke Ponorogo lagi, kamu gak perlu makan sate terus pagi-siang-dan-malam hari.

1. Gak cuma daging-dagingan, Ponorogo juga juara soal pecel. Cobain deh Pecel Ponorogo yang sambal kacangnya kental dan isinya beragam

Pecel Ponorogo

Pecel Ponorogo via www.youtube.com

Menu Pecel boleh ada di mana-mana, tapi Ponorogo punya pecel yang khas, yaitu pecel tumpuk. Yang berbeda dari Pecel Ponorogo adalah sambal kacangnya yang kental dan lebih pedas. Sayurannya juga lebih lengkap mulai dari sayur hijau, mentimun, daun kemangi, tauge, dan lamtoro (petai cina). Pecel Tumpuk biasanya disajikan bersama oseng (tumis) mie dan kacang pedas. Lauk untuk pecel tumpuk juga beragam, bisa tempe goreng, piya-piya (bakwan), dan bermacam gorengan lainnya.

Salah satu yang terkenal adalah Rumah Makan Pecel Pincuk dr. Sutomo. Rumah makan ini terletak di jalan dr. sutomo. Dengan harga 5000 rupiah kamu sudah bisa mendapatkan satu porsi pecel pincuk yang lezat.

Advertisement

2. Suka gado-gado? Ini ada versi lebih gurihnya. Rujak Petis Welirang yang mirip Cingur Surabaya

Rujak Petis Bu Tiek Welirang

Rujak Petis Bu Tiek Welirang via www.transkurir.com

Kalau kamu penggemar Gado-gado, kamu harus mencoba Rujak Petis khas Ponorogo ini. Berbeda dengan Gado-gado, Rujak Petis terasa lebih gurih karena Petis yang ditambahkan dalam sambal. Rujak Petis mirip dengan Rujak Cingur yang asli Surabaya, tapi tidak memakai cingur (moncong) dan kaki kambing.

Salah satu tempat makan Rujak Petis yang terkenal adalah Warung Rujak Petis Bu Tiek. Di tempat ini kamu bisa menikmati Rujak Petis dan Gado-gado dengan harga murah meriah, cuma Rp7000 rupiah. Dulunya tempat ini dikenal sebagai Rujak Petis Welirang, karena lokasinya di Jalan Welirang. Tapi kini Bu Tiek sudah memindahkan warungnya di depan Terminal Lama Ponorogo. Kalau kamu pertama kali mengunjungi tempat ini, kamu akan terheran-heran dengan keramaian pengunjungnya. Memang rasanya bikin mulut pengen ngunyah terus!

3. Tahu putih dikopyok telur setengah matang, lalu dicampur seledri, kacang, kecap manis dan bawang. Jadi deh Sego Tahu yang nikmat!

Advertisement
Tahu Gimbal

Tahu Gimbal. Mirip-mirip Sego Tahu! via keepo.me

Makanan berat khas Ponorogo lain yang patut kamu coba ada Sego Tahu (Nasi Tahu). Sego Tahu terdiri dari nasi putih (bisa juga diganti dengan lontong) dan bumbu tahu. Tahu putih yang dikopyok dengan telur digoreng setengah matang kemudian dipotong-potong dan dicampur bawang goreng, kacang goreng, seledri, dan kecap manis. Untuk penyuka pedas bisa menambahkan sambal yang disediakan terpisah. Rasa gurih dari tahu dan manis dari kecap serta pedas dari sambal akan menjadi perpaduan yang unik dan mengenyangkan.

Sekilas, Sego Tahu mirip dengan Tahu Gimbal yang berasal dari Semarang. Bedanya tahunya dikopyok (dicampur) dengan telur sehingga lebih gurih. Satu porsi Sego tahu biasa dijual seharga Rp5000-7000.

4. Coba juga deh Es Dawet Jabung yang rasanya “Nyess…” Cuma Rp2500, lagi!

Es Dawet Jabung

Es Dawet Jabung via www.pawargo.com

Selain makanan berat, Ponorogo juga memiliki beragam minuman yang khas. Salah satunya adalah Es Dawet Jabung. Es Dawet Jabung berisi cendol, nangka, bubur ketan, dan grentol. Kuahnya dari santan, air gula, serta sedikit garam. Berbeda dengan es cendol pada umumnya, cendol dalam Es Dawet Jabung berwarna putih karena terbuat dari tepung beras dan tanpa bahan pengawet.

Dawet Jabung biasanya disajikan dalam mangkuk kecil. Saat memberikan pesanan, penjual menggunakan lepek di bawah mangkok. Tapik lepek ini tidak untuk diambil pembeli lho. Saat melayani pembeli, penjual dawet jabung menggunakan sebuah siwur (centong besar) untuk menuang kuah ke dalam mangkok. Uniknya siwur ini sangat khas dengan ukiran wayang di ujungnya. Konon katanya, siwur seperti ini sudah digunakan oleh orang yang pertama kali menjual Dawet Jabung.

Jabung merupakan nama sebuah desa di Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, tempat asal minuman ini. Meskipun berasal dari Kecamatan Jabung, tapi Es Dawet Jabung ini bisa ditemui di banyak wilayah di Ponorogo. Salah satu yang terkenal adalah warung milik Yuliana yang berlokasi di Perempatan Jabung. Dengan harga Rp2500 kamu sudah bisa menikmati manis segarnya Es Dawet Jabung yang khas Ponorogo ini.

5. Gak suka minuman santan? Minuman Cao ini bisa jadi alternatif menyegarkan

Es Cao

Es Cao via food.detik.com

Nah, bagi yang kurang suka minuman bersantan, bisa mencoba Es Cao. Minuman ini terbuat dari juruh (terbuat dari gula merah) dan janggelan (mirip cincau tapi berwarna hitam) serta kolang-kaling. Perasan jeruk nipis menambah segar pada rasa asamnya. Es Cao yang manis dan segar bisa menjadi primadona saat bulan puasa tiba.

Es Cao bisa ditemui di warung-warung makan. Selain itu Es Cao juga bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional (misal: Pasar Kliwon di Tamansari, Pasar Wage di Jetis, dan Pasar Legi di kota Ponorogo) dengan harga yang sangat murah meriah antara Rp500-2000. Murah banget kaaaan?

6. Cobain juga Gethuk Golan yang kaya rasa. Ketan hitam, kelapa, serta gula merah ada di dalamnya

Gethuk Golan

Gethuk Golan via unsyarifa.blogspot.co.id

Masyarakat Ponorogo tentu tidak asing dengan Gethuk yang berasal dari Desa Golan, kecamatan Sukorejo ini. Berbeda dengan Gethuk pada umumnya yang terbuat dari singkong dan gula yang ditumbuk jadi satu, Gethuk Golan disajikan bersama dengan Ketan hitam/Jadah, parutan kelapa, serta gula merah yang sudah dicairkan.

Sayangnya, makanan ini tergolong langka di Ponorogo. Untuk mendapatkan Gethuk Golan asli, kamu harus mengunjungi Desa Golan yang terletak sekitar 8 km dari pusat kota.

Dulunya hampir semua masyarakat desa Golan membuat dan menjual Gethuk, tapi saat ini hanya sekitar 10 orang yang bertahan. Salah satu yang terkenal adalah Gethuk Golan Bu Jaminah yang terletak di Jl. Srikraton Kec. Sukorejo, Ponorogo. Dengan harga Rp2000-3000 kamu sudah bisa menikmati jajanan ‘langka’ ini.

7. Ke Ponorogo, gak boleh lupa main di alun-alunnya. Ke alun-alun, gak boleh lupa cobain Pentol Gorengnya!

Pentol Goreng di Alun-alun Ponorogo

Pentol Goreng di Alun-alun Ponorogo via unsyarifa.blogspot.co.id

Sekilas pentol Ponorogo mirip dengan Cilok Bandung, dengan saus yang berbeda. Kalau Cilok Bandung saosnya terbuat dari kacang, Penthol Ponorogo saosnya dari tomat dan cabe.

Pentol Goreng seperti pentol pada umumnya, terbuat dari tepung ketela. Kemudian yang sudah ditusuk lidi dicelupkan pada adonan tepung yang lain sebelum digoreng dalam panci berisi minyak. Hal ini dilakukan berkali-kali untuk membuat pentol terasa renyah dan gurih. Beberapa penjual pentol memasukan telur burung puyuh, sehingga rasanya lebih mantap.

Pentol Goreng Ponorogo biasanya dijual secara keliling dan ditemui di sekitar Alun-alun Ponorogo. Untuk kamu yang berminat untuk mencicipi kegurihan pentol goreng tak perlu merogoh kocek banyak-banyak, karena pertusuknya pentol goreng biasa dijual seharga Rp500-700.

Itulah beberapa kuliner Ponorogo yang unik dan lezat. Kira-kira mana yang ingin kamu coba?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE