Sepeninggal Rajanya, Thailand Larut Dalam Duka. Kalau Punya Rencana Liburan ke Sana, Mending Ditunda!

Dunia sudah gencar memberitakan berita duka dari Thailand. Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej meninggal dunia pada usia 88 tahun, Kamis (13/10) lalu. Sejak saat itu, hingga satu tahun ke depan, Negeri Gajah Putih ini akan terus berkabung. Satu tahun? Ya, satu tahun, bentuk kecintaan mereka kepada sang Raja. Kalau kamu berencana ke sana dalam waktu dekat ini, mending kamu perhatikan hal-hal ini dulu deh ya…

Saking hormatnya rakyat Thailand kepada Sang Raja, Pemerintah menetapkan masa berduka selama satu tahun dengan pengibaran bendera setengah tiang selama 30 hari

Thailand sedang meratap, Thailand sedang berduka

Thailand sedang meratap, Thailand sedang berduka via liputan6.com

Raja Bhumibol Adulyadej merupakan raja terlama di dunia yang memegang tahta sejak 9 Juni 1946. Nantinya, dia akan digantikan oleh Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn yang berusia 64 tahun. Namun, Putra Mahkota masih meminta penundaan penobatan untuk berduka.

Masa berkabung atas meninggalnya Raja Bhumibol Adulyadej dimulai pada Jumat (14/10). Menurut pernyataan pihak kerajaan, dilansir dari CNN, seluruh gedung pemerintahan diwajibkan untuk mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda dukacita. Pengibaran bendera ini akan berlangsung selama 30 hari sejak Jumat lalu. Selain itu, tanda duka cita juga diwujudkan dalam busana. Pegawai negeri sipil Thailand diwajibkan mengenakan pakaian hitam selama satu tahun sebagai lambang duka bagi Raja.

Bukti bahwa rakyat Thailand begitu mencintai Sang Raja.

Meski situasinya relatif kondusif, para turis tetap diminta untuk memahami suasana kebatinan di sana. Jadi, kalau punya rencana ke Thailand tahun ini dan bahkan bulan ini, pikirin ulang segera ya..

kalau seluruh warga Bangkok makai baju hitam, masa iya kamu mau make hijau sendirian

kalau seluruh warga Bangkok makai baju hitam, masa iya kamu mau make hijau sendirian via bbc.com

Thailand tetap terbuka untuk para turis, untuk kamu juga nantinya. Tapi, sebagai wisatawan yang sopan, selain membawa krim tabir surya dan buku panduan, kamu juga perlu paham budaya setempat. Warga sudah diminta untuk menghindari acara acara yang sifatnya hiburan. Dan karena pemerintah juga meminta rakyat mengenakan pakaian hitam, alangkah syahdunya jika para turis juga ikut menyesuaikan. Itung-itung sebagai ungkapan belasungkawa juga. Jangan jadi turis bandel ya…

Oiya, dan sebisa mungkin kamu juga harus mengikuti perkembangan melalui media setempat biar paham kondisi dan terus jaga kelakuan.

Ketika berada di tempat-tempat umum, para wisatawan juga wajib menjaga kesopanan. Utamanya berlaku ketika mengunjungi wihara atau istana kerajaan

Ini Grand Palace, tempat raja disemayamkan. Kamu boleh kok ke sini, tapi yang sopan

Ini Grand Palace, tempat raja disemayamkan. Kamu boleh kok ke sini, tapi yang sopan via www.rahlat.com

Bertindak sopan mutlak harus dilakukan agar tidak mengganggu suasana khidmat di sana. Kamu kepikiran untuk pergi ke restoran atau pusat-pusat perbelanjaan? Di masa lalu, saat kematian anggota keluarga kerajaan biasanya diikuti dengan penutupan bar dan pusat-pusat hiburan.

Nah kali ini, Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha, dikutip dari Dailymail, menyatakan bahwa kegiatan operasional pusat-pusat hiburan harus dikurangi selama 30 hari. Ya, termasuk restoran, bar, dan pusat-pusat perbelanjaan. Kawasan merah di Bangkok langsung ditutup pada Kamis (13/10) malam begitu diumumkan bahwa Raja Bhumibol meninggal dunia. Jadi, para turis sebisa mungkin hindarilah melakukan hal-hal yang bisa diterjemahkan sebagai tindakan hura-hura atau dianggap tidak menghormati masa berkabung di Thailand. Akan lebih baik lagi kalau datengnya nanti, nunggu setelah 30 hari atau setahun sekalian.

Bahkan mungkin akan ada gangguan layanan publik dan komersial selama 30 hari ke depan. Dan satu hal lagi, berhati-hatilah terhadap perkataanmu karena adanya peraturan khusus di Negeri Seribu Pagoda ini

begini nih tampilan Bangkok Post

begini nih tampilan Bangkok Post via cnnindonesia.com

Jadi, begini ceritanya, raja dan semua anggota keluarga kerajaan dilindungi oleh peraturan khusus yang biasa disebut lese majeste. Oleh karenanya, segala tindakan, ucapan, atau tulisan yang dinilai menghina kerajaan bisa berakibat serius. Alangkah lebih baiknya, para turis dan wisatawan menghindari pernyataan atau diskusi yang mengkritisi anggota keluarga kerajaan. Lese majeste merupakan yang paling ketat di dunia dan ditujukan agar raja serta semua anggota keluarga kerajaan tidak dihina atau diancam.

Lalu, kamu juga jangan kaget kalau media Thailand berubah hitam-putih usai kematian raja. Nggak hanya berlaku pada koran dan siaran televisi saja, bahkan media online juga tak menampilkan warna apapun. Situs berita Bangkok Post misalnya, yang memiliki ciri khas warna biru di kepala beritanya mengubah seluruh tampilan menjadi hitam putih. Bahkan iklan dalam situs itu juga dibuat format tanpa warna.

Para turis yang sudah terlanjur berada di sana pun mengaku tak menyangka akan ada masa berkabung Nasional seperti saat ini. Begini pengakuan mereka~

suasana jadi lebih hening dan khidmat, tapi kondusif

suasana jadi lebih hening dan khidmat, tapi kondusif via bisnis.com

Beragam media menyebut, Thailand tak ubahnya lautan hitam yang tetap hidup. Ribuan orang, tua-muda, pasangan kekasih, kawan sekolah, kawan kerja bertebaran di sekitar Istana Raja dengan busana hitam. Ketika bubar, suasana lebih gila lagi, mereka berjalan kaki memadati kawasan Khaosan, gelombang manusia seakan tak berhenti. Diantara mereka ternyata ada juga wajah-wajah asing yang ikut menghormati masa duka dengan berbusana hitam, ada pula yang tetap cerah.

“Ini gila, orang tumpah-ruah. Saya tadi pagi ikut ke Istana, melihat orang-orang memberikan penghormatan terakhir untuk rajanya,” kata seorang turis asal Perancis, seperti diwartakan CNN Indonesia.

Ini pertama kalinya dia ke Thailand, warna baju si turis Perancis pun tak ikut hitam karena tak menyangka akan ada masa berkabung nasional seperti saat ini. Ada turis-turis lain yang berbusana sesuai dress code mengatakan, turut menghormati masa berkabung Thailand walau tak ikut pemakaman Raja. Salah seorang turis Israel bahkan mengomentari gelombang orang-orang berbusana hitam itu sebagai sesuatu yang menakjubkan.

“Luar biasa. Saya tidak ikut ke Istana tapi duduk di kafe ini dan melihat mereka, sudah seperti sedang makan sambil mengikuti pemakaman sekaligus,” ujarnya.

Jadi intinya, secara tegas dan lugas, tempat wisata tidak ditutup. Semua buka seperti biasa dan sebelum-sebelumnya. Kecuali, Grand Palace

yang paling banyak peminatnya itu ya busana warna hitam kaya gini

yang paling banyak peminatnya itu ya busana warna hitam kaya gini via cnnindonesia.com

Mungkin Grand Palace akan tutup beberapa hari dikarenakan akan ada prosesi disemayamkannya jenazah Raja di istana dan menurut berita terakhir, akan disemayamkan selama 100 hari. Dan selama masa itu, rakyat Thailand akan berbondong-bondong untuk datang dan memberikan penghormatan terakhir. Jadi, keramaian akan terjadi setiap harinya.

Kalau yang kamu tanyakan, apakah situasi dan kondisi Thailand aman? Jawaban dari warga Indonesia yang menetap di sana, seperti dilansir tribunnews adalah, di spot-spot wisata dan keramaian cukup banyak polisi yang berjaga untuk menambah pengamanan, karena status keamanan kota memang tengah ditingkatkan. Bahkan, beberapa grup idol membatalkan konser mereka di sana. Luar biasa suasana dukanya.

Meninggalnya Bhumibol memang menjadi berita besar dunia, bahkan bagi warga Thailand yang sedang tidak di negaranya. Raja yang sudah memerintah 70-an tahun itu menjadi saksi akan banyak hal yang terjadi di masanya, dan dia sudah memperbaiki banyak hal juga. Satu hal yang bisa jadi penting untukmu, di pasar malam akhir pekan yang terkenal, Chatuchak, masih ada beberapa toko yang buka. Tawar menawar tetap terjadi. Dan yang paling banyak peminatnya ialah kios busana yang menawarkan baju berwarna hitam. Ya, masyarakat butuh banyak stok baju hitam rupanya~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Rajin menggalau dan (seolah) terluka. Sebab galau dapat menelurkan karya.