Transit Elevated Bus, Bus Raksasa Dan Terbesar Di Dunia. Hadir Jadi Solusi Macet di China!

Nampaknya tak hanya sekadar wacana, makin hari masalah kemacetan kian krusial. Tapi tenang saja, hal tersebut tak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di negara-negara lainnya. Harusnya, inovasi memang terus dipikirkan, terkait bagaimana  bentuk kendaraan di masa depan. Bukan Amerika, bukan pula negara-negara di Eropa, tapi justru Tiongkok atau China yang sudah memulainya. Inilah potret bus kota masa depan yang diharap mampu melintasi keramaian di tengah kota, menerobos kepadatan lalu lintas kendaraan.

Karena macetnya China sudah luar biasa, maka dibuatlah alat transportasi ini. Transit Elevated Bus namanya..

ini nih penampakan si bus raksasa

ini nih penampakan si bus raksasa via boredpanda.com

Kalau menurutmu macetnya Jakarta sudah parah, kamu salah. Sebab, di negeri tirai bambu ini masih jauh lebih parah. Setidaknya berada disana akan membuatmu jadi lebih bersyukur tinggal di Jakarta. Di China, bukan macet biasa yang kerap kamu jumpai di ruas jalanan ibu kota, sebab Wikipedia pun telah mencatat kemacetan terbesar yang pernah terjadi di China. Sudah bersyukur belum?

Nah, karena kemacetan lalu lintas yang legendaris inilah, maka kemudian pemerintah China memutar otak untuk membuat inovasi demi mengatasinya. Akhir Mei lalu, China telah memperkenalkan ide berupa Transit Elevated Bus (TEB). Sebuah terobosan baru di dunia transportasi umum.

Diklaim sebagai bus terbesar di dunia dengan panjang 22 m, lebar 7,8 m, dan tinggi 4,8 m. Masyarakat China pun menyambutnya dengan suka cita

kaya masuk dalam goa

kaya masuk dalam goa via boredpanda.com

Gimana nggak dibilang terbesar di dunia, dari ukurannya aja kamu bisa tahu kalau ini bus raksasa. Dengan ukuran sebesar itu, berarti TEB bisa menggantikan sekitar 40 bus konvensional. Bus ini mampu mengangkut 1200 penumpang dengan kecepatan 60 km/jam. Kamu bohong kalau nggak takjub!

Penasaran bagaimana cara kerja bus raksasa ini? Kalau dilihat dari desainnya, sistem bus ini mirip dengan kereta bawah tanah. Tapi ini masih di atas tanah kok beroperasinya, hehe.

kaya MRT BRT gitulah sepintas lalu

kaya MRT BRT gitulah sepintas lalu via boredpanda.com

waduh, kaya masuk terowongan

waduh, kaya masuk terowongan via boredpanda.com

Kenapa mirip dengan kereta bawah tanah? Sebab, kendaraan ini menempatkan roda di satu jalur khusus seperti rel di jalan raya. Dikutip dari news.com.au, Bai Zhiming, insinyur yang bertanggung jawab atas proyek TEB ini mengatakan dia yakin dan optimis bahwa rancangannya akan memecahkan masalah kemacetan utama di seluruh negeri.

“Dengan daya tampung 1400 orang pada satu waktu, TEB memiliki fungsi yang sama seperti kereta bawah tanah. Sementara biaya konstruksi kurang dari seperlima kereta bawah tanah. Pembangunannya bisa selesai dalam satu tahun,” kata Bai Zhiming.

Gilak, segede itu. Ngatasin macet sih mungkin, tapi apa nggak ngabisin bahan bakar? Ah kamu pintar~

coba tebak, ini makai bensin apa solar?

coba tebak, ini makai bensin apa solar? via boredpanda.com

Satu lagi nih hal menariknya, bus ini dirancang bertenaga listrik. Sehingga berpotensi menghemat lebih dari 800 ton bahan bakar per tahun, dan mengurangi 2.480 ton emisi karbon. Ketika kamu amati, desainnya yang futuristik juga memungkinkan mobil dengan ketinggian kurang dari 2 meter lewat di kolong bus, baik ketika bus bergerak atau berhenti. Karena itulah kendaraan ini juga dijuluki sebagai”Bus Mengangkang.” Hihii, nggak usah ketawa.

Misi utama diciptakannya bus ini memang untuk mengurangi kemacetan jalan. Tapi lebih dari itu, bus ini ternyata juga mampu mengurangi polusi udara di China

yang penasaran berhentinya dimana, tuh disitu

yang penasaran berhentinya dimana, tuh disitu via boredpanda.com

Bayangin deh macetnya kaya apa kalau populasi penduduk disana sekitar 1,4 miliar. Perusahaan desainer alat transportasi canggih ini juga menyatakan kalau TEB jauh lebih murah daripada sistem kereta bawah tanah. Dan pemeliharaannya pun relatif lebih mudah. Ada yang berpendapat, mungkin bus ini bisa mengurangi kemacetan, tapi apa nggak makin rentan kecelakaan? Kalau terjadi kecelakaan, dalam kasus kebakaran atau keadaan darurat lainnya, pintu darurat secara otomatis akan terbuka. Namun, dilansir dari Kantor Berita Xinhua, beberapa kota telah menyatakan minat untuk mengembangkan teknologi serupa.

TEB yang memiliki empat gerbong ini akan berhenti di setiap stasiun atau pemberhentian yang telah dikhususkan memang untuk TEB. Disana penumpang bisa naik atau turun dengan dua cara pada peron stasiun. Cara pertama, dengan miring dan membuka bagian sisi bus. Sementara cara kedua, dengan menggunakan built-in tangga, sehingga penumpang bisa naik ke jembatan layang melalui pintu.

Kamu penasaran gimana caranya bis ini bisa mengolongi kendaraan-kendaraan lainnya? Ada penjelasannya sih, agak rumit, tapi coba deh kamu pahami

ini penampakan di dalamnya. bisa buat main bola nggak ya?

ini penampakan di dalamnya. bisa buat main bola nggak ya? via boredpanda.com

Jadi gini, ada dua bagian yang membangun bus agar dapat mengolongi kendaraan-kendaraan lainnya. Cara pertama yaitu dengan merenovasi jalan untuk membangun “platform” stasiun. Sedangkan cara kedua dengan membuat rel lange di kedua sisi, yang menghemat 30% energi untuk garis putih di kedua sisi dan menggunakan teknologi otomatis di dalam bus yang akan mengikuti garis sesuai tujuan. Pembangunannya cenderung singkat, hanya butuh satu tahun untuk membangun 40 kilometer. TEB nggak butuh tempat parkir yang besar, cukup berhenti di stasiun pemberhentian dan tidak mempengaruhi pengguna jalan lainnya.

Sistemnya secara langsung melalui listrik suatu kota dan energi tata surya yang cukup besar dengan cara dua rel TEB dibangun di bawah sumber listrik untuk pengisian. Ketika lampu merah untuk persimpangan menyala, secara otomatis portal akan menyala dan memberikan jalan untuk TEB berjalan. Cara cepat ini belajar dari metode BRT (Bus Rapid Transit).

Tes perdana megabus ini baru saja dilakukan Rabu (3/8) kemarin. Negara seperti Brazil, Perancis, India, dan Indonesia sih katanya berminat meniru

Pada tes perdana itu, TEB hanya membawa sebanyak 300 penumpang, tetapi tetap ke depannya akan mengangkut 1200 orang. Tes pertama dilakukan di kota Qinhuang, yang tujuan utamanya untuk melakukan evaluasi sistem pengereman, kemampuan menarik dan konsumsi daya bertenaga listrik.

TEB ini juga dinilai masih cukup jauh untuk diimplementasikan di jalan-jalan sibuk kota China. Namun, siapapun tentu akan mengapresiasi terkait alat transportasi umum masa depan yang digagas pemerintah China ini. Sangat kreatif kan?

Gimana menurutmu? Proyek ini awalnya diragukan oleh banyak negara, dianggap hanya sekadar konsep atau wacana saja. Namun China membuktikan kalau mereka cukup serius menangani kemacetan di negaranya. Satu tahun membangun jalan itu relatif sangat cepat lho. Model bus ini pun baru saja diluncurkan Mei lalu. Selang dua bulan, dan sudah di uji coba. Bukankah ini sangat luar biasa? Jadi, kapan kamu ke China? 🙂

Suka artikel ini? Yuk follow Hipwee di mig.me!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Rajin menggalau dan (seolah) terluka. Sebab galau dapat menelurkan karya.