Biaya Resepsi Itu Batasnya Gengsi. Biar Sakral Tanpa Memberatkan Orangtua, Pakai 8 Cara Ini

Kalau mau mengikuti kata hati, kamu jelas ingin menyelenggarakan resepsi dengan megah. Pelaminan yang besar dan bertabur bunga, mengundang semua sahabat dan sanak saudara, mengambil pre wedding shoot dan after wedding shoot untuk mengabadikan semuanya.

Advertisement

Yeah, konon biaya resepsi itu cuma satu batasnya: GENGSI.

Tapi kita kan sudah dewasa. Mestinya bisa dong mengerem keinginan dan menyelenggarakan perhelatan berkesan yang tetap rasional? Di sini Hipwee akan membahas cara-cara praktis agar resepsimu tetap decent dan bermakna. Tanpa harus membobol tabungan atau memberatkan orangtua.

1. Hilangkan prosesi adat jika mendapat persetujuan keluarga. Yang penting ‘kan sah di KUA.

Yang penting sah di KUA

Yang penting sah di KUA via kompas.com

Sebelum memulai persiapan pernikahanmu, rundingkan dulu dengan keluarga soal rencana perhelatan yang akan digelar. Sepakati benar-benar di mana kalian akan mengeluarkan dana lebih, di mana kalian bisa berhemat.

Advertisement

Jika memungkinkan coba lobi keluarga untuk memangkas prosesi adat dalam resepsi. Cukup mengesahkan ikatan di KUA, lalu menyelenggarakan resepsi sederhana saja di rumah sendiri. Yang penting ikatan kalian sekarang sudah sah dan dua keluarga bisa saling mengenal lebih dekat lagi.

2. Pastikan kamu dan pasangan punya tabungan bersama. Dana ini dipakai untuk biaya printilan lucu yang kalian harap ada di resepsi

Untuk membiayai ini, pastikan kamu punya tabungan bersama

Untuk membiayai ini, pastikan kamu punya tabungan bersama via tumblr.com

Tidak semua orangtua punya sumber daya untuk membiayai keinginanmu memasang photo booth di venue resepsi. Tidak semua orangtua paham apa pentingnya menyewa fotografer dan videografer candid untuk mengabadikan momen pentingmu.

Untuk membiayai keinginan-keinginan yang hanya kamu dan pasanganmu yang mau, pastikan kalian punya tabungan bersama sejak 1 tahun sebelum menikah. Mendebet langsung gaji ke dalam 1 rekening bersama bisa jadi cara paling oke agar kalian terpaksa menabung.

Advertisement

3. Perbanyak menu gubuk dibanding buffet. Demi menghemat pengeluaran katering

Daripada buffet mending gubuk

Daripada buffet mending gubuk via tumblr.com

Amati deh. Saat kamu datang ke kondangan mana yang lebih kamu pilih: menu buffet atau datang ke gubug-gubugnya? Kalau kamu jeli kamu akan melihat bahwa buffet di kondangan biasanya menghasilkan paling banyak sisa.

Daripada membuang uang untuk makanan yang tidak dipilih tamumu nantinya, lebih baik perbanyak menu gubuk saja. Per gubuknya estimasikan jumlah porsinya 1/2-1/4 dari jumlah tamu undanganmu.

4. Terapkan sistem 50% bayar untuk kebayamu. Nantinya kebayamu akan jadi milik perias pengantinmu

Untuk kebaya, ikhlaskan ini nanti jadi milik perias pengantinmu

Untuk kebaya, ikhlaskan ini nanti jadi milik perias pengantinmu via tumblr.com

Beberapa perias pengantin dan penyedia jasa layanan pernikahan sekarang menyediakan opsi membayar 50% saja untuk pakaian pengantin. Asalkan kamu bersedia memberikan kebayamu pada mereka pasca acara agar bisa disewakan ke calon pengantin lainnya.

Jika memang berniat menghemat dana, pertimbangkan baik-baik seberapa pentingnya baju pernikahanmu itu kamu simpan. Kalau memang bisa dan tidak membuatmu gloomy karena merasa dirampok kenangannya, pakai saja cara ini. Lumayan lho menghemat sekian juta untuk kebutuhan lain.

5. Maksimalkan invitasi elektronik lewat email dan sosial media. Undangan cuma buat yang butuh saja

Daripada uang habis buat udangan, mending email aja!

Daripada uang habis buat udangan, mending email aja! via tumblr.com

Bersyukurlah, sekarang kita sudah tidak lagi hidup di masa orang bisa sakit hati karena diundang lewat email atau via Facebook dan WhatsApp saja. Undangan elektronik terbukti sudah bisa diterima oleh banyak kalangan.

Perhitungkan benar berapa undangan fisik yang harus kamu cetak. Prioritaskan mereka yang memang tidak bisa atau merasa kurang nyaman jika diundang melalui media lain.

6. Daripada keluar dana untuk preweding, pajang saja kolase foto kalian di venue resepsi

Pajang kolase foto kalian saat resepsi

Pajang kolase foto kalian saat resepsi via tumblr.com

Pre-wedding sekarang marak sekali dipilih pasangan karena merasa bisa mengabadikan perjalanan mereka. Hasilnya juga bisa dipajang di venue resepsi nantinya. Hmmm….padahal kalau mau mendapatkan gambaran otentik soal perjalan kalian berdua bukan itu lho caranya.

Alih-alih membayar mahal untuk biaya pre wedding lebih baik pajang kolase foto kalian sepanjang masih pacaran. Gabungkan dengan foto-foto masa kecil yang menggemaskan. Jauh lebih berkesan ‘kan?

7. Rundingkan dan sepakati betul siapa yang akan diundang. Harapannya keluargamu paham ini bukan pertandingan yang butuh suporter ribuan

Batasi jumlah undangan karena ini bukan pertandingan

Batasi jumlah undangan karena ini bukan pertandingan via tumblr.com

Hal yang sering membuat biaya resepsi membengkak adalah jumlah undangan yang banyak. Karena itu sepakati betul siapa saja yang ingin kamu dan keluarga undang. Pastikan apakah memang penting mengundang sekian banyak orang, atau malah cukup mengundang sedikit orang saja agar perhelatan berjalan sakral.

Ingat, ini perhelatan. Bukan pertandingan bola nasional yang membutuhkan suporter ribuan.

8. Jangan sampai berhutang untuk biaya resepsimu. Kalau membayar cash tidak mampu berarti bukan di situ gaya hidupmu

Kalau tidak mampu membayar cash, bukan di situ gaya hidupmu

Untuk biaya resepsi pastikan kamu bisa membayar cash untuk semua kebutuhanmu. Kalau sampai harus berhutang atau menggesek kartu kredit untuk melunasi dana, berarti sebenarnya bukan di situ gaya hidupmu.

Resepsi itu baru satu langkah untuk menuju fase hidupmu yang baru. Terlalu banyak berkorban di fase ini tidak baik untuk perjuanganmu ke depan. Masih banyak hal lain yang harus kalian hadapi di depannya. Masa ikhlas dirampok habis-habisan untuk urusan resepsi saja?

Selamat merencanakan hari bahagiamu ya! Semoga hanya kebaikan dan kelancaran yang datang padamu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat puisi dan penggemar bakwan kawi yang rasanya cuma kanji.

CLOSE