Tak Perlu Muluk-muluk, Menikah Hanya tentang Berjuang Bersama Orang yang Tepat #HipweeJurnal

“Yo kono mlaku dewe. Aku ki kesel. Saiki aku arep lungguh kene. Kawit mau kok mlakuuuu terus”

(“Ya sana jalan sendiri, aku tuh capek. Sekarang aku mau duduk di sini. Dari tadi kok jalaaaaan terus.”)

Advertisement

Percakapan antar suami istri ini saya dengar saat sedang jalan-jalan di Kebun Binatang Gembira Loka awal bulan ini. Ceritanya, saat itu kami sekeluarga sedang menghabiskan akhir pekan, sekalian menyenangkan Adam, yang di tanggal 7 Agustus lalu genap berusia 3 tahun. Wow, tiba-tiba saya merasa tua karena anak saya sudah sebesar itu. Haha..

Saat itu, setelah berhasil mengabadikan momen foto bersama ular, kami semua lanjut ke area satwa lain. Kebetulan, jalan yang ditempuh berikutnya adalah tanjakan dengan beberapa anak tangga. Tak disangka, ada sebuah celetukan yang membuat saya mengelus dada. Seorang suami tega berkata seperti itu kepada istrinya di tempat umum padahal di sana-sini ramai orang berlalu lalang. Belum lagi sang istri sedang dalam keadaan menggendong anak laki-lakinya yang mungkin berumur satu tahunan. Saya lihat, si istri hanya tersenyum kecut saja. Entah apa yang terjadi selanjutnya, kami terus jalan menikmati aneka satwa yang ada.

Dari kejadian singkat itu saya jadi bersyukur luar biasa mempunyai suami yang nggak pernah marah-marah sama sekali (Kalau kamu baca, jangan GR ya, Mas!)

Partner hidup (bukan yang pegang papan drop off, lho!) via www.instagram.com

Tahu nggak kalau menasihati seseorang itu ada adabnya, apalagi menasihati istri sendiri. Saya rasa menjadi suami dan juga istri memang bukanlah sebuah ‘pekerjaan’ main-main dan tak ada kata berhenti untuk terus menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Saya nggak bisa membayangkan bagaimana perasaan si istri tadi. Siapa sih yang nggak capek keliling kebun binatang yang luasnya mungkin berhektar-hektar? Meski capek adalah salah satu pangkal emosi, tapi mengertilah perasaan wanita. Bisa saja ‘kan si suami tadi dengan tenang bilang; “Dek, duduk di sini dulu ya. Mas capek. 5 menit deh, nanti kita jalan lagi.”

Advertisement

Hal ini membuat saya bersyukur luar biasa bahwa sekesal apapun, suami saya nggak pernah menunjukkan rasa itu di depan saya jika masih ada orang lain di sekitar kami. Pun jika akhirnya sudah berdua, dia tak akan mengeluarkan nada tinggi. Dan itu justru yang akan langsung mengena. Pernah suatu kali ia menasihati saya dengan sedikit kesal saat saya ngambek di sebuah pos polisi. Waktu itu saya kena tilang karena plat motor yang ketahuan belum diganti. Entah karena apa, kami malah jadi gontok-gontokanDi jalan pulang dengan tegas dia bilang kalau kejadian seperti tadi jangan diulangi, apalagi di tempat umum.

Dan kejadian-kejadian lainnya yang sudah kami lewati. Nyatanya, menikah memang bukan perkara mudah. Tapi…

Banyak yang sudah dan akan dilalui via www.pexels.com

Saya beritahu ya, menikah memang bukanlah perkara mudah. Tapi juga bukan hal yang sulit asal kamu menjalaninya bersama orang yang tepat. Banyak kejadian – kejadian nggak terduga, banyak keputusan – keputusan yang mesti dihadapi. Banyak berantem tapi banyak suka, banyak cinta, banyak pelukan, dan banyak doa. Ibarat roller coaster, menikah ada kalanya di atas, dan sesekali meluncur ke bawah.

Untungnya saya diberikan partner hidup yang luar biasa sabar dan bisa melihat dari sisi yang berbeda dalam menghadapi sebuah masalah. Saat saya sedih, dia bisa menanggapi dengan hal yang lebih positif. Saat saya mengeluh, dia bisa memberitahu bahwa ada banyak hal yang sebenarnya bisa kita syukuri. Hebatnya lagi, dia nggak segan membantu pekerjaan rumah, bantu ngurusin anak dari mandiin sampai nyuapin, dari nidurin sampai nyebokin. Yang dia nggak bisa cuma satu; nenenin!

Advertisement

Lalu bagaimana kita bisa tahu bahwa dia orangnya?

I love you via thebridedept.com

“I love you without knowing how, or when, or from where. I love you simply, without problems or pride: I love you in this way because I do not know any other way of loving but this, in which there is no I or you, so intimate that your hand upon my chest is my hand, so intimate that when I fall asleep your eyes close.” – Pablo Neruda, 100 Love Sonnets

Ada kalanya segala macam trik dan tips mencari jodoh tak berlaku saat tiba-tiba kamu merasa klik dengan satu hati. Jodoh pun merupakan satu bentuk rezeki, dia akan datang dengan sendirinya, bahkan tanpa disangka-sangka, di waktu dan tempat yang sama sekali tidak terduga. Jadi, buatlah pernikahanmu menyenangkan dengan menjalaninya bersama partner hidup yang padanya hatimu jatuh, meski saat orang bertanya kenapa dia, kamu bahkan nggak bisa menjelaskan mengapa.

Dan untuk pernikahan kita yang tepat dua bulan lagi genap berusia 4 tahun, terima kasih, Mas. Semoga kita nggak perlu lama-lama lagi LDR-an, ya!

#HipweeJurnal adalah ruang dari para penulis Hipwee kesayanganmu untuk berbagi opini, pengalaman, serta kisah pribadinya yang seru dan mungkin kamu perlu tahu 

Baca tulisan #HipweeJurnal dari penulis lainnya di sini!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

a young mother of two

CLOSE