7 Mitos yang Nggak Boleh Kamu Percaya Saat Mengasuh Bayi. Calon Mama Muda Harus Pahami Ini

Usai menjalani serangkaian prosesi pernikahan dan resmi menjadi sepasang suami istri, kehidupan rumah tangga akan semakin sempurna karena lahirnya sang buah hati. Namun, tanpa pengalaman dan pemahaman yang cukup, memiliki buah hati kali pertama akan menjadi begitu sulit dan merepotkan. Itulah kenapa, ‘campur tangan’ dari orangtua maupun mertua pasti nggak lepas dari hidupmu bersama keluarga kecilmu.

Terkadang, karena pengalaman yang dimiliki orangtua ataupun mertua, mereka merasa kamu kurang mampu dalam mengurus buah hati sendiri. Sebenarnya nggak masalah juga kalau mereka sekadar hanya membantumu. Tapi, sebagai catatan, upayakan kamu selalu mengingatkan orangtua maupun mertuamu tentang beberapa mitos yang masih mereka percayai soal mengasuh bayi. Beberapa anjuran-anjuran leluhur yang telah Hipwee Wedding rangkum di bawah ini justru sebenarnya bahaya, lho!

1. Mitos 40 hari, dari memotong kuku hingga mengurung diri di rumah. Anggapan ini banyak kelirunya!

Bayi kok dipingit? via blissfulbabies.com.au

Pasti kamu pernah mendengar saran ini dari para orangtua, ‘mengurung diri’ hingga 40 hari dan memotong kuku bayi setelah melewati 40 hari usianya. Kedua mitos ini nggak boleh lagi kamu percaya.

Yang benar, bayi nggak boleh diajak keluar ke tempat yang ramai dengan alasan akan semakin banyak kuman atau virus yang bisa menyerangnya, karena imun pada bayi sangatlah lemah. Sementara kuku yang panjang, ya, harus segera dipotong. Jangan dibiarkan hingga 40 hari. Itu justru akan membahayakan si kecil.

2. Jangan biarkan buah hatimu mengenakan sarung tangan dan kaki setiap saat. Nggak baik juga buat motoriknya kelak

Kalau lagi tidur aja. via www.instagram.com

Biasanya, orangtua zaman dulu akan mengenakan sarung tangan dan kaki pada bayi setiap saat. Seharusnya, kedua sarung ini hanya boleh dipakaikan ketika udara dingin dan ketika dia tidur atau ketika kamu tinggal sebentar, agar kuku jarinya nggak melukai bagian tubuhnya sendiri. Padahal, terlalu sering bayi dipakaikan sarung tangan dan kaki, akan memengaruhi indera perasa dan motoriknya ketika beranjak dewasa nantinya, lho.

3. Upayakan untuk nggak membebat buah hatimu dengan gurita terlalu lama, ya. Para orangtua zaman dulu sering banget nih melakukan tindakan konyol ini, duh~

Jangan terlalu kencang. via www.mini-magazine.com

Masih ada orangtua yang membebat bayinya dengan gurita dengan tujuan agar perutnya nggak kembung? Ini juga mitos yang salah kaprah. Justru gurita bisa membuat organ tubuhnya mengalami gangguan dalam pertumbuhan karena ketatnya gurita yang digunakan. Selain itu, membebat bayi terlalu kencang juga mengganggu pernapasannya. Ini bayi lho, ya!

4. Sama seperti gurita, membedong kaki bayi juga nggak terlalu bagus untuk tumbuh-kembangnya

Mending pakai baju biasa aja. via www.instagram.com

Penggunaan bedong bagi bayi juga bisa menimbulkan masalah serius. Menurut dr Attila Dewanti, SpA(K), bedong cukup dilakukan ketika selesai mandi atau saat cuaca dingin, seperti dilansir dari laman Kompas . Tujuan bedong hanyalah untuk membuat bayi merasa hangat, bukan untuk menjaga pertumbuhan kakinya menjadi sempurna. Justru, hal ini bisa menghambat tumbuh-kembang tulang kaki dan motoriknya.

5. Nggak ada hubungannya mencukur rambut bayi dengan harapan rambut barunya bakal lebih tebal dan indah. Atau hidung yang ditarik agar lebih mancung

Ada yang mengatakan bahwa rambut bayi yang baru lahir harus dicukur dulu agar kelak dia memiliki rambut yang lebih tebal dan indah. Kenyataannya, ini hanyalah mitos. Sama halnya dengan hidung, rambut juga terpengaruh dari gen kedua orangtuanya. Sementara, hidung yang terus menerus ditarik nggak akan membuatnya menjadi mancung. Ini malah bikin hidungnya mengalami iritasi semata. Kasian, ‘kan?

6. Menurut leluhur, ketika menyusui kali pertama, ASI harus dibuang dulu karena dianggap sudah basi. Ini ASI, bukan susu sapi!

Justru bagus buat bayi. via mom.me

Orang dulu percaya bahwa ASI yang baru keluar kali pertama harus dibuang terlebih dulu. Alasannya karena ada kekhawatiran ASI tersebut sudah basi karena berwarna kekuningan. Padahal, ASI yang pertama kali keluar dari payudara ibu mengandung kolostrum yang mengandung banyak sekali nilai gizi dan zat-zat pertahanan yang baik untuk bayi. Jadi, nggak ada yang namanya ASI basi.

8. Jangan lakukan hal-hal bodoh ini untuk mendapatkan tawa dari sang buah hati. Ini bahaya sekali!

Bikin bayi ketawa nggak susah kok. via libelle.nl

Pasti kamu nggak asing dengan cara lawas ini; melemparkan bayi ke udara dan lalu ditangkap kembali atau mengayun-ayunkan bayi di tangan dengan tengkurap agar dia terbahak-bahak. Tolong catat, hal ini bisa mengakibatkan Shaken Baby Syndrome (SBS), Abusive Head Trauma, Shaken Impact Syndrome, Inflicted Head Injury, atau Infant Whiplash Syndrome, yang merupakan cidera serius pada otak bayi yang juga menyebabkan rusaknya fungsi-fungsi saraf otak. Mengerikan, bukan?

Sebenarnya, ada banyak mitos dari para leluhur yang kadang masih suka diterapkan pada anak-cucunya. Sebagai generasi muda, mama muda, ataupun papa muda sekalipun, cobalah untuk belajar lebih dalam lagi soal parenting. Karena hal ini jelas akan membuatmu lebih memahami keadaan buah hatimu sendiri. Ya, kalau bisa sih jangan percayakan tumbuh-kembang anak-anakmu kelak pada babysitter atau keluargamu. Karena walau bagaimanapun, mereka bukanlah ibunya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Senois.