Kumpulan Cerpen: Menunggu

Apalah Arti Sebuah Penantian?

Mendengar kata “menunggu” rasanya tidak menyenangkan. Itu merupakan kosakata yang bisa menyederhanakan semua perasaan resah, kalut, cemas, deg-degan, rindu, takut, sekaligus antusiasme, harapan, dan juga kebahagiaan. Satu kata yang begitu ambigu, karena hasil akhirnya tidak pernah bisa kita pastikan sebelum yang ditunggu benar-benar hadir di hadapan.

Kenapa harus tentang “menunggu”?

Sadar atau tidak, dalam kehidupan sehari-hari kita dipenuhi dengan aktivitas penantian ini? Mulai dari menunggu pembimbing ACC skripsi, menunggu wisuda, menunggu panggilan kerja, menunggu seleksi CPNS, menunggu tanggal ketemuan untuk pasangan LDR, menunggu jodoh untuk yang masih lajang, dan bahkan sesederhana menunggu jemputan dari ojek online yang sudah dipesan. Menunggu adalah kata kerja yang penuh dengan prasangka. Ironisnya, tak jarang kita tak tahu pasti apa yang sedang dinanti. Betul, ‘kan?

Hipwee mengajak para kontributor kami untuk mengeluarkan imajinasi serta ganjalan saat hati sedang menanti. Kami ingin mengajak untuk lebih peka memilah rasa. Orang yang terlihat duduk santai di sudut kafe, barangkali saja sedang berusaha meredam cemas dan kalut sebab sesuatu yang ia nanti-nantikan tak juga menemukan jawaban.

Benar saja, menunggu bukan semata soal menunggu jodoh atau janji temu saat LDR-an. Menunggu bisa jadi tentang banyak hal, dan tidak terbatas soal percintaan saja. Memang inilah untungnya mengangkat sebuah fenomena sehari-hari menjadi sebuah fiksi. Sebab, kita tak perlu waktu lama untuk bisa merasa “relate” dengan kisah yang disajikan. Sebab, semuanya berangkat dari hal-hal yang kita lihat, alami, dan rasakan setiap hari.

Ebook ini berisi beberapa cerpen terpilih dari Kompetisi Menulis Cerpen Hipwee 2019. Semoga bisa dinikmati, sembari membunuh waktu saat kamu tengah menunggu sesuatu.