10 Alasan Ini Bukti Bahwa Tempe Tergolong Makanan Berkelas. Mestinya Kita Harus Lebih Bangga!

Tempe naik kelas

Tempe merupakan salah satu makanan khas Indonesia. Tempe terbuat dari fermentasi biji kedelai dengan menggunakan beberapa jenis jamur, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, atau Rh. arrhizus yang dikenal dengan ‘ragi tempe’. Selain harganya yang murah, rasanya yang gurih-gurih nikmat membuat tempe diminati oleh masyarakat Indonesia.

Namun sungguh ironis, meski dinikmati oleh semua kalangan namun selama ini tempe selalu diidentikan dengan makanan kelas bawah atau makanan ndeso. Sanpai-sampai kata tempe juga digunakan sebagai padanan suatu sikap atau mental yang bermakna lemah atau payah. Padahal selain enak, kandungan gizi tempe tak kalah dengan makanan menyehatkan lain. Namun sekarang nampaknya stereotip remeh yang tersemat pada tempe sudah tidak relevan. Inilah 10 alasan yang telah Hipwee News & Feature rangkum untuk buktikan bahwa tempe adalah makanan berkelas yang seharusnya kita hargai dan banggakan.

1. Nyatanya kandungan protein tempe sangat baik untuk tubuh. Kebutuhan minimal protein orang dewasa antara lain 0,8- 1 gram/kg BB. Dalam 100 gram tempe mengandung 19 gram protein.

Kaya protein via student.cnnindonesia.com

2. Dibandingkan dengan bahan bakunya sendiri, meski kedelai lebih banyak kandungan gizinya, namun tempe lebih mudah di cerna dalam tubuh

Lebih mudah dicerna via www.merdeka.com

3. Keunggulan tempe antara lain; sumber protein yang lebih kaya dibanding daging, sumber kalsium yang setara dengan susu sapi, satu-satunya sumber vitamin B12 dari nabati dan lain sebagainya

Perbandingan gizi tempe dengan daging via hellosehat.com

4. Tempe mudah diolah dan bisa dijadikan berbagai macam menu makanan lezat. Mulai dari tempe goreng, keripik tempe, petis tempe dan lain sebagainya.

Brownis tempe via www.foody.id

5. Karena kandungan proteinnya yang lebih besar dibanding daging sudah mendunia bahkan medapat julukan “magic food”

Disukai oleh orang Eropa via ulinulin.com

6. Di berbagai negara dunia, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat, tempe telah banyak dijadikan objek penelitian mengenai. Bahkan telah ada buku bertajuk The Book of Tempeh: A Super Soyfood from Indonesia  karya William Shurtleff dan Akiko Aoyagi

Magic food via steemit.com

7. Semakin maraknya fenomena vegetarian membuat tempe mudah diterima di dunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan olahan kedelai ini sebagai makanan pengganti daging

Favorit para vegetarian via www.karlcooks.com

8. Banyaknya peminat tempe dunia membuka peluang bisnis. Telah ada pengusaha tempe di luar negeri dan sukses. Kamu tertarik mencoba?

Rustono (kiri), salah satu pengusaha tempe asal Indonesia yang sukses di Jepang via www.karlcooks.com

9. Banyak pengusaha tempe yang sukses di luar sana dikarenakan nilai jual tempe yang tinggi. Di Belanda, tempe seberat 400 gr dijual seharga 1 euro (sekitar Rp 16.000), di Jepang 1/4 kg seharga 400 Yen (sekitar Rp 47.000), dan di Inggris per ons-nya tempe dihargai sekitar Rp 23.000. Wow!

Nilai jual tinggi via www.foody.id

10. Amita Buissink adalah pecinta tempe dari Australia. Tak hanya memproduksi tempe di Margaret River Tempeh, Ia pun membuat inovasi baru tempe nonkedelai, antara lain tempe dari beras merah, biji bunga matahari, kacang hijau, dan kacang hitam.

Amita Buissink, kedua dari kiri, berinovasi lewat tempe via ulinulin.com

Sudah sepatutnya kita lebih menghargai tempe sebagai makanan tradisional Indonesia. Stereotip tempe yang selama ini dianggap makanan kelas rendah dan dijadikan penggambaran karakter seseorang yang payah agaknya sudah tidak relevan lagi. 10 alasan di atas bukti bahwa tempe sudah naik kelas. Nasibnya yang semula digunakan untuk menggambarkan segala bentuk keterbelakangan menjadi primadona yang mulai dilirik dan diperhitungkan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.

CLOSE