2 Alasan Utama Kenapa Startup Sukses Sampai Disebut Unicorn. Unik Banget Sih Panggilannya

Apa itu unicorn

‘Unicorn’ jadi salah satu kata yang paling dicari hari ini. Ramai jadi bahasan debat kedua pilpres yang berlangsung tadi malam, berbagai meme unicorn pun bertebaran di media sosial. Kecuali kamu penggemar berat kartun ‘Little Ponny’, kebanyakan orang Indonesia juga mungkin sebenarnya tidak tahu seperti apa penampakan unicorn. Kuda bertanduk satu yang cuma ada di cerita dongeng ini memang notabene lebih sering disebut dalam mitologi Barat.

Anak-anak mungkin lebih sering melihat ‘unicorn’ via iprice.co.id

Advertisement

Lah terus unicorn apa yang dimaksud dalam debat presiden kemarin? Calon Presiden nomor 1 Joko Widodo, sempat menyebutkan kalau dari 7 unicorn yang ada di Asean atau Asia Tenggara, 4 diantaranya berasal dari Indonesia. Dilansir dari Kompas , ternyata 4 unicorn yang dimaksud adalah startup raksasa Indonesia yaitu Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka. Kenapa disebut unicorn ya?

Dalam dunia bisnis, ‘unicorn’ adalah istilah yang digunakan untuk menyebut startup yang berhasil  mencapai nilai US$ 1 Miliar. Ada 4 startup asli Indonesia yang sukses menyandang status elit ini

4 dari 7 unicorn di Asia Tenggara memang berasal dari Indonesia via www.inc.com

Meskipun istilahnya masih terdengar asing, hampir semua orang Indonesia sebenarnya pasti tahu keberadaan ‘unicorn-unicorn’ yang dimaksud dalam debat kemarin. Baik unicorn yang asli berasal dari Indonesia seperti Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka, atau unicorn luar negeri seperti Grab dari Singapura. Apalagi kalau sudah disebut contoh-contohnya di atas, mungkin kamu juga bisa menebak sendiri apa maksud unicorn dalam konteks tersebut.

Unicorn adalah startup yang bernilai di atas US$ 1 Miliar (sekitar Rp 14 Triliun)

Advertisement

Dikutip dari Tirto , nilai di sini adalah nilai keseluruhan sebuah startup atau perusahaan rintisan — bukan cuma besar pendanaan yang diterima dari investor. Startup yang sudah mencapai status ini, pasti sudah berkembang jadi perusahaan besar. Tapi diatas unicorn, masih ada decacorn (nilai valuasi US$ 10 M) dan hectocorn (nilai valuasi US$ 100 M).

Menurut pencetusnya, istilah unicorn digunakan karena sesuai dengan perjalanan startup-startup yang berhasil mencapai nilai US$ 1 M dalam waktu kurang dari 10 tahun : sangat jarang dan ajaib!

Pencetusnya Aileen Lee bilang unicorn itu sangat jarang dan ajaib, mirip startup yang sukses via officechai.com

Pertamakali digunakan dalam sebuah laporan tahun 2013, ‘unicorn’ terhitung sebagai istilah baru. Ditulis oleh seorang Venture Capitalist (VC) atau orang yang kerjanya berinvestasi pada perusahaan-perusahaan rintisan bernama Aileen Lee, laporan ini berisi tentang cerita segilintir startup yang berhasil mencapai nilai US$ 1 M hanya dalam waktu kurang dari 10 tahun. Tujuan dari laporan itu adalah untuk melihat persamaan dari kisah-kisah sukses startup, supaya bisa mencari tahu faktor apa yang menentukan kesuksesan maupun kegagalan sebuah startup.

Advertisement

Karena jumlahnya yang sangat jarang atau sedikit dan perjalanan suksesnya luar biasa sampai-sampai banyak disebut ‘ajaib’, dilansir dari Inc , Lee akhirnya memutuskan untuk memanggil sekelompok perusahaan dalam laporannya tersebut sebagai ‘unicorn’. Juga mungkin karena banyak informasi mengenai pendanaan startup bersifat rahasia. ‘Kan unicorn itu terkenal sebagai makhluk ajaib nan misterius yang tentunya sangat jarang — karena cuma ada di cerita dongeng. Lee sebenarnya sempat mempertimbangkan nama-nama lain seperti ‘home run’ dan ‘mega hit’, tapi ‘unicorn’ dinilai paling cocok. Sejak itulah unicorn akhirnya terkenal dalam dunia bisnis dan startup.

Dalam beberapa tahun terakhir jumlah unicorn memang terus bertambah. Menkominfo Rudiantara sendiri pernah mengutarakan keyakinannya bahwa Indonesia akan memiliki lebih dari 5 unicorn pada tahun 2019 ini, sebagaimana dikutip dari Liputan6 . Masih menurut Rudiantara, ke depannya startup-startup yang berpotensi besar berkembang jadi unicorn adalah startup di tiga bidang yaitu : edutech, healthtech, dan fintech. Ya semoga saja ya makin banyak startup Indonesia yang berhasil.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day

CLOSE