4 Fakta Seputar Ibadah Puasa dari Kaca Mata Ilmu Pengetahuan. Ternyata Cukup Mengejutkan

Puasa secara ilmiah.

Ibadah puasa di bulan Ramadan punya arti khusus bagi umat Islam di dunia. Bukan sekadar menahan lapar dan haus saja, tapi juga menjadikan momen ini sebagai hal istimewa dekatkan diri kepada Allah SWT. Selain puasa, taraweh, dan bayar zakat, beragam ibadah lainnya juga dilakukan. Salah satunya bantu orang-orang yang sedang kesusahan.

Advertisement

Perilaku positif itu kamu lakukan bisa secara sadar ataupun nggak. Well, puasa di bulan Ramadan memang menyimpan berbagai fakta mengejutkan. Simak ulasan Hipwee News & Feature berikut ini agar kamu semakin paham kenapa puasa di bulan suci terasa istimewa.

Adanya kesempatan melarikan diri sejenak dari pengejaran hedonisme dan materialistik dunia

Kerja sampai larut malam untuk dapatkan uang via pixabay.com

Manusia dalam kehidupan sehari-hari kerap kali mengejar harta sebagai kebahagiaan di dunia. Mau selelah apapun, kalau ada uangnya pasti akan berusaha diselesaikan secepatnya. Selain harta, jabatan yang bernilai gengsi cukup tinggi bagi manusia turut dikejar. Karena itu, nggak heran kalau puasa di bulan suci menjadi ajang bagi setiap insan introspeksi diri.

Ibadah puasa saat bulan Ramadan dilengkapi dengan kesadaran manusia memperoleh kedekatan spiritual kepada Allah SWT. Banyak umat Islam yang sadar akan kesenangan yang berlebihan dan hati tergerak untuk membantu orang-orang yang kurang beruntung.

Advertisement

Perjuangan menahan haus dan lapar ternyata bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Seperti apa ya?

Berjuang menahan hawa nafsu via pixabay.com

Kalau membayangkan perut lapar dan tenggorokan kering, rasanya puasa sangat menyiksa sekali. Ibaratnya, kok lapar dan haus ditahan-tahan karena takutnya malah jadi penyakit. Nah, inilah fakta mengejutkan dari puasa. Para ilmuwan dunia menemukan fakta kalau perjuangan manusia berpuasa malah berpengaruh positif terhadap kesehatan. Dengan mengurangi frekuensi makan, maka tubuh akan kehilangan lemak. Orang yang sedang menjalankan puasa Ramadan juga menunjukkan penurunan kadar kolesterol LDL yang merupakan faktor risiko dari penyakit kardiovaskular.

Di sisi lain, terdapat temuan baru kalau puasa selama 3 hari saja pun memiliki manfaat yang bagus. Karena puasa memungkinkan sel induk mulai memompa sel-sel darah putih baru yang berfungsi memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Puasa Ramadan disinyalir dapat mengubah kebiasaan buruk seseorang. Semisal yang awalnya susah menjalankan diet, lambat laun jadi terbiasa

Advertisement

mengurangi kebiasaan buruk via www.pexels.com

Ibadah puasa di bulan Ramadan memang memiliki manfaat yang baik bagi kehidupan seseorang. Seperti ada orang yang ingin menjalankan diet, namun ternyata susah sekali diterapkan. Dengan puasa selama sebulan, maka orang itu nggak merasa berat lagi untuk lakukan diet.

Cara menerapkannya pun mudah, yaitu lima hari dalam seminggu makan seperti biasa tanpa membatasi menu dan jumlah kaloriya. Tapi, pada dua hari berikutnya dapat konsumsi menu-menu tertentu dengan batasan kalori. Kebiasaan baik dari puasa Ramadan seperti ini merupakan salah satunya.

Ternyata puasa juga bisa mengurangi efek samping kemoterapi bagi seseorang yang menderita kanker, lho

Mengurangi efek samping kemoterapi via www.pexels.com

Seorang wartawan yang menderita kanker payudara bernama Decca Aitkenhead, dilansir dari New Statesman  mengatakan kalau puasa adalah salah satu “alat” terbesar yang membantunya menjalani kemoterapi. Aitkenhead nggak makan selama 72 jam sebelum setiap putaran kemoterapi. Setelahnya, dia merasa kalau puasa ternyata sangat bantu mengurangi efek samping dari kemoterapi.

Puasa Ramadan memang tinggal beberapa hari lagi. Bagi yang penasaran dan sadar kesehatan, mungkin sekarang adalah waktu yang tepat untuk mencobanya juga. Yuk, manfaatkan waktu yang dimiliki untuk beribadah di bulan Ramdan yang penuh kejutan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE