5 Alasan Miris Kenapa Banyak Orang Masih Minum Miras Oplosan. Padahal Korban Terus Berjatuhan

Alasan miras oplosan banyak disukai

Entah udah ke berapa kalinya kita dengar kasus kematian orang setelah menenggak minuman keras oplosan. Kali ini peristiwa serupa terjadi di Cicalengka, Kabupaten Bandung. Sampai artikel ini ditulis, sebanyak 31 orang dilaporkan meregang nyawa karena mengonsumsi miras oplosan jenis Ginseng (GG). Sedangkan 89 orang lainnya masih dirawat di beberapa rumah sakit yang tersebar di Bandung.

Advertisement

Minuman mematikan ini merupakan campuran dari senyawa metanol, Coca Cola, sirup, Extra Joss, dan air. Dilihat dari komposisinya aja, udah jelas miras oplosan itu bisa berbahaya bagi kesehatan. Metanol ‘kan senyawa kimia yang tidak untuk dikonsumsi! Dan mirisnya, kejadian di Cicalengka ini merupakan kasus kelima yang terjadi di Jawa Barat, sejak awal 2018. Meski mungkin banyak orang sadar akan bahayanya, tapi kenapa ya miras oplosan ini masih banyak diminati? Simak informasinya bareng Hipwee News & Feature.

1. Harga yang terlampau murah jadi alasan utama mayoritas orang memilih mengoplos minuman kerasnya. Soal komposisi atau isi campurannya apa sih mirisnya jadi urusan belakang~

Miras oplosan via www.kompas.tv

Murah jadi alasan utama orang lebih memilih mengoplos miras sendiri dibanding beli yang biasa. Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Juleka Susy Susanti, dilansir Merdeka , juga mengamini alasan ini. Menurutnya keracunan juga terjadi karena pembuatan dan distribusi miras oplosan bersifat ilegal, jadi produsen tidak paham soal kandungan alkohol yang dicampur itu ternyata bisa berbahaya dan menyebabkan kematian.

2. Ada faktor lain yang bikin orang tidak ragu mengonsumsi miras meski dioplos bahan macam-macam, yaitu kesetiakawanan

Kebanyakan orang mengonsumsi miras oplosan bersama teman-temannya. Karena mengutamakan kesetiakawanan, banyak orang tergoda buat ikut menenggaknya, meskipun awalnya ia sudah menolak. Ini dilakukan demi menjaga hubungan baik dengan kawan-kawannya. Kalau menolak akan dianggap tidak solid. Duh, yang begini biasanya sering menimpa bocah-bocah sekolah, yang takut dianggap tidak setia kawan.

Advertisement

3. Selain untuk menjaga hubungan baik, mereka biasanya juga ingin meningkatkan harga diri. Semakin banyak minum, maka akan makin dianggap jantan

Ingin dianggap jantan via www.merdeka.com

Kalau alasan ini soal jantan dan tidak jantan, yang bisa ditentukan dari kemampuan orang minum miras oplosan. Semakin orang itu banyak minum dan bisa bertahan alias tidak teler, maka semakin dia dianggap lelaki sejati. Kalau begini otomatis harga dirinya jadi meningkat. Dia jadi dianggap lebih hebat dari teman-temannya yang lain.

4. Katanya sih miras oplosan itu bisa menimbulkan efek teler yang lain daripada miras biasa, jadi ya atas dasar penasaran aja

Efeknya beda via www.cnnindonesia.com

Selain itu miras oplosan juga dianggap bisa memberikan sensasi yang lebih memabukkan dibanding miras biasanya. Efek inilah yang banyak dicari orang yang memutuskan buat meminum miras oplosan. Bisa juga karena awalnya penasaran, lalu melihat orang lain minum dan ternyata tidak memberi dampak berbahaya, semakin tinggi lah keinginannya mencoba. Padahal kalaupun cuma minum sedikit, kandungan di dalamnya bisa merusak liver, lambung, sampai menyebabkan penyusutan otak.

5. Ada juga orang yang memang sengaja ingin lari dari masalah dengan menenggak miras oplosan. Padahal ya malah menambah masalah baru

Advertisement

Lari dari masalah via bobotoh.id

Secara umum, seringnya orang menenggak miras karena ingin lari dari masalah. Miras dianggap bisa membantu mereka untuk sejenak melupakan masalah hidup. Sama halnya dengan miras oplosan, yang katanya bisa memberikan efek teler dan lupa. Pada sebagian orang miras juga bisa menimbulkan rasa percaya diri yang lebih tinggi. Biasanya rutinitas minum miras dilakukan mereka yang bekerja sebagai musisi, agar bisa lebih pede di panggung.

Masalah miras oplosan ini terus berlanjut, seolah tidak bisa dihentikan, juga karena lemahnya regulasi dari pemerintah. Selama ini produsen miras oplosan masih dikenakan hukuman denda dan penjara, yang merujuk pada undang-undang tentang peredaran miras murni, bukan spesifik ke miras oplosan. Meski sudah dilakukan tindakan preventif dengan memberi solusi soal dampak miras oplosan bagi tubuh, tapi kalau tidak tegas menindak industri ilegal miras oplosan, bukan tidak mungkin ke depan akan semakin banyak lagi korban yang tumbang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

CLOSE