5 Manfaat Kesehatan dari Hidup di Iklim Tropis. Meski Panas, Ternyata Ada Nilai Plus-nya

Tinggal di iklim tropis.

Tinggal di negara beriklim tropis seperti di Indonesia seringkali lebih banyak mengeluhnya dibanding bersyukur. Udara panas yang menyengat, ditambah polusi udara di mana-mana bikin kamu emosi melulu setiap hari. Kalau lagi stalking kayak gimana hidup orang-orang di negara beriklim sejuk atau dingin via media sosial (medsos), kamu jadi ingin segera pindah tempat tinggal ke sana. Padahal, hidup di negara tetangga yang iklimnya berbeda belum tentu bikin kamu betah.

Advertisement

Daripada buang-buang waktu dengan mengeluh melulu yang cuma buat harimu jadi menyebalkan, coba sekarang mulai syukuri tinggal di negara beriklim tropis deh. Meski udaranya panas, sebenarnya ada banyak manfaat yang nggak kamu sadari selama ini. Simak lima manfaat kesehatan dari hidup di negara dengan iklim tropis berikut ini biar kamu bisa lebih bersyukur mulai sekarang,

1. Udara panas itu bikin tubuhmu nggak kekurangan vitamin D dari sinar matahari. Tubuhmu jadi lebih kuat

cukup vitamin D via unsplash.com

Panas yang menyengat memang bikin kamu gerah sekali seharian. Tapi, kamu sadar nggak kalau sinar matahari yang selama ini membuatmu sebal itu ternyata meningkatkan vitamin D yang diperlukan tubuh. Dengan cukupnya vitamin D yang kamu dapatkan, maka kamu akan terhindar dari penyakit kanker, memiliki energi yang cukup, dan kondisi tulang pun akan menguat. Menurut penelitian yang dilakukan di Central Washington University , terdapat 77 persen orang yang kekurangan vitamin D disebabkan kurang mendapatkan vitamin D dari sinar matahari.

2. Tubuhmu jadi lebih bugar karena pagi hari yang cerah bikin semangat berolahraga

pagi-pagi semangat olahraga via unsplash.com

Menyambut pagi hari yang dingin biasanya bikin kamu malas bangun pagi. Udara dingin dan berembun bikin kamu lebih nyaman goler-goler di atas kasur dan di bawah selimut saja. Padahal, pagi hari harus dimulai dengan semangat mnggebu-gebu dalam beraktivitas seharian yang bikin kamu senang untuk berolahrga. Dengan sinar matahari yang membuat pagi harimu cerah, maka kamu akan semangat memulai hari dengan berolahraga. Sebuah penelitian  menunjukkan kalau remaja lebih aktif di musim panas dibanding musim dingin. Dengan cuaca yang hangat, maka aktivitas tak terganggu dan tubuh pun bugar selalu.

Advertisement

3. Sering terkena sinar matahari bikin kamu nggak mudah lupa. Bagus sekali untuk menjaga memori

kamu nggak mudah lupa via www.pexels.com

Dari sebuah studi yang dilakukan, terdapat kekhawatiran terhadap kinerja mental dan ingatan lantaran mudah terganggunya memori otak saat udara dingin. Kamu jadi lebih sulit konsentrasi karena sibuk menghangatkan diri. Hal ini berbeda saat udara panas, yakni membuatmu lebih aktif bergerak, sehingga tak mengganggu ingatanmu karena sudah memulai hari dengan berolahraga. Kamu jadi lebih bersemangat.

4. Tanpa disadari udara panas membuat kinerja jantung dan paru-paru lebih baik

bagus untuk kesehatan via www.pexels.com

Udara dingin berpengaruh terhadap kesehatan jantung dan paru-paru. Hal ini karena organ tubuh seperti jantung dan paru-paru akan lebih banyak bekerja dalam mengatur panas dan tekanan darah dalam tubuh. Jika terlalu banyak bekerja, maka tekanan darah akan meningkat ke level yang bisa membahayakan kesehatan. Lambat laun akan merusak kinerja jantung dan paru-paru.

5. Udara dingin membuat angka kematian meningkatkan lebih tinggi dibanding udara panas

Advertisement

angka kematian di musim dingin lebih tinggi via www.pexels.com

Dalam jurnal yang dipublikasikan Stanford University , dijelaskan kalau suatu negara yang iklimnya sedang hangat maka tingkat kematian warganya lebih sedikit dibanding saat musim dingin. Hal ini terjadi di Amerika Serikat, yakni angka kematian para warga perbulannya di Washington, DC, dari 1987 sampai 1989 memuncak pada bulan-bulan musim dingin dan terendah di bulan-bulan musim panas.

Begitupun yang terjadi di Jerman, yakni dalam jurnal Internasional Biometeorologi dikatakan kalau penelitian yang dilakukan Alexander Lerchl dari Münster, German’s Institute of Reproductive Medicine, menunjukkan kalau udara dingin adalah penyebab angka kematian yang meningkat di negara tersebut. Informasi ini diperoleh Lerchl dari statistik kematian Jerman yang dikumpulkan antara 1946 dan 1995. Menurut analisis Lerchl, selama musim panas memang ada warga yang meninggal, hanya saja kenaikannya relatif kecil dibanding kematian akibat flu musim dingin.

Jadi, mulai sekarang coba untuk bersyukur tinggal di negara beriklim tropis, yuk. Ternyata, sinar matahari yang selama ini kamu sering keluhkan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE