Anak Wali Kota Bekasi Main Film, Pegawai Honorer Diminta Nonton & Bayar Rp50 Ribu. Kok Kocak?

Pegawai honorer Pemkot Bekasi diminta nonton film anak wali kota

Namanya pekerja, seringkali tidak luput dari yang namanya berkeluh kesah. Entah masalah gaji yang nggak naik-naik, pekerjaan yang terus bertambah, jam kerja yang panjang, duit makan tidak cukup, dan lain sebagainya.

Advertisement

Nah tapi kali ini keluhan yang terbilang cukup unik dan miris datang dari pegawai honorer di Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi. Mereka kompak protes setelah Wali Kotanya memberi instruksi buat menonton film ‘Terima Kasih Cinta’ dan membayar uang sebesar Rp50 ribu! Kabarnya sih film ini diperankan anak Wali Kota dan wakilnya. Hmm.. simak dulu deh ulasan lengkapnya bareng Hipwee News & Feature.

Lingkungan Pemkot Bekasi geger setelah muncul instruksi menonton film ‘Terima Kasih Cinta’ di bioskop. Ribuan pegawai honorer protes karena disuruh bayar Rp50 ribu

Lingkungan Pemkot Bekasi geger via metro.sindonews.com

Beberapa dari kalian mungkin ada yang sudah mendengar kabar kalau di bioskop bakal ada film berjudul ‘Terima Kasih Cinta’. Film yang tayang perdana 17 Januari besok ini diadaptasi dari novel ‘728 Hari’ dan bercerita tentang penderita penyakit lupus. Belum beneran tayang, tapi film ini sudah bisa membuat geger lingkungan Pemkot Bekasi. Ribuan pegawai honorernya kompak mengeluh setelah muncul instruksi dari atasan buat menonton film ini dengan membayar uang partisipasi sebesar Rp50 ribu. Padahal kalau dikutip dari Sindo News , mereka ini belum terima gaji sejak Desember 2018 kemarin lo!

Tidak hanya pekerja honorernya aja, bahkan yang sudah diangkat PNS dan Pejabat Eselon IV hingga II juga diminta menonton dan membayar sejumlah uang, malah nilainya lebih tinggi. Kalau PNS Rp100 ribu, kalau pejabatnya Rp200 ribu! Waduh…

Advertisement

Saat dimintai keterangan, sejumlah pegawai kompak mengaku kalau tidak punya uang buat menonton. Tapi kalau memang diwajibkan, ada yang sampai rela pinjam uang. Kok sedih sih 🙁

Gaji aja katanya belum dibayar… via indopos.co.id

Sejumlah pegawai honorer mengaku tidak mampu jika diwajibkan membayar sebesar Rp50 ribu untuk menonton film itu. Seorang pekerja bernama BC, dikutip Sindo News , terang-terangan mengaku tidak akan ikut berpartisipasi karena tidak ada uang. Pegawai lain IP juga mengatakan kalau uang 50 ribu lebih baik dipakai membeli susu formula untuk anaknya dibanding menonton film. Lain halnya dengan pendapat pegawai bernama WH, sebagaimana dilaporkan Viva , katanya meskipun tidak punya uang, ia rela meminjam uang teman kalau memang instruksi itu sifatnya wajib. Duh, kasihan banget lo 🙁

Nah, belakangan diketahui kalau film itu diperankan oleh anak Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi. Produsernya juga digawangi istri Wakil Wali Kota sendiri lo

Para pemain Terima Kasih Cinta saat Gala Premier via www.jawapos.com

Ternyata eh ternyata, film bergenre drama ini diperankan sama Bunga Jasmine Azalea yang merupakan anak dari Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. Tidak hanya Bunga, A.Z Bintang Kamil, anak Wakil Wali Kota Tri Adhianto Tjahyono juga ikut mendapat peran di sana lo. Mereka beradu akting dengan sejumlah aktor dan aktris papan atas seperti Putri Marino, Cut Mini, Gary Iskak, dan lain-lain. Kursi produsernya pun ditempati istri Tri Adhianto sendiri yakni Wiwiek Hargono.

Menggelar nonton bareng via kahyangan.net

Selain itu, film ini kabarnya juga merupakan cara pemerintah Bekasi mem-branding pariwisata di sana. Soalnya pengambilan gambarnya memang dilakukan di beberapa lokasi di Kota Bekasi. Wali Kota Bekasi sendiri tidak menyangkal adanya imbauan menonton film ini. Tapi ia mengaku kalau instruksi ini sifatnya tidak wajib. Para pegawai juga tidak akan dikenai sanksi kalau memang urung ikut nobar.

Advertisement

Kocak sih, tapi praktik semacam ini juga sebenarnya sering kita temui, kayak “Bantu larisin ini dong, punya sepupu aku nih!”. Mirip, ‘kan?

Salah satu adegan di film Terima Kasih Cinta via www.wowkeren.com

Ya kocak sih, tapi praktik semacam ini seperti tidak asing lagi gitu. Mirip sama kebanyakan orang yang berusaha mempromosikan usaha milik keluarga atau temannya, sebagian malah mungkin ada yang memaksa. Kita yang ditawari kadang jadi tidak enak sendiri dan terpaksa membeli.

Hmm… tapi kalau terjadi di lingkungan pemerintahan, kok malah kayak gimana gitu ya… Menurutmu sendiri gimana, Guys?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

CLOSE