Nama anggota DPR RI dari fraksi Gerindra, Andre Rosiade, sejak dua hari lalu banyak jadi perbincangan warganet, lebih tepatnya jadi bahan hujatan sih. Semua berawal dari aksi penggerebekan yang ia pelopori. Andre menggerebek seorang PSK 26 tahun, sebut saja Mbak Rose, di sebuah hotel berbintang di Kota Padang.
Ia disebut mengutus 1 orang pria yang pura-puranya mau menyewa jasa plus plus Mbak Rose ini. Lewat aplikasi MiChat akhirnya muncullah kesepakatan harga tarif 800 ribu. Mereka pun janjian “begituan” di hotel. Waktu masih indehoy, pintu kamar hotel diketok, eh ternyata Andre, aparat, dan wartawan udah sigap menggerebek. Pria yang lagi sama Mbak Rose kabur entah ke mana, meninggalkan Mbak Rose yang tanpa busana dan digeruduk massa.
Bak pahlawan, Andre mengaku kalau penggerebekan itu dilakukan sebagai upaya memberantas prostitusi online, biar di Padang nggak ada bencana alam (katanya)
Andre, aparat, dan Mbak Rose saat kejadian penggerebekan di TKP via regional.kompas.com
Andre Rosiade melakukan penggerebekan itu bukan tanpa alasan. Kalau seperti yang dilansir dari suara.com, ia ingin memberantas maksiat di Padang dan membuka mata pemerintah setempat bahwa prostitusi itu betul-betul ada di tengah masyarakat. Ia juga nggak ingin Padang digempur bencana alam hanya gara-gara masyarakatnya hobi nge-seks bebas.
“Apa kita mau gempa terjadi di Kota Padang. Apa mau tsunami terjadi di Kota Padang. Kita tahu, mengapa kita harus diam. Lalu jika Andre Rosiade membongkar, apa semua harus kebakaran jenggot, ribut, protes. Pertanyaan, polisi tidak mungkin menetapkan seseorang menjadi tersangka kalau tidak ada bukti,” terang Andre.
Memberantas prostitus memang nggak dosa, malah bisa mendatangkan pahala (insyaAllah). Tapi caranya itu lo, Pak, kok brutal gitu. Udah digerebek, eh, si Mbak Rose-nya dipakai dulu
Mbak Rose saat di kantor polisi via www.jawapos.com
Dari pengakuan Mbak Rose yang dihimpun Covesia, ia begitu menyesalkan penggerebekan yang terkesan direncanakan itu. Ia kesal karena pihak Andre masih aja nyempet-nyempetin “memakai” dia dulu sebelum penggerebekan dilakukan. Bener-bener kayak ada skenarionya. Ini rentetan kejadian menurut keterangan Mbak Rose:
- Mbak Rose masuk kamar hotel jam 14.00, di dalam sudah ada pria yang diduga suruhan Andre
- Sempat terjadi negosiasi harga (padahal di chat sudah deal)
- Mereka indehoy di kamar mandi
- Sekitar jam 14.30 ada yang ketuk pintu kamar. Waktu ditanya, si pria jawab kalau itu mungkin cleaning service
- Si pria keluar kamar mandi dan pakai baju. Karena panik, Mbak Rose ngikutin dari belakang tanpa busana
- Waktu pintu dibuka tiba-tiba udah banyak orang (termasuk Andre) dan kamera. Orang-orang pada masuk
- Si pria kabur, sampai sekarang entah ada di mana
- Mbak Rose yang panik karena bugil, lari ke kamar mandi
- Ia sempat mengancam nggak mau keluar kalau nggak ada bajunya
- Akhirnya ada satu cewek yang ngasih bajunya, baru dia keluar dan digelandang ke kantor polisi
Meluruskan berita yang beredar, Andre menyangkal kalau ada unsur penjebakan. Justru katanya masyarakat lah yang inisiatif memesan Mbak Rose buat membuktikan beneran ada prostitusi online
Dari struk booking hotel yang beredar, nama pemesan hotel adalah Andre Rosiade via kumparan.com
Kalau mengutip dari Detik, si pria yang memesan itu bukanlah suruhannya. Pria itu inisiatif sendiri atas nama masyarakat yang resah di lingkungannya ada prostitusi online. Dari keterangan Andre, masyarakat yang melapor kepada dirinya, lalu ia minta bukti, dibuktikan lah dengan cara memesan PSK sekaligus hotelnya.
Andre juga menyangkal habis-habisan kalau si Mbak Rose itu sempat “dipakai” dulu. Soalnya waktu di TKP dia lihat keduanya nggak sedang berhubungan intim. Selain itu waktu dia lihat kondom di TKP masih utuh. Pun dengan si pria misterius tapi ngeselin itu yang bilang kalau Mbak Rose belum sempat diapa-apain. Halahhh…
“…masyarakat itu (si pria) kan sudah tahu bakal ada yang masuk, masa dia sudah pakai duluan kan nggak masuk akal.” tegas Andre percaya diri.
Masuk akal, Pak, masuk akaaal!
Keputusan Pak Andre melakukan penggerebekan dan dugaan penjebakan itu pun dikecam warganet dunia maya. Sampai tagar #PolisikanAndreRosiade sempat menggema di Twitter
Si mucikari yang juga ikut diringkus via today.line.me
Gemes sih memang kalau baca kronologinya di atas. Mbok ya kalau mau menggerebek ya udah gerebek aja. Nggak usah pakai ada sesi indehoy-nya dulu. Dan mestinya penggerebekan dilakukan saat si Mbak Rose ini masih pakai baju lengkap. Jadi ibaratnya kayak “Ah, mumpung ada dalih gerebek nih, kapan lagi bisa lihat cewek bugil live??!”.
Komnas Perempuan sampai ngomel-ngomel pas tahu ada penggerebekan ini. Mau PSK, karyawan kantoran, pramusaji, ibu rumah tangga, remaja tanggung, sampai selebgram, nggak pantas mendapat perlakuan seperti Mbak Rose. Itu sih kata Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah, sama aja kayak merendahkan martabat wanita. Menurutnya menguak kasus prostitusi online bisa dengan penelitian atau cara lain yang nggak menimbulkan sensasi.
Hadeeeh… moga-moga aja nggak ada lagi deh yang beginian 🙁
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
Tim Dalam Artikel Ini
