Antara Foot Binding dan High Heels, Perempuan Masih Saja Menyiksa Kakinya Demi Merasa Cantik

Membalut kaki vs sepatu hak tinggi

Entah sejak kapan, kita tampaknya telah menerima prinsip bahwa menjadi cantik itu memang butuh pengorbanan. Terutama untuk kaum hawa. Dari yang mencukur bulu tiap hari biar kulit mulus, dipencet-pencet saat facial demi muka yang kinclong, sampai operasi plastik yang jadi tren populer di berbagai negara. Meski sakit dan repot, banyak juga sih perempuan yang merasa hal itu wajar-wajar saja untuk merawat diri. Bukannya pengorbanan, banyak perempuan menganggapnya sebagai kepuasaaan hati. Lalu, seberapa parah sih rasa sakit yang masih bisa ditoleransi oleh perempuan untuk perawatan kecantikan?

Tiap cewek pastinya punya ukurannya sendiri-sendiri, tapi coba deh tanyakan pertanyaan yang sama kepada perempuan-perempuan di Cina sebelum abad ke-20. Mungkin jawaban mereka termasuk rela membalut kakinya dengan sangat kencang sampai berubah bentuk dan jadi berukuran kecil supaya bisa muat sepatu khusus yang disebut lotusMeski kini dianggap sebagai penyiksaan, tradisi yang begitu menyakitkan ini termasuk prosedur kecantikan di Cina selama lebih dari seribu tahun lamanya.

Tradisi foot binding demi bentuk kaki kecil yang diidam-idamkan perempuan Cina jaman dulu via nastroenie.plus

Nah menurut beberapa ahli, tradisi foot binding seakan-akan tereinkarnasi ke jaman modern lewat high heels lho. High heels-pun dinilai bisa sama berbahayanya dengan tradisi kuno Cina yang sudah dikutuk dan dilarang itu. Kok bisa ya? Simak kisah selengkapnya bareng Hipwee News & Feature!

Bentuk kaki manusia memang idealnya harus menapak rata di permukaan. Baik foot binding maupun high heels, memaksa kaki perempuan untuk pakai sepatu yang sangat tidak sesuai dengan bentuk alaminya

Meski tidak separah sepatu ‘lotus’bentuk high heels sangat tidak ideal untuk kaki manusia via mashable.com

Keduanya pun dilakukan perempuan demi merasa atau dipandang cantik. Kaki ekstra kecil dulu dianggap sangat cantik di Cina, sementara high heels kini jadi senjata andalan untuk membuat kaki tampak lebih jenjang dan menarik

Keduanya dinilai bisa membuat lekuk tubuh perempuan jadi lebih menarik via zuzkalight.com

Jadi tradisi dan standar kecantikan, foot binding ini dilaporkan bermula karena kaisar Cina menyukai siluet perempuan yang menari dengan kaki kecilnya. Sementara high heels justru populer sebagai lambang kekuatan perempuan yang bisa berdiri lebih tinggi dan sejajar dengan laki-laki

Dari tradisi kuno yang dianggap menyakiti perempuanm sampai  jadi lambang kekuatan perempuan modern via worldhistory.us

Pada jaman kerajaan di Cina, perempuan dengan kaki kecil yang disebut ‘lotus feet‘ dianggap sebagai perempuan ideal. Bahkan perempuan yang kakinya ‘besar’ dikabarkan jadi sulit menikah sebagaimana dilansir dari Huffington Post . Maka dari itu, foot binding jadi standar kecantikan yang dilakukan oleh kebanyakan perempuan. Sedangkan high heels sendiri baru mulai populer digunakan setelah adanya teknologi era Perang Dunia II untuk mengolah baja. Sebelumnya sudah ada sih desain sepatu berhak tinggi yang terbuat dari kayu, tapi sepatu seperti ini tidak practical karena tidak dapat bisa menahan berat badan pemakai.

Foot binding sudah disebut tidak manusiawi, sementara high heels kini dipuja sebagai pilihan fashion. Padahal keduanya menimbulkan perubahan deformasi atau perubahan bentuk kaki yang tidak wajar

Tidak seekstrem sepatu lotus yang ekstra kecil, tapi high heels juga bisa mengubah bentuk kakimu via www.thoughtco.com

Terutama jika melibatkan unsur paksaan. Selama memakai high heels itu murni pilihan, bukan syarat kecantikan yang distandarisasi semacam foot binding di Cina, ya mungkin tidak apa-apa

Bisa punya dampak atau kerusakan permanen via www.independent.co.uk

Pakai sepatu lotus maupun high heels dalam waktu yang lama, bisa bikin struktur kaki berubah. Soalnya kaki dipaksa mengikuti bentuk sepatu yang jelas-jelas tidak ideal

Bentuk jari kaki berubah akibat dipaksa mengikuti bentuk sepatunya via www.blisterprevention.com.au

Padahal kaki itu tempat berkumpulnya ujung-ujung syaraf. Berbagai efek samping seperti sakit kepala atau rasa tidak nyaman di pundak, bisa timbul karena terganggunya keseimbangan badan yang ditumpu kaki

Bahaya jika kaki harus terus berada di posisi seperti ini via www.sciencedirect.com

Bahayanya nggak cuma sampai disitu aja lho. Memakai sepatu hak tinggi bisa menimbulkan penyakit lain seperti varises. Duh!

Dampaknya memang nggak segera sih, tapi baik foot binding atau pakai sepatu hak tinggi bisa mengganggu kesehatan via www.depokpos.com

Pasti banyak orang yang bakal tidak setuju jika foot binding dan high heels disamakan atau dibandingkan seperti contoh di atas. Terutama perempuan yang benar-benar merasa lebih cantik dan percaya diri jika mengenakan sepasang heels. Sedikit rasa tidak nyaman mungkin tidak sebanding dengan kepuasaan hati ketika memakai high heels. Tanpa mengesampingkan pilihan personal itu, semua orang tetap harus berhati-hati akan efek samping yang bisa ditimbulkan jika memakai heels tinggi terlalu lama atau terus menerus…

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE