Balkonjazz Festival Rayakan Kegembiraan Masyarakat Pedesaan di Sekitar Borobudur, Seru Banget!

Balkonjazz Festival Borobudur

Sabtu, 14 September 2019 lalu merupakan salah satu hari yang paling berbahagia bagi masyarakat sekitar Candi Borobudur. Pasalnya, setelah sekian lama ditunggu, perhelatan akbar Balkonjazz yang diselenggarakan di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah tersebut sukses digelar dan mengundang atensi dari berbagai pihak. Mulai dari pengunjung lokal hingga mancanegara.

Selain mengundang para musisi ternama yang tentunya sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, acara ini juga menjunjung tinggi potensi lokal yang dimiliki oleh warga setempat untuk lebih dikenal dengan publik di luar sana. Bahkan, perpaduan musik, keramahan warga, dan juga kekayaan alam sekitar juga menjadi daya tarik utama. Dan, yang lebih membuat acara ini juga ramai dikunjungi adalah tidak adanya biaya yang diperlukan untuk membayar, alias gratis!

Balkonjazz adalah salah satu upaya untuk memajukan roda perekonomian warga sekitar

Pintu masuk area Balkonjazz Festival via www.hipwee.com

Begitu masuk ke area di mana acara ini digelar, tampak berderet dari ujung hingga ujung lapak dagangan masyarakat sekitar. Mulai dari jajanan ringan, makanan berat, pakaian, kerajinan, hingga pernak-pernik hasil kreativitas anak muda juga dipamerkan dan dijual di sepanjang “gubuk” ini. Selain itu, para penjualnya yang memang rata-rata penduduk lokal ini begitu ramah ketika bercengkerama dengan para pengunjung.

Bakkar Wibowo selaku inisiator dan Direktur Balkonjazz Festival pun mengatakan bahwa acara ini memang dilaksanakan sebagai sebuah gelaran tahunan yang ada di tengah masyarakat, sekaligus sebagai momen di mana potensi lokal bisa terangkat ke ranah yang lebih luas. Dengan begitu, ekonomi dari warga di seputaran tempat diselenggarakannya Balkonjazz diharapkan bisa lebih tumbuh dan berkembang.

Acara ini setidaknya diramaikan oleh lima ribu penonton yang berdatangan dari berbagai daerah

Para pengunjung Balkonjazz via www.hipwee.com

Kesuksesan acara ini tentunya juga tak bisa dilepaskan oleh antusiasme penonton. Sebanyak kurang lebih lima ribu pengunjung hadir untuk memeriahkan acara yang dilaksanakan tepat di depan tiga Joglo Balkondes tersebut. Beberapa dari mereka bahkan datang dari luar Jawa dan bahkan luar negeri, meskipun memang didominasi oleh pengunjung yang berasal dari Jawa Tengah dan juga DIY.

Sebenarnya banyak festival musik yang digelar di Indonesia, namun Balkonjazz Festival memiliki perbedaan di mana gelaran ini ditujukan untuk mempromosikan ekonomi lokal, terutama bagi daerah-daerah di sekitaran destinasi wisata. Artis penampil pun bisa menjadi influencer bagi potensi ekononomi lokal.

Meski mengundang musisi era sekarang, penampilan kesenian daerah setempat pun tetap menjadi daya tarik bagi penonton

Tarian kesenian daerah setempat via www.hipwee.com

Hal unik lain yang dapat dilihat di sini adalah bagaimana antusiasme para pengunjung untuk melihat dan menikmati suguhan kesenian daerah berupa tarian tradisional. Meskipun acara ini bertajuk jazz yang memang identik dengan hiburan masyarakat kelas atas, namun penyelenggara tak lupa untuk menonjolkan apa yang benar-benar dimiliki oleh penduduk setempat.

Buktinya, tak hanya acara musiknya saja yang ramai dikerumuni oleh para penonton, namun saat beberapa pemudi menampilkan tarian tradisional mereka lengkap dengan baju tarinya juga sukses menarik perhatian seluruh pengunjung.

Banyak sekali kejutan yang dihadirkan oleh pihak penyelenggara, hal tersebut membuat banyak pengunjung rela berdatangan dari luar daerah

Frau adalah salah satu yang ditunggu-tunggu oleh para pengunjung via www.hipwee.com

Selain menampilkan Yura Yunita, Rio Febrian, Payung Teduh, Dialog Dini Hari, Langit Sore, Tashoora, dan juga Nosstress, Balkonjazz juga sukses menghadirkan kembali mbak Lani “Frau” ke tengah-tengah para pendengar setianya. Pasalnya, setelah sekian lama mengosongkan diri di kancah permusikan, Lani pun dengan senyuman khasnya menyapa semua orang yang berada di depan panggung dan melanjutkan dengan dentingan sendu pianonya.

Alhasil, para pengunjung yang sebelumnya tersebar di beberapa tempat, mereka mendadak berkumpul dan membuat area depan panggung penuh sesak saat Lani menginjakkan kakinya di atas panggung.

Setelah suksesnya Balkonjazz Festival ini digelar, banyak pengunjung yang mengutarakan keinginan mereka agar acara ini dapat lebih mengeksplorasi banyak desa-desa yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Dengan begitu, akan lebih banyak pula konsep menarik yang disuguhkan kepada masyarakat. Kita tunggu bersama-sama ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

Editor

ecrasez l'infame