Begini Proses Berubahnya Buah Kakao Jadi Cokelat yang Kita Kenal. Ternyata Banyak yang Belum Tahu

Proses pembuatan cokelat dari biji

Siapa sih yang nggak suka cokelat?

Anak kecil suka dengan rasa manis cokelat yang dibungkus tokoh kartun atau superhero. Para remaja ABG mulai mengerti betapa romatisnya mendapat hadiah cokelat saat perayaan Valentine. Cokelat bahkan juga digandrungi orang dewasa karena dikenal punya efek meredakan stres sampai aphrodisiac untuk daya tarik seksual. Cokelat pun bisa diolah menjadi bentuk yang sangat beragam, dari batangan, bubuk, dilelehkan jadi saus, jadi taburan, dan lain sebagainya.

Meski sebagian besar orang mengenal dan tahu rasa cokelat, mungkin cuma sedikit banget orang yang paham proses pembuatan cokelat dari aslinya buah kokoa ke bentuk yang kita kenal selama ini. Dari buah-buah berwarna-warni dan berdaging putih, bisa jadi cokelat yang pekat dan berwarna gelap. Apalagi sekarang skala produksi cokelat biasanya gede-gede-an di pabrik, kita cuma tahu hasil jadinya dan makin jarang lihat bentuk aslinya. Sebagaimana telah diangkat Boredpanda , seorang produsen cokelat rumahan dari London bernama Dom Ramsey menunjukkan perjalanan cokelat dari pohon hingga jadi batangan. Yuk lihat bareng prosesnya bareng Hipwee News & Feature!

Bunga ini asal mula cokelat yang kita udah biasa makan atau minum sekarang. Nggak nyangka banget ‘kan?

Bunga-bunga tumbuh di sepanjang batang pohon via www.boredpanda.com

Dari pohon kokoa itu, bunga-bunga bakal bermekaran dan tumbuh jadi buah yang juga disebut sebagai ‘cocoa pods’ atau ‘tempat kokoa’

Buah kakao akan tumbuh berwarna-warni via www.spectator.co.uk

Buah-buah akan tumbuh besar di sepanjang batang pohon sampai siap dipetik

Memenuhi batang pohon dan akan dipetik jika sudah masak via www.sistemafaeb.org.br

Buah itu nantinya akan tumbuh jadi berwarna-warni. Ada yang merah menyala, oranye, sampai kuning karena perbedaan sedikit DNA

Berwarna-warni karena varietas dan jenisnya yang mungkin sedikit berbeda via imgur.com

Jadi perbedaan warna bukan pertanda pasti kematangan buah. Meski warnanya merah sekalipun, buah kakao bisa jadi belum matang

Pertanda buah itu sudah matang kalau dikocok dan isi dalam pod-nya bergerak karena ada cairan via www.boredpanda.com

Jika sudah matang, isi dalam pod kakao-nya akan sedikit berair dan berisi sekitar 25-40 biji kakao

Biji kakao diselimuti selaput putih yang manis via imgur.com

Jika biji kokoa itu dibelah, isi dalamnya bakal terlihat begini guys. Kebanyakan akan berwarna ungu seperti ini, tapi ada juga yang berwarna lain

Semakin pucat warnanya, biasanya rasa cokelatnya semakin tidak kuat via imgur.com

Proses selanjutnya adalah fermentasi. Selama 5-7 hari dengan ditutupi daun pisang, selaput putih biji kakao akan mencair dan menyebabkan warna kecokelatan di biji

Proses fermentasi ini penting untuk meningkatkan rasa via www.boredpanda.com

Proses fermentasi sangat penting untuk meningkatkan rasa cokelat. Dalam proses ini, suhu dari biji kakao bisa mencapai 50°C. Jadi jika melewati proses ini, cokelat sebenarnya sudah tidak lagi mentah. Proses inilah yang biasanya jarang dilakukan oleh petani cokelat Indonesia. Makanya meski banyak mengekspor cokelat, cokelat-cokelat Indonesia sayangnya masih sering dihargai dengan rendah.

Setelah difermentasi, biji harus dikeringkan di bawah sinar matahari selama 7-10 hari. Biji harus rutin dibolak-balik supaya keringnya merata

Bijinya harus dijemur. Makanya susah  kalau menanam cokelat di wilayah dingin atau banyak hujan via imgur.com

Dalam keadaan kering inilah, biji kakao biasanya dijual ke perusahaan cokelat atau diekspor ke luar negeri

Biji-biji cokelat biasanya dipaketin pakai karung begini via www.boredpanda.com

Kalau di toko cokelatnya Dom ini, biji kakao yang diterima akan diperiksa satu-satu. Cuma biji-biji oke yang akan dipakai

Mencari yang cacat, lembap, atau residu kayak kerikil, biar tidak merusak rasa via www.boredpanda.com

Setelah itu, biji-biji yang sudah disortir akan dipanggang. Nah roaster kecil-kecilan ala tokonya Dom bentuknya begini~

Kalau di pabrik, biji kakao akan di-roast dalam jumlah besar via www.boredpanda.com

Tahap selanjutnya adalah memperkecil partikel kakao. Biji akan dihancurkan ke bentuk yang lebih kecil dan halus

Remah-remah biji kakao via imgur.com

Remah-remah biji kakao itu akan digiling di mesin seperti ini. Gerakan gesekan akan menimbulkan panas yang melelehkan kandungan cocoa butter dalam biji

50% dari berat cokelat itu dari cocoa butter via www.boredpanda.com

Proses ini akan dilakukan selama 2-3 hari. Selain untuk memperhalus cokelat yang dihasilkan, proses ini juga bakal menghilangkan rasa pahit kakao

Biar teksturnya halus dan shiny, di tahapan ini juga pemanis, gula, susu, atau tambahan rasa dimasukkan via imgur.com

Akhirnya cokelat siap dicetak dan jadi batangan-batangan yang kita kenal selama ini

Dicetak sesuai keinginan via imgur.com

Biasanya proses ini akan dilakukan secara terpisah-pisah, tapi semakin banyak orang yang tertarik mengolah cokelat dari awal. Ya seperti toko-nya Dom ini

Cokelat yang dihasilkan oleh chocolate maker asal Inggris, Dom Ramsey via imgur.com

Ternyata emang panjang banget ya proses pengolahan cokelat dari bentuk aslinya di alam sampai jadi cokelat yang kita biasa konsumsi. Bahkan mungkin banyak juga orang yang tidak tahu seperti apa rupa buah kakao, padahal tiap harinya makan atau minum sesuatu yang berasa cokelat. Apalagi sebagai orang Indonesia, sebenarnya pengetahuan kayak gini penting banget. Soalnya negara kita itu salah satu penumbuh dan pengekspor cokelat paling besar di dunia. Sayangnya, peran Indonesia di rantai produksi cokelat ini biasanya cuma terbatas di penyediaan bahan mentah yang nilainya sedikit. Terus kita mengimpor kembali cokelat-cokelat hasil olahan asing dengan harga yang jauh lebih mahal 🙁

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day

CLOSE