Belajar dari Tragedi Mina 2015: Apa yang Harus Kamu Lakukan Agar Selamat dari Kerumunan Jutaan Manusia?

Musim haji tahun ini kembali menelan korban jiwa. Tanggal 24 September 2015 kemarin, setidaknya 717 jamaah haji tewas dan 863 lainnya luka-luka karena terjebak kerumunan manusia di Mina, bukit kecil tempat para jamaah haji melakukan ritual lempar jumrah. Al Jazeera  melansir bahwa kerumunan manusia ini menjadi kacau saat 2 rombongan jamaah haji dari arah berlawanan saling bertemu.

Advertisement

Peristiwa tewasnya jamaah haji di Mina ini bukan untuk pertama kali. Pada tahun 1990, 1994, 1998, 2001, 2003, dan 2006 hal yang sama juga terjadi.

Tapi tahukah kamu kalau kerumunan manusia yang mematikan bisa terjadi di mana-mana? Tak harus jadi jamaah haji dulu untuk bertemu kerumunan massa. Acara seperti konser musik, pertandingan bola, bahkan perayaan tahun baru juga rentan fenomena ini. Dan jangan salah, nyawa pun bisa melayang di sini.

Semoga ini tak akan pernah terjadi padamu nanti. Tapi jika kamu terjebak pada situasi ini, bagaimana caranya agar bisa menyelamatkan diri?

Advertisement

Cara terbaik untuk keluar dari kerumunan adalah secara diagonal, dengan menggerakkan tubuhmu ke arah samping

Togawanderings / Creative Commons

Togawanderings / Creative Commons via www.flickr.com

Jika kamu menemukan dirimu terjebak di kerumunan manusia, cara terbaik untuk keluar dan menyelamatkan diri adalah dengan menggerakkan tubuhmu ke arah samping. Kenapa? Karena ini adalah cara terbaik untuk menjaga napasmu tetap terjaga.

Dalam kerumunan massa seperti ini, banyak orang tewas karena lemas atau kehabisan napas. Jadi, mereka tewas bukan karena terinjak-injak.

Bergerak ke depan atau ke belakang akan menciptakan gaya desak yang membuat pernapasanmu semakin tercekat. Maka dari itu, bergeraklah ke samping. Jangan lupa letakkan kedua tanganmu di depan dada untuk melindunginya dari gaya desak yang berbahaya.

Advertisement

Perhatikan juga hal-hal berikut ini:

  • Berusahalah untuk tetap berdiri tegak. Tapi jika kamu terjatuh, segera lindungi kepalamu dengan lengan dan “berbaringlah” dalam posisi tidur bayi. Ini akan membuat paru-parumu terlindungi.
  • Hati-hati! Permukaan lantai yang licin bisa membuatmu terpeleset
  • Hindari berada di dekat dinding, pagar, barikade, atau benda mati lainnya. Gaya desak yang terkumpul di sekitar benda mati lebih tinggi dan berbahaya

Kerumunan manusia bisa berubah berbahaya dalam sekejap mata. Karena itu, ketahuilah kerumunan mana yang aman, dan mana yang berpotensi jadi berbahaya

Sabarimala Human Stampede 2010 | Creative Commons

Sabarimala Human Stampede 2010 | Creative Commons via en.wikipedia.org

Kerumunan manusia yang tadinya terlihat “biasa-biasa saja” bisa berubah jadi berbahaya dalam sekejap mata. Maka dari itu, hindarilah kerumunan yang punya potensi berubah berbahaya. Kerumunan seperti apakah itu?

  • Densitas manusianya lebih dari 4 orang per meter persegi. (Gaya desak dari 5 orang dewasa saja sanggup membuat paru-paru kita kolaps)
  • Tidak ada polisi, satpam, atau siapapun di situ yang bertugas mengatur kerumunan.
  • Tidak ada loudspeaker yang bisa dipakai untuk mengatur kerumunan
  • Kamu menerima gaya desak dari segala penjuru arah, dan mulai sulit untuk bergerak keluar

Jika berada dalam situasi seperti itu, menyingkirlah segera sebelum kerumunan manusianya benar-benar berubah kacau. Dengan begitu, kamu sudah melindungi dirimu sendiri dari kemungkinan buruk terjadinya tragedi.

Terlepas dari apa yang terjadi, semoga 717 jamaah haji yang meninggal di Mina tahun ini mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Semoga ke depannya, pemerintah Arab Saudi bisa menyediakan infrastruktur yang lebih memadai untuk jamaah haji yang semakin lama semakin besar jumlahnya. Semoga kita nggak akan pernah terjebak dalam kerumunan ribuan manusia seperti ini. Tapi jika hal buruk itu benar-benar terjadi, semoga kita tahu apa yang harus dilakoni.

Ingat, guys. Bergerak ke samping.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ophelia of the postmodern age.

CLOSE