Berbagai Masalah Gigi Dibahas dalam Dental Expert Forum 2019. Ternyata Bukan Cuma Gigi Bolong Doang Lo

Dental Expert Forum 2019 dengan tema "Smile Revolution".

Siapa sih yang nggak mau punya senyum cemerlang dan ceria? Salah satu kunci dari senyuman yang kece banget kayak gitu pasti dari kondisi gigi. Namun kadang gigi juga banyak masalahnya, mulai dari ukuran nggak sama, letaknya miring, tongos, berlubang, dan banyak banget masalah gigi lainnya yang lebih ngeri dan nggak kamu sangka bisa dialami siapa saja. Inilah yang jadi tema utama acara Dental Expert Forum 2019 persembahan brand pasta gigi produksi PT Unilever Indonesia Tbk., Pepsodent, melalui Pepsodent Dental Expert Center (PDEC).

Dental Expert Forum 2019 (Dok: Dwita Apriliani/Hipwee)

Dengan tema “Smile Revolution”, Dental Expert Forum 2019  membahas masalah gigi serta bagaimana penanganannya mulai dari yang biasa sampai yang ngeri tingkat dewa. Acara yang diadakan di GRHA Unilever, BSD, Tangerang, pada Senin, 8 April 2018 ini dihadiri kurang lebih 200 peserta yang merupakan dokter gigi. Demi meningkatkan kesehatan gigi masyarakat yang kondisinya ngeri banget, dokter gigi pun harus upgrade pengetahuan lewat forum seperti ini lo. Yuk simak ulasannya, supaya kamu paham kalau menangani masalah gigi itu nggak gampang.

Dental Expert Forum 2019 bantu para dokter gigi temukan cara penanganan masalah gigi pasien yang kian parah. Mulai dari tahap awal konsultasi sampai ke eksekusi

sambutan oleh Vice President Unilever, Ira Noviarti (Dok: Dwita Apriliani/Hipwee)

“Merupakan suatu kebanggan Dental Expert Forum ini diselenggarakan sampai k-13 kali dan ini menjadi kedua terbesar yang diadakan di gedung ini. Dengan tema Smile Revolution, acara ini diisi para pembicara expert dibidangnya,” – ujar Vice President Unilever, Ira Noviarti, pada Senin (8/4/2019) di Dental Expert Forum 2019, GRHA Unilever, BSD, Tangerang.

Penyelenggaraan Dental Expert Forum 2019 juga bekerjasama dengan Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB-PDGI) dengan memberikan Satuan Kredit Partisipasi (SKP) seminar kepada para undangan dokter gigi. Istimewanya, seminar ini bisa diakses secara online lewat Live Webinar Dental Expert Forum 2019 di aplikas @docquityindonesia. Hal ini tentunya jadi kesempatan untuk para dokter gigi untuk mengembangkan ilmunya dalam menangani pasien.

Di sini, kita jadi tahu bahwa masalah gigi itu bukan cuma soal gigi berlubang atau karang gigi. Dalam acara ini, drg. Griya Ridha and Team dalam materi “How to Treat Patient from A to Z”, menjelaskan bahwa ada banyak problematika yang dialami pasien dan membutuhkan penanganan yang tepat. Seperti gigi yang rusak karena sering merokok, sampai gigi yang jamuran di mana-mana karena malas menyikat gigi. Ngeri lho kalau dibayangkan. Ternyata 32 gigi yang kita miliki banyak banget masalah yang mengintainya.

salah satu pembicara, yaitu drg. Astrid Khatalia, Sp. Pros (Dok: Dwita Apriliani/Hipwee)

Selain drg. Griya Ridha, hadir pula drg. H M Bernard O. Iskandar, Sp. Kg(K), FICCF, FICD melalui materi “Tooth Sensitivity and Endodontic Treatment” dan drg. Astrid Khatalia, Sp.Pros dengan materi “Successful Veneers: Beautiful Smile, without Sensitive Teeth”. Seperti yang dijelaskan drg. Astrid Khatalia, Sp.Pros, para dokter gigi seharusnya nggak cuma fokus pada gigi pasien saja, tapi juga pada wajah pasien. Misalnya, nggak semua gigi kuning itu harus itu diputihin atau nggak semua gigi putih itu bagus. Pemeriksaan gigi pasien itu sebaiknya dilihat secara keseluruhan lantaran wajah berpengaruh besar terhadap gigi pasien.

Para dokter gigi juga diberikan informasi tentang apa saja peralatan yang dibutuhkan selama praktek dan cara menggunakannya dengan tepat

live demo oleh drg. Griya and team (Dok: Dwita Apriliani/Hipwee)

Selain itu, para dokter gigi juga harus memperhatikan berbagai peralatan yang dipakai selama praktek. Karena tiap peralatan yang beda merek juga beda rules-nya. Di sisi lain, ada juga pra execution sebelum mengeksekusi gigi pasien, yaitu pertemuan pertama yang seharusnya menjadi tahap konsultasi yang nggak bisa disepelekan. Dalam sesi konsultasi ini dokter gigi harus mendengarkan semua keluhan pasien untuk membuat perencanaan penanganan yang tepat. Contohnya, konsultasi belum tentu 10 atau 15 menit saja, karena dokter gigi juga harus mendengarkan keluhan pasien dan melihat kondisi giginya. Tak lupa, pasien juga erlu diberikan timetable, harga, dan risiko-risiko yang akan pasien alami. Baru pada pertemuan kedua dilakukan penanganan.

Nggak dipungkiri juga era digital sekarang ini membuat para dokter harus berinteraksi dengan pasien lewat media sosial maupun aplikasi chatting

para dokter yang hadir memenuhi undangan Dental Expert Forum 2019 (Dok: Dwita Apriliani/Hipwee)

Dunia informasi yang serba digital seperti sekarang membuat para dokter gigi juga mau nggak mau berinteraksi dengan pasien melalui aplikasi chatting WhatsApp (WA) ataupun berbagi informasi tentang perawatan gigi di media sosial. Buat dokter gigi yang punya klinik, hal ini lumayan untuk mempermudah pasien dalam mendaftar atau butuh informasi.

Acara ini juga dilengkapi dengan re-launching Sensitive Expert by Pepsodent yang dapat mengurangi rasa ngilu dalam 30 detik

peluncuran Sensitive Expert by Pepsodent (Dok: Dwita Apriliani/Hipwee)

Acara Dental Expert Forum 2019 ini juga bersamaan dengan re-lanching Sensitive Expert by Pepsodent. Pasta gigi yang mengandung HAP, potassium citrate, dan zinc citrate ini mampu mengurangi eksitasi saraf gigimu lho. Nggak cuma itu, Sensitive Expert by Pepsodent juga terbukti secara klinis meredakan ngilu pada gigi sensitif dalam 30 detik. Apalagi solusi gigi sensitif itu bukan hindari penyebabnya, tapi singkirkan ngilunya. Dengan memakai Sensitive Expert by Pepsodent, kamu nggak harus khawatir lagi saat makan panas atau minum dingin deh.

Setelah tahu bahwa masalah gigi itu banyak dan rumit, semoga membuat kita semua lebih peduli soal kesehatan gigi ya. Untuk tahu masalah gigi selengkapnya, cek di sini ya. Semisal kamu punya masalah gigi, jangan takut untuk ke dokter. Daripada semakin parah? Ngilu loh~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kopito Ergo Sum -- Aku minum kopi maka aku ada.