Berkat Sains, Tinja Saja Bisa Diubah Jadi Makanan. Wah, Katanya untuk Persediaan Konsumsi Astronot

Mengubah tinja jadi makanan

Membayangkan bagaimana tinja diubah jadi bahan makanan mungkin bikin sebagian besar orang langsung mual. Sebagai material sekresi yang dianggap sangat menjijikan tentu nggak ada orang yang kemudian mau mengonsumsi lagi tinjanya sendiri. Bukan hanya nggak mau, membayangkan tinja diolah jadi bahan layak makan saja rasanya mustahil banget.

Advertisement

Tapi ternyata, wacana mengubah tinja sebagai bahan makanan ini bukan sekadar isapan jempol. NASA terobsesi menemukan formula pengubah tinja jadi makanan buat astronot sejak 2011 lalu. Dilansir dari Kompas , ilmuwan Penn State bahkan sudah menemukan caranya sekarang. Jadi suatu saat astronot atau bahkan manusia di bumi kekurangan bahan pangan, mungkin nggak ya kita akan makan olahan tinja kita sendiri? Yuk simak uraian Hipwee News & Feature berikut biar paham tentang penemuan menghebohkan ini.

NASA menggelontorkan dana sejak 2011-2013 untuk bisa mengubah tinja jadi bahan makanan. Bentuknya bakal mirip olesan atau selai gitu…

Toilet ISS via sains.kompas.com

Sebanyak 200.000 dollar AS dihabiskan oleh lembaga NASA setiap tahunnya selama tiga tahun demi mengubah feses atau kotoran manusia jadi makanan yang layak dikonsumsi buat para astronot. Bahkan Penn State mengklaim sudah menemukan cara dan formulanya lo! Konsepnya adalah feses atau kotoran manusia akan jadi semacam Marmite atau Vegemite yang biasanya jadi olesan dan pendukung makanan. Namun kali ini olesannya berupa mikroba yang lengket.

Bukan hanya iseng, sebenarnya kalau tinja bisa diubah jadi makanan, maka akan sangat membantu astronot dalam misi luar angkasa. Maklum, di ISS nggak ada minimarket dan abang jualan lewat~

Hmm yummy! via www.lifegate.com

Sejauh ini NASA belum sepenuhnya berhasil dan mempraktikan pengubahan tinja jadi makanan. Namun untuk urin, NASA sudah bisa diubah menjadi air bersih layak konsumsi bagi astronot. Sementara tinja masih menjadi sampah luar angkasa yang kemudian dibuang dan terbakar di atmosfer. Karena hanya jadi sampah luar angkasa saja, maka NASA menilai kotoran manusia perlu lebih ‘diringkas’ lagi dengan cara didaur ulang. Katanya kalau NASA bisa mengembangkan formula buat mengubah tinja jadi makanan, maka akan sangat membantu persediaan makanan astronot selama di luar angkasa.

Advertisement

Singkatnya, cara kerja yang dibayangkan ilmuwan adalah memecah zat-zat yang ada di limbah manusia jadi 52% protein dan 36% lemak. Lumayan tuh…

Cukup bergizi, kan? via www.lifegate.com

Limbah manusia yang berupa urin dan feses akan dimasukkan ke dalam sebuah reaktor yang juga dimasukkan canpuran bakteri-bakteri untuk menghancurkan kotorannya. Ketika campuran bakteri dan limbah menghasilkan gas metana, akan diumpankan ke jenis bakteri kedua sampai bakteri tersebut berhasil menumbuhkan 52 persen protein dan 36 persennya lemak. Jadi pada dasarnya astronot nggak sepenuhnya makanan kotoran manusia olahan, melainkan hasil rekayasa bakteri yang pertumbuhannya dibantu oleh zat yang ada di feses. Jadi nggak jijik-jijik amat ‘kan?

Sebelumnya teknologi serupa yang mampu mengubah tinja jadi air bersih juga sudah ada di Jakarta lo

Bersih banget ya airnya… via jurnalisnews.com

Di awal tahun 2018, penemuan yang diprakarsai oleh ilmuwan PT MJH Lestari Internasional, Andri Oba dan Chairunnas telah berhasil mengubah limbah tinja jadi air bersih. Temuan yang sering disebut Andrich Tech System ini bahkan sudah dikunjungi oleh pemerintah secara langsung dan bakal diimplementasikan ke kota-kota padat penduduk di Jakarta. Konsepnya hampir sama, tinja diubah jadi air bersih, kemudian sisa padatannya bisa dimanfaatkan jadi pupuk.

Meski aneh mendengar penemuan-penemuan di atas. Namun ternyata hal tersebut mungkin tercapai berkat sains. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan bisa membawa manusia makin nggak ‘nyampah’ dan misi ke luar angkasa pun jadi lebih mudah.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE