Bukan Mitos, Begini Penjelasan Simpel Kenapa Gerhana Bulan Bisa Bikin Air Laut Naik dan Ombak Besar

Kenapa gerhana bulan bisa menyebabkan air laut naik dan ombak besar

Belakangan ini media mulai ramai memberitakan gerhana bulan total yang katanya bakal terjadi akhir Juli nanti. Mungkin kamu termasuk orang yang keheranan, bukannya Januari kemarin baru gerhana bulan ya? Kok udah gerhana lagi? Katanya sih tahun ini memang jadi tahun spesial guys. Soalnya kita bisa melihat gerhana bulan 2 kali. Dan kabarnya, gerhana kali ini bakal jadi gerhana paling lama di abad 21 lho.

Gerhana bulan total via kannada.club

Nah, gerhana bulan ternyata bukan fenomena biasa yang cuma bisa kita lihat, foto, dan upload di media sosial. Peristiwa ini bahkan bisa membawa perubahan tertentu pada bumi, salah satunya naiknya gelombang air laut. Sebenarnya gimana ya hal ini bisa terjadi? Soalnya, bulan ‘kan jauh banget dari bumi tuh, tapi kok berdampak besar bagi planet kita? Tenang, Hipwee News & Feature sudah merangkum informasinya untuk kamu. Nih, simak…

1. Saat bumi, bulan, dan matahari berada di 1 garis lurus, gelompang di laut akan naik akibat gravitasi bulan dan matahari terhadap bumi

Gelombang air laut akan meninggi via www.abc.net.au

Efek yang ditimbulkan saat gerhana bulan total sebenarnya sama aja kayak bulan kalau lagi purnama. Ini ada kaitannya sama gravitasi bumi dan bulan yang saling tarik menarik. Kalau dilansir dari Sainsme , saat terjadi bulan purnama atau gerhana bulan total, jarak antara air laut dan pusat bulan lebih dekat daripada jarak antara pusat bumi dengan pusat bulan. Akibatnya gravitasi bulan menarik air laut lebih kuat daripada bumi. Makanya gelombang di laut jadi menggembung dan pasang.

2. Kenaikan gelombang air laut ini juga akan terjadi secara bertahap, jadi nggak tiba-tiba langsung naik gitu

Naiknya perlahan mengikuti perubahan posisi bulan, bumi, dan matahari via news.detik.com

Proses naiknya gelombang air laut ini mengikuti proses bulan, bumi, dan matahari bisa berada di 1 garis lurus. Tentu aja bulan nggak tiba-tiba menutup cahaya matahari buat sampai ke bumi begitu aja. Prosesnya terjadi secara perlahan. Awalnya langit akan tampak mendung biasa, makin lama makin berkurang cahayanya, dan akhirnya gelap deh. Selama proses ini gelombang air laut juga mengikuti. Pertama naik biasa, terus sedang, dan puncaknya bisa mencapai 1,5 meter tingginya. Setidaknya itu menurut keterangan kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dikutip Liputan6 .

3. Kabarnya, gerhana kali ini bakal jadi gerhana bulan total terlama sepanjang abad 21 lho, kira-kira total waktu bumi gelap-gelapan itu lebih dari 1 jam

Gerhana paling lama via www.skyandtelescope.com

Gerhana yang diprediksi terjadi 28 Juli besok ini katanya bakal jadi gerhana bulan total dengan durasi terlama pada abad 21. Kalau menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) , seperti dikutip Tempo , proses meredupnya bulan purnama ini durasinya mencapai 3 jam 55 menit dan akan memerah selama 1 jam 43 menit. Durasi yang cukup lama ini katanya sih disebabkan oleh posisi bumi yang ada di titik terjauhnya dari matahari saat gerhana. Jadi bayangan bumi bisa lebih luas dan lebih panjang gitu, bikin bulan butuh waktu lebih lama untuk melewatinya.

4. Dimana kita bisa melihat gerhana bulan total ini? Kamu patut gembira karena Indonesia termasuk wilayah yang ‘kebagian’ gerhana bulan

Puncaknya bulan bakal memerah gitu via www.euronews.com

Sepanjang cuaca cerah, kamu bisa melihat gerhana bulan di semua wilayah Indonesia. Kalau beruntung, malah bisa lihat planet Mars dan Saturnus juga lho! Untuk waktunya kira-kira Sabtu, 28 Juli 2018, sejak pukul 15.50 WIB, lalu 16.52 WIB mulai masuk bayang-bayang gelap bumi atau kontak umbra kedua. Saat itulah bumi mulai gelap total. Selanjutnya 18.22 WIB bulan mulai keluar dari bayang-bayang gelap bumi. Gerhana akan berakhir secara keseluruhan pukul 19.23 WIB.

Buat kalian yang tinggal di sekitaran pantai, harap hati-hati sama gelombang laut yang pasang ya. Meskipun naiknya bertahap tapi nggak menutup kemungkinan ketinggiannya bisa mencapai 1,5 meter lho. Kalau kata kepala BMKG, peristiwa ini bakal terjadi di pesisir utara laut Jawa, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi, dan Kalimantan Barat yang pesisirnya mengarah ke laut Jawa. Apalagi belakangan ini beberapa wilayah memang mengalami puncak musim hujan ‘kan. Kebayang bahayanya gimana. Mending berlindung aja deh di dalam rumah~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.