Bukan Sulap Bukan Sihir, Dua Air Laut Ini Bertemu Tapi Tak Pernah Menyatu. Ada Beberapa Nih di Dunia

Logikanya, dua air yang disatukan pasti akan bercampur. Sama seperti ketika kita membuat teh, lalu mencampurnya dengan susu yang sudah dilarutkan, maka jadilah teh tarik. Tapi yang terjadi di laut ini berbeda. Ada dua aliran air yang bertemu, tapi nggak bisa bercampur.

Advertisement

Fenomena unik ini terjadi di Selat Gibraltar. Dalam foto dan video yang beredar terlihat jelas ada dua air yang mengalir berdampingan, seolah-olah dipisahkan oleh satu pembatas tak kasat mata. Memang ini bukan berita baru. Videonya sudah beredar sejak bertahun-tahun lalu. Tapi melihat ulang bagaimana air bertemu tapi tak bercampur tetap mengundang decak kagum. Bila kamu penasaran apa yang terjadi, yuk simak ulasan Hipwee News & Feature ini.

Selat Gibraltar adalah lokasi pertemuan antara Samudera Atlantik dengan Laut Mediterania. Posisinya pun menghubungkan dua benua

Selat Gibraltar di antara Spanyol dan Maroko via www.geoledgers.com

Selat Gibraltar atau yang nama Arabnya “Jabal Tariq” ini terletak di perbatasan antara Spanyol dan Maroko. Sejak era perang dunia, Selat ini menjadi salah satu jalur strategis yang dilewati oleh kapal-kapal besar. Karena Selat Gibraltar menghubungkan dua benua, yaitu Benua Eropa dengan Benua Afrika. Di celah sempit di antara dua daratan inilah air dari Samudera Atlantik dan dan air dari Laut Mediterania bertemu.

Perbedaan berat jenis air membuat warna dan rasa keduanya pun berbeda. Dilihat dengan mata, keduanya tak pernah bisa bercampur semuanya

Dua airnya seperti dibatasi sesuatu via www.yesiknowthat.com

Karena berasal dari dua wilayah yang berbeda, kedua lautan ini punya karakteristik yang berbeda juga. Mulai dari suhu air, kadar garam, hingga berat jenis atau kerapatan air (density). Inilah yang kemudian membuat kedua lautan punya warna yang berbeda. Aliran air dari Laut Mediterania berwarna biru tua, sementara air dari Samudera Atlantik yang lebih ringan masa jenisnya berwarna lebih terang. Kalau dijilat, rasanya pun berbeda. Air dari Laut Tengah Mediterania lebih asin dibanding air dari Samudera Atlantik.

Advertisement

Umumnya air laut bercampur dan mengalir ke arah yang sama. Tapi di Selat Gibraltar, ada dua aliran laut yang saling berlawanan

Pemandangan di Selat Gibraltar via tripkay.com

Pada umumnya, air bisa bercampur dengan mudah. Sebagaimana aliran dari jutaan sungai yang bermuara ke laut, pasti akan bercampur dan kemudian mengalir ke arah yang sama (ke tempat yang lebih rendah). Tapi di Selat Gibraltar, baik Samudera Atlantik maupun Laut Mediterania tetap mengalir sesuai jalur masing-masing. Inilah yang kemudian dikenal dengan istilah aliran keluar (outflow), yaitu aliran dari Laut Mediterania keluar menuju Samudera Atlantik dan sebaliknya aliran masuk (inflow), yaitu aliran dari Samudera Atlantik masuk ke Laut Mediterania. Keduanya saling mengalir hingga ribuan kilo dengan tetap mempertahankan karakteristik masing-masing.

Bukannya nggak bisa bercampur sama sekali, melainkan butuh waktu yang sangat lama untuk keduanya bisa bercampur. Karena tingkat penguapan di Selat Gibraltar sangat tinggi. Garis batas pertemuan kedua aliran ini juga berpindah-pindah, sesuai dengan suhu dan musimnya.

Selain Selat Gibraltar, fenomena yang sama terjadi juga di Amerika. Di Teluk Alaska, ada dua aliran air yang tak bisa bersama

Teluk Alaska via www.lateet.com

Apa yang terjadi di Selat Gibraltar ini terjadi juga di Teluk Alaska . Ada dua aliran air yang mengalir berdampingan, seolah terpisahkan dengan tegas, yang satu biru terang nyaris elektrik dan yang lain biru gelap. Penjelasannya pun sama seperti Selat Gibraltar, hanya saja yang bertemu di sini bukan dua lautan, melainkan air laut dan air tawar dari sungai gletser. Massa jenis dan suhu yang berbeda membuat keduanya butuh waktu lama untuk bisa bersatu dan bercampur sepenuhnya.

Advertisement

Nah ngomong-ngomong soal terpisahnya dua air, di Indonesia ada legenda yang sama. Sebuah perpecahan yang berakar pada legenda

Air Golan – Mirah via www.goodnewsfromindonesia.id

Cerita ini berasal dari Mirah dan Golan, dua dusun yang bersisihan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Air dari kedua dusun seharusnya bertemu di sebuah sungai, ternyata nggak bisa menyatu. Sayangnya, menurut warga setempat, fenomena ini hanya bisa dilihat saat terjadi banjir besar. Air dari Golan terlihat lebih gelap dibanding air dari dusun Mirah.

Bukan hanya airnya, menurut mitos yang berkembang kedua desa ini memang nggak bisa menyatu. Orang dari Dusun Mirah nggak bisa nikah dengan orang dari Dusun Golan, barang-barang dari Mirah nggak bisa dibawa ke Golan dan sebaliknya. Percaya atau tidak, hal ini masih dipercaya sampai sekarang. Konon bila sebuah resepsi orang Golan dihadiri orang Mirah atau sebaliknya, nasi untuk para tamu nggak akan bisa matang.

Wah, alam semesta memang luar biasa ya. Setiap fenomenanya penuh rahasia dan menuntut kita untuk mencari tahu lebih jauh. Sementara misteri terpisahnya dua lautan yang sudah terpecahkan ini, pasti banyak misteri-misteri lainnya yang menunggu untuk diketahui manusia. Tapi sebelumnya, yuk bersyukur pada Sang Pencipta atas Alam Semesta yang luar biasa ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE