Cina Bakal Bikin Bulan Sendiri Buat Terangi Jalanan di Malam Hari. Emang Bulan Asli Nggak Cukup??

Rencana Cina menciptakan bulan buatan

Bukan Cina kalau tidak pernah gatal meniru sesuatu yang sudah ada. Negeri Tirai Bambu ini memang dikenal hobi menduplikasi barang atau bahkan gedung dan tata kota di luar negeri. Hampir semua tas-tas mahal bermerek terkenal yang harganya ratusan juta sampai miliaran itu, pasti dibuat versi murahnya oleh Cina. Kota-kota di Cina juga banyak banget lho yang dibuat mirip seperti di Eropa atau Amerika. Makanya tak heran jika Cina seringkali disebut “surganya barang KW“. Kemampuannya meniru memang tidak perlu diragukan lagi.

Advertisement

Selain tergiur menyontek barang atau benda buatan manusia, ternyata Cina mulai melirik untuk membuat bulan buatan lho! Padahal tujuannya cuma buat menggantikan lampu jalanan. Rencana ini tidak main-main. Katanya tahun 2020 besok bulan buatan ini ditargetkan mulai bisa menerangi kota Chengdu. Duh, penasaran nggak sih gimana bulan ini dibuat? Dan lagi dengar-dengar, cahayanya bakal 8 kali lebih terang dari bulan asli. Kalau kamu penasaran, simak dulu yuk ulasan Hipwee News & Feature kali ini. Apakah mungkin rencana ambisius ini terwujud?

1. Kabar Cina mau bikin bulan buatan memang cukup mengagetkan. Tidak sedikit orang menyangsikan. Memang bakal gimana ya wujudnya nanti?

Bulan buatan akan menerangi Chengdu dari antariksa via www.history.com

Bulan bikinan Cina ini bukan berbentuk bola besar yang akan digantungkan di atas kota, melainkan berupa satelit yang memancarkan cahaya dari luar angkasa . Teknologi bulan buatan yang akan diterbangkan ke antariksa 2020 mendatang ini, punya lapisan reflektif untuk memantulkan cahaya matahari seperti halnya panel surya. Bulan ini didesain bisa menerangi area seluas 80 kilometer persegi. Pencahayaannya digadang-gadang bisa 8 kali lebih terang dibanding bulan sungguhan.

2. Proyek membuat bulan buatan ini diinisiasi oleh lembaga antariksa nasional Cina, Chengdu Aerospace Science and Technology Microelectronics System Research Institute Co (CASC)

Diinisiasi Chengdu Aerospace Science and Technology Microelectronics System Research Institute Co (CASC) via www.express.co.uk

Kalau Amerika Serikat punya NASA, Cina punya Chengdu Aerospace Science and Technology Microelectronics System Research Institute Co (CASC), lembaga antariksa nasional yang berpusat di kota Chengdu. CASC inilah yang menjadi pelopor proyek bulan buatan. Mungkin ini yang jadi alasan kenapa fokus awalnya baru ke kota Chengdu aja. Kepala kontraktor antariksa CASC, Wu Chunfeng , mengatakan kalau satelit penerangan udah diuji beberapa tahun lalu. Untuk teknologi dan desainnya juga sudah disiapkan. Dan mereka berencana meluncurkannya 2 tahun lagi.

Advertisement

3. Sekilas, ide gila ini memang terdengar cukup brilian. Tapi ternyata ada beberapa pihak yang tidak setuju lho karena khawatir terhadap dampak yang mungkin muncul di masa depan

Akankah cahayanya akan mengganggu spesies lain? via www.independent.co.uk

Kita dan jutaan spesies di muka bumi selama ini udah terbiasa dengan malam yang cuma diterangi 1 bulan. Kalaupun ada lampu juga cuma di lokasi-lokasi tertentu aja, misalnya yang padat penduduk. Nah, adanya penerangan dari bulan buatan ini ditakutkan bisa mengganggu rutinitas sehari-hari binatang. Selain itu, cahaya yang terlalu terang juga dikhawatirkan akan berpengaruh pada pengamatan astronomi. Menanggapi keresahan ini, Direktur Institute of Optics, School of Aerospace dari Harbin Institute of Technology, Kang Wiemin , mengatakan kalau cahaya yang nanti dihasilkan akan mirip cahaya senja, jadi tidak akan menimbulkan efek negatif. Hmm.. kita lihat aja ya…

4. Proyek menerangi kota dengan cahaya buatan ini sebelumnya juga pernah dilakukan negara lain seperti Norwegia dan Rusia. Tapi beda sih sama proyek punya Cina ini

Dipasang di atas bukit buat menerangi kota di bawahnya via www.bbc.com

Tahun 2013 kemarin, tiga cermin berukuran besar yang dikendalikan komputer, pernah dipasang di atas kota Rjukan, Norwegia . Cermin itu bertugas memantulkan cahaya matahari ke alun-alun kota. Lain lagi di Rusia, tahun 1990 silam, tim insinyur dan astronot di sana pernah meluncurkan satelit ke luar angkasa untuk membelokkan sinar matahari kembali ke bumi. Tujuannya untuk menerangi belahan malam hari secara singkat.

Inovasi dan perkembangan ilmu pengetahuan semakin ke sini memang kayak makin susah buat dikontrol. Selama rasa ingin tahu manusia terus tumbuh rasanya memang mustahil buat mengendalikannya. Di satu sisi, langkah ini memang bisa mempermudah aktivitas manusia. Tapi di sisi lain, tidak sedikit ilmuwan yang lupa kalau yang hidup di bumi ini tidak cuma manusia aja, tapi juga ada jutaan spesies binatang, tumbuhan, dll, yang mana tidak selalu bisa menentang kebaruan-kebaruan yang manusia ciptakan, padahal bisa aja itu berpengaruh sama kehidupan mereka~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

CLOSE