Dalam Hitungan Hari, Air di Kota Besar Ini Benar-benar Akan Habis. Kejadian Pertama Nih di Dunia

Secara teori, air merupakan sumber daya yang bisa didaur ulang. Menguapnya air laut dan turunnya hujan dianggap sebagai salah satu sumber air selain mata air yang muncul dari dalam tanah. Sayangnya, nggak semua wilayah di bumi ini punya curah hujan memadai dan sumber mata air yang mumpuni. Akibatnya persebaran air juga nggak merata. Ketika kehabisan, air bukan barang yang mudah buat didistribusikan layaknya bahan pangan.

Kekurangan air, dimana pun, bisa jadi masalah yang sangat serius. Sehari saja kebutuhan air nggak terpenuhi, manusia bisa kerepotan. Jika manusia kekurangan air minum pun akibatnya bisa fatal. Nah saat ini ibu kota Afrika Selatan, Cape Town sedang dalam krisis air yang sangat parah. Bahkan dalam hitungan hari, para ahli memperkirakan air di Cape Town bakal habis sepenuhnya. Bisa bayangin nggak sih sebuah kota besar yang benar-benar tidak ada air?! Biar tahu lebih banyak lagi, simak uraian Hipwee News and Feature berikut ini ya!

Kondisi ini dialami Cape Town akibat kekeringan panjang. Kota ini bahkan sudah mengalami kering gersang selama 3 tahun terakhir

Bendungan mulai mengering via www.all4women.co.za

Cape Town adalah kota besar atau kota metropolis pertama di dunia yang terancam tidak lagi bisa menyediakan air untuk warganya. Cadangan air di kawasan ini memang sangat tergantung oleh cuaca. Karena kondisi geologisnya yang rendah dan menyerupai ceruk, persediaan air di Cape Town berasal dari endapan salju di musim dingin dan disimpan dalam sebuah bendungan. Namun, akibat kekeringan yang terjadi di Cape Town semenjak 3 tahun belakangan, bendungan air perlahan jadi kering. Krisis air pun dimulai.

Para ahli memperkirakan Cape Town akan kehabisan air kurang dari seratus hari. Hitungan mundur pun sudah dimulai

Antrian air di tengah kota via www.scmp.com

Kekeringan ini jadi PR tersendiri buat Cape Town. Sebagaimana dilansir Futurism , para ahli memperkirakan dalam 100 hari, bendungan di Cape Town akan benar-benar kering dan kehabisan air. Hitungan mundur pun sudah dimulai. Diperkirakan pada 21 April 2018, jika seluruh air di semua bendungan Cape Town digabung, persediaannya hanya 13,5 persen dari persediaan normal. Jika hal ini benar-benar terjadi, nggak ada lagi air tersisa di kota modern Afrika ini, yang tersisa hanyalah persediaan air di kawasan-kawasan miskin Afrika, sambil terus menunggu salju turun dan mengendap lagi.

Nggak main-main, pemerintah dan warga ramai-ramai bikin kampanye hemat air. Warga yang rela nggak keramas pun dianggap teladan

Menyiram toilet pun harus irit banget, duh! Kalau udah berwarna coklat baru boleh di-flush, kalau kuning jangan dulu… via www.nytimes.com

Tentunya nggak ada satu pun warga Cape Town yang ingin kehabisan air pada hari yang sudah diperkirakan. Untuk itu mereka ramai-ramai melakukan penghematan. Mereka hanya menyiram untuk hal yang diperlukan, mandi dengan hemat, bahkan yang rela nggak keramas berhari-hari dianggap sebagai warga teladan yang menyelamatkan persediaan air banyak orang. Setiap orang dibatasi penggunaan air maksimal 23 galon perharinya. Itu untuk semuanya lho, mandi, minum, mencuci, dan lain sebagainya.

Mulai dari daur ulang air hingga menanam pohon. Untungnya mereka sudah bersiap dengan segala skenario kehabisan air

Perencanaan oleh pemerintah via www.iol.co.za

Pemerintah setempat nggak tinggal diam. Mulai dari memperkirakan persediaan air dan memberikan peringatan sejak dini bahwa warga akan kehabisan air, hingga melakukan upaya penanggulangan. Kini Cape Town punya peta air yang bisa kamu lihat di sini , peta tersebut memperlihatkan jumlah penggunaan air terkini. Saat ini teknologi daur ulang air sedang diusahakan, selain itu pemerintah juga berusaha tiga tanaman desalinasi. Tanaman desalinasi ini akan mampu menyaring air laut menjadi air yang layak dikonsumsi dan digunakan untuk keperluan sehari-hari. Proyek ini diharapkan selesai bulan Maret dan jika berhasil, tentunya akan menyelamatkan Cape Town yang bakal kehabisan air di bulan April.

Apa yang dialami Cape Town ini hanyalah satu contoh akibat dari pemanasan global yang berimbas ke perubahan iklim. Tidak adanya salju yang turun membuat persediaan air Cape Town terkuras habis. Pada awalnya hal ini diakibatkan oleh tindakan manusia sendiri. Sedangkan buat kita yang hidup di Indonesia, kayanya perlu lebih banyak bersyukur dan nggak mengeluh waktu turun hujan deh. Sementara tetaplah jangan buang sampah sembarangan dan menggunakan air buat kegiatan yang nggak perlu ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis